Fladesa POV
"Awas!! Menghindar!"
Lelaki itu berteriak sangat kecang kearahku, disusul gerakan cepatnya menarik tanganku agar aku mundur dari tempatku berdiri sekarang.
Aku tersentak ketika sebuah benda dari besi berbentuk melengkung melayang kearahku. Clurit,ya, benda itu berhasil mendarat sempurna direrumputan tepat satu jengkal dari tempat kakiku berdiri saat ini.
Aku memundurkan langkahku kebelakang, sambil berusaha memulihkan kembali kesadaranku, hingga punggungku tak sengaja menabrak dada bidang milik seseorang dibelakangku.
Tanganku masih berada digenggaman lelaki itu. Ya,dia orang yang sama yang menarikku mundur untuk menghindari pendaratan benda mengerikan itu.
Aku menatap manik hitam miliknya, mata kami bertemu, cukup lama dengan posisi itu hingga teriak seseorang menyadarkanku.
"Bagas!!"
Lelaki itu melepas genggamannya, lalu melempar tatapan dingin menusuknya kearahku.
"Pergi atau sembunyi! Bahaya" ucapnya dingin.
Setelah mengatakan hal itu, lelaki itu bergabung kearah keributan didepan mataku.
Aku terpaku saat itu, entah mengapa kakiku tidak ingin beranjak dari sana. Hingga akhirnya sebisa mungkin aku memaksa kakiku melangkah dan pergi menjauh dari aksi mengerikan itu.
- 0o0 -
Author POV
Bagas berlari kearah keributan itu. Ya, tepat saat ini Bagas serta yang lainnya sedang bertarung dengan anak sekolah lain. SMK tetangga yang sedari dulu adalah musuh bebuyutan bagi STM Bung Tomo.
"Maju sini lo bangsat!" Teriak Bagas menantang.
Seorang lelaki dari sekolah musuh mendekat kearah bagas dengan sebilah samurai ditangan nya.
Lelaki itu mulai menebas samurainya kearah Bagas, dan dengan cepat Bagas menghindari serangannya.
Bagas meremas kerah baju lelaki itu lalu mendaratkan bogemannya ke rahang lelaki itu hingga tersungsur.
Kuat, itulah yang dipikirkan lelaki itu saat mendapat tinjuan dari Bagas. Lelaki itu bangkit, lalu melanjutkan serangannya pada Bagas. Kali ini, keduanya saling menyerang dengan tangan kosong.
Lelaki itu mencoba meninju rahang Bagas, tapi lagi-lagi Bagas berhasil menepis serangan itu lalu meninju perut lelaki itu dengan lututnya berkali-kali.
Lelaki itu tak tinggal diam, dia berhasil mendaratkan bogemannya, yang berhasil mendarat dipelipis Bagas. Tak puas dengan itu ia meremas kerah baju Bagas dan meninju rahangnya hingga sudut bibir Bagas mulai mengeluarkan sedikit darah.
Bagas menyeka darah yang keluar disudut bibirnya, ia tak terima. Dengan amarahnya yang sudah memuncak diubun-ubun, ia melakukan serangan bertubi-tubi ke arah lelaki itu.
Bagas memukul, menendang bahkan hampir membunuh laki-laki itu dengan pisau lipat serbaguna miliknya. Jika saja Pram tidak datang untuk menghentikannya, mungkin lelaki itu sudah mati saat ini.
Jangan tanya bagaimana keadaan lelaki itu, wajahnya penuh dengan luka lebam, darahnya mengucur dipelipis dan sudut bibirnya, lelaki itu kehilangan kesadarannya, tepat setelah salah seorang dari pihak lawan berteriak menyatakan mundur.
"Mundur woy! Pasukan kita kalah banyak!"
"Maju bangsat, pengecut! Lemah!" Amuk Bagas.
Satu-persatu sekolah musuh mulai melangkah mundur. Lagi-lagi Bagas dan yang lainnya berhasil memukul mundur lawan aksinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA [COMPLETE]
Teen FictionSUDAH LENGKAP, SEDANG TAHAP REVISI ♥ BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK! Bagas Reka, siapa yang tidak tau lelaki ini di STM Bung Tomo. Lelaki dingin yang tidak pernah mau meladeni siswa perempuan yang berusaha mendekatinya setiap saat, paling disegani o...