"Mau kencan dengan ku?" Pertanyaan itu membuat kau tersedak salivamu sendiri dan terbatuk.
"Hah?!"
"Perlu ku ulangi?"
"Tidak perlu." Kau bernafas gusar.
"Jadi?" Asano tak sabar menantikan jawabanmu.
"Boleh." Ucapmu dengan singkat, "Jangan salah paham ini hanya sebatas rasa terima kasihku kepadamu karena telah menolongku." Asano hanya tersenyum mendengar jawabanmu.Kau sampai di rumah, Asano berpamitan dan langsung melangkahkan lagi kakinya menuju ke rumah.
"Aku pulang..."
"[Y/N] ada apa dengan dirimu?" Tanya Okaa-san dengan nada khawatir.
"Aku tidak apa-apa kaa-san, jadi.. Jangan khawatir." Kau tersenyum pada Okaa-san, "Aku ke kamar dulu kaa-san."Kau membasuh wajahmu, dan mengganti seragam mu dengan piyama, tak lupa untuk mengganti perban di lengan kananmu. Kau terbaring di kasur dan memjamkan mata hingga kau terbawa ke dunia mimpi.
TimeSkip~
"[Y/N]-chan?! Ada apa dengan dirimu?!"
"Aku tidak apa-apa Manami-san." Kau tersenyum kearahnya.
"Mana yang tidak apa-apa, jelas jelas bibirmu lebam dan lengan kananmu di perban."
"Ini hanya kecelakaan kecil Manami-san, jadi jangan khawatir." Okuda mengiyakan pernyataanmu walaupun ia masih sangat khawatir.Kau sedang di kantin saat ini bersama dengan Okuda, "Nee.. [Y/N]-chan, aku menyukai Karma." Kau terkejut dengan pernyataannya
"Kenapa kau tidak mendekatinya saja?"
"Ah sulit bagiku untuk mendekatinya, dulu aku pernah satu kelas dengan dia pada saat SMP.Waktu itu.. Aku pernah memberikan dia cokelat saat Valentine, namun.. Pada saat White Day dia tidak membalasku apa-apa." Tersirat wajah kecewa yang di berikan oleh Okuda.
"Ganbate-nee Manami-san." Kau tersenyum kepada Okuda."Apakah kau sedang dekat dengan Asano-kun, [Y/N]-chan?" Terpambang wajah usil yang diberikan oleh Okuda.
"T-tidak." Wajahmu memerah karena malu.
"Ayolah [Y/N]-chan, jangan membohongi perasaanmu sendiri." Okuda menunjuk-tunjuk pipimu dengan jari telunjuk, "Aku tau Asano-kun menolongmu kemarin."
"Bisakah kita tidak membahas itu?"
"Kau tidak menyenangkan [Y/N]-chan." Okuda mencibir karena responmu itu.TimeSkip~
3rd person POV
Kini pemilik surai orange sedang berada di ruang osis bersama dua orang yang memiliki surai berbeda, yang satu dengan surai cokelat dan yang satu lagi dengan surai hitam legamnya.
"Aku tak menyangka kalian bisa senekat ini hanya karena aku." Asano bertopang dagu memakai lengan kirinya, "Apa kalian sudah tak punya akal, membully seorang siswi yang jelas-jelas tidak bersalah."
Dua orang tersebut hanya menunduk karena tak mempunyai cukup nyali.
"D-dia bersalah, dia telah merebut semua dariku." Mayu mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan Asano, "Dia mengambil peringkatku di kelas, dia mengambil perhatianmu dari ku." Asano menatapnya tak percaya, bagaimana bisa ada siswi sebodoh itu hanya karena seorang pria dan peringkat di kelas?!"Baiklah." Asano mengusap gusar wajahnya, "Sesuai sengan kesepakatan kepala sekolah kalian di keluarkan dari sekolah kunugigaoka, karena kalian telah membully seorang siswi yang tidak bersalah." Mayu dan Reiko menatapnya tak percaya.
"T-tidak m-mungkin! Semua ini akibat ulahmu Mayu-san!"
"Mengapa kau jadi menyalahkan aku atas hal ini!""Lebih baik kalian keluar dari ruanganku dan segera berkemas meninggalkan sekolah ini." Asano menatap keduanya dengan wajah datar.
Mereka keluar dari ruangannya dengan perasaan marah sekaligus dendam. Mereka segera menghampiri [Y/N] yang tengah berada di kelas.
"Gara-gara kau!" Mayu menampar wajah [Y/N], "Aku. Aku jadi di keluarkan dari sekolah ini!" Nafas Mayu tidak beraturan.
"Mengapa kalian selalu menyalahkan ku, jelas-jelas ini bukan salahku." [Y/N] perlahan mengeluarkan air mata, "Itu semua perbuatan kalian sendiri. Kalian yang memilih, seharusnya kalian yang menanggungnya.Kenapa harus aku yang selalu di salahkan, kenapa.. Kenapa..." kini [Y/N] tidak bisa menahan hisak tangisnya, membuat para siswa di kelas merasa iba dengannya.
Mayu yang tidak bisa berkata-kata pun meninggalkan [Y/N], diikuti oleh Reiko. [Y/N] langsung pergi keluar kelas dan kakinya mengarah pada rooftop. [Y/N] menangis hingga terhisak karena selama ini ia selalu menahannya. Ia mengeluarkan semua air matanya di sini, hingga ia tak menyadari ada seseorang membuka pintu dan menemukannya yang sedang menangis.
"[Y/N]? Kau kenapa?" Pemuda dengan surai merahnya bertanya. Namun, bukannya ia berhenti menangis tetapi malah semakin terhisak, si pemilik surai merah itu langsung menarik lengan [Y/N] dan memeluknya.
"K-kar- -?
"Biarkan dulu begini, kau sedang membutuhkannya bukan?" [Y/N] terdiam dan mengiyakan pertanyaan Karma.Bruk..
Sebuah buku terjatuh dari si empunya, membuat [Y/N] mendorong Karma dari pelukannya.
"Manami-san?!" Manami tak menggubrisnya dan langsung berlari, [Y/N] mengejarnya dengan perasaan yang bercampur aduk.
Akhirnya [Y/N] bisa mengejar Okuda, "Tunggu Manami-san Ini salah paham!"
"Apanya yang salah paham, ternyata aku salah menilaimu [Y/N]!" Lalu Okuda meninggalkannya.[Y/N] kembali mengeluarkan air mata, "Kenapa selalu aku.." [Y/N] bertanya pada dirinya sendiri dengan lirih. [Y/N] pun memutuskan untuk pulang, karena hati ia saat ini sedang bercampur aduk.
Kini [Y/N] sedang berada di taman dekat rumahnya. Ia masih menangis atas kejadian tadi.
"[Y/N]?"
"Asano-san?" Terlihat air mata [Y/N] yang terlinang di pelupuk matanya.
"Kau kenapa?"
"T-tadi.." [Y/N] menceritakan dari awal kejadian.***
See u next chap!
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RandomSemua berubah karenamu. Ansatsu Kyoushitsu Creator By Yusei Matsui-sensei. (Asano Gakushuu x Reader) Warning! OOC, bahasa rancu, typo. Ps: Long Hiatus