ANGKASA-20

217 10 0
                                    

Selamat membaca cerita Angkasa.😄

Albert Einstein said :
"Logic will take you from A to B. But, imagination will take you everywhere."

So, let go off your imagination.☺👌

Btw, bantu saya cari typo ya kawan-kawan semua.🙏

Cahaya oranye berpendar. Terlihat begitu jauh namun kemudian bergerak mendekat. Cahaya itu berada di depannya. Jauh di depannya. Dan Stella merasa gusar menatapnya.

Gadis berambut panjang itu membuang muka. Menoleh ke kanan. Menghindari delusi atau apapun itu yang baru saja ia lihat. Si cantik yang satu ini cukup yakin kalau cahaya oranye tadi hanyalah halusinasinya semata.

Akan tetapi, detik berikutnya matanya melebar. Ia melihat pendaran cahaya yang sama jauh di sisi kanan tubuhnya.

Stella terkesiap. Berikutnya ia menoleh ke kiri, mendapati pemandangan serupa. Cahaya oranye yang berpendar dari kejauhan dan terlihat seperti bergerak perlahan mendekatinya. Stella mengumpat tanpa suara.

Dengan takut-takut, Stella berbalik. Ia kembali terkejut saat menatap cahaya oranye yang serupa di belakangnya.

Dan kini, ia merasa seperti dikepung oleh cahaya-cahaya oranye aneh ini. Stella menggigit bibir bawahnya. Mencoba menyeterilkan rasa takut yang membuncah.
Mencoba menenangkan diri meski terasa sangat mustahil dalam kondisi yang seperti ini. Berada di tempat asing tak berpintu, tak berjendela. Dengan dinding bermotif geometris aneh dan cahaya-cahaya lampu melayang. Kemudian cahaya-cahaya lampu itu padam secara serentak, dan kini ia dikelilingi oleh kerlipan cahaya-cahaya oranye yang bergerak mendekatinya. Okay, delusi macam apa ini?

Pikiran Stella melambung entah kemana dengan jutaan tanda tanya yang tak terjawab di otaknya. Sementara itu, kerlipan cahaya-cahaya oranye itu terus bergerak mendekati. Membuat Stella menyipit lantaran merasa silau.

Cahaya-cahaya itu kian mendekat. Membuat mata Stella terlihat seperti bulan sabit yang diputar 90° ke kanan atas ataupun kiri atas. Gadis itu menoleh ke kanan, kiri, belakang, dan depannya secara bergantian. Menatap cahaya-cahaya itu yang semakin dekat dan tampak seperti sorotan lampu kendaraan atau justru lebih mirip cahaya senter.

Masa bodoh cahaya-cahaya itu mirip apa. Yang jelas, Stella tidak mengerti apa yang sedang menimpanya. Kepala Stella terasa berdenyut-denyut memikirkan hal ini.
Oleh sebab itu, ia memilih untuk mengabaikan cahaya-cahaya aneh itu dan menunjuk sejenak. Memejamkan sepasang matanya dan memijat pelipisnya.

Perlahan tapi pasti, sepasang netranya kembali terbuka. Masih dalam posisi menunduk, indra penglihatannya menangkap objek berupa bintik-bintik bercahaya seperti bintang di bawah kakinya, atau lebih tepatnya di lantai pijakannya.

Lagi dan lagi kepala Stella terasa pusing. Kenapa semua hal yang ada di tempat ini terasa ganjil dan sama sekali tidak lazim? Stella jadi bingung tentang lokasinya berada saat ini. Rasanya, tempat semacam ini begitu aneh untuk ukuran sebuah ruangan di... Bumi.

Stella tersenyum sinis. Menerka bahwa delusi yang menimpanya mungkin telah membuatnya hampir gila hingga berpikiran bahwa dirinya berada di tempat lain selain planet bumi. Sebuah pemikiran bodoh dan mustahil.

Menit berikutnya, Stella mengangkat kepala. Menatap sekelilingnya dengan bibir menipis sebab gadis itu baru saja menelan saliva.

Sejurus kemudian ekspresi wajahnya berubah menjadi datar. Kepalanya bergerak untuk menyapu sekelilingnya dengan indra penglihatannya. Mulutnya ternganga.

"Hah." hela napas Stella terdengar nyaring. Ada rasa putus asa di sebalik suara sederhana itu.

Karena pemandangan yang gadis itu lihat saat ini adalah hamparan tanah lapang berdebu dan berbatu-batu. Sejauh mata memandang hanya ada hamparan tanah, batuan, dan debu yang berterbangan. Seluruh daratan tampak berwarna ab-abu. Tak ada sebuah bangunan pun yang terlihat. Dan saat Stella mendongak ke atas, sepasang matanya mampu melihat milyaran cahaya yang berkelap-kelip ria. Cahaya-cahaya itu seolah berbicara dan memberitahunya bahwa ia memang tidak sedang berada di planet asalnya —bumi.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang