------------------------------------------------------
Warning!! Typo bertebaran:v
------------------------------------------------------Lelaki itu menoleh menghadap Fla,
"Gue mau mainin pisau ini sama dia, ngebuat dia bertekuk lutut dihadapan gue, ngedenger dia bilang 'gue lemah daripada Nevan', abis itu gue mau pisau ini bersarang dijantungnya, ngelihat darah segar dia ngucur kebaju sekolah kebanggaan dia, ngeliat dia ngap-ngapan gak bisa napas," katanya terkekeh.
Lelaki itu dengan cepat melingkarkan satu tangannya dileher Fla, dan tangan sebelahnya meletakkan pisaunya tepat didepan jantung Fla. Fla terkejut bukan main dengan tindakan lelaki itu, bagaimana tidak? Sekali saja gerakan lelaki itu menekan pisaunya, bisa dipastikan pisau itu akan menancap sempurna dijantung Fla.
"T-tolong, lepasin.." lirih Fla, dalam kungkuhan lelaki itu.
Lelaki itu tersenyum miring tak mengindahkan permintaan Fla.
"Dan yang paling penting, gue mau nyabut pisau itu pake tangan gue sendiri, nginjek luka tusuknya sekuat tenaga dan liat dia mati kehabisan darah!" Lanjutnya, membentak.
Fla dibuat semakin menciut mendengar kata-kata mengerikan dari lelaki itu, ditambah bentakannya yang membuat kaki gadis itu melemas.
Fla berusaha memberontak melepaskan kungkuhan lelaki itu, tapi apalah daya, tenaganya tidak cukup kuat dibandingkan dengan lelaki itu.
Fla merapalkan doanya sembari menutup rapat matanya. Entah kemana orang-orang saat ini, mengapa tidak ada satupun orang yang melintas? Mengapa juga keadaan mendadak sepi dan mencekam? Bukankah hari belum begitu larut, lalu kemana orang-orang? Apa lelaki itu mengancam orang-orang itu agar tidak melintas didepan halte, agar ia bisa menjalankan aksi mengerikannya ini?
"Lo siapanya Bagas?" Tanya Nevan, sinis.
"Bukan siapa-siap-," lirih Fla terpotong.
"Bohong!!" Balas Nevan cepat.
Fla menghela napasnya, "Gue bukan siapa-siapanya kak Bagas! Lepasin gue dan biarin gue pergi!" Bentak Fla, memberontak.
Entah keberanian darimana gadis itu membentak laki-laki itu, Fla benar-benar kesal, ia lelah, ia ingin pulang, ia tidak ingin berurusan dengan lelaki ini, sungguh benar-benar tidak ingin.
Lelaki itu lagi-lagi menampilkan smirk-nya. Ia mengubah letak posisi pisaunya, menjadi dileher gadis itu, ia mengeratkan kungkuhannya kuat-kuat tak peduli jika Fla bisa saja sesak karena ulahnya.
"Gue rasa lo mau nyoba pisau ini ya, hm?" Katanya, tersenyum.
"Lepas!"
Deru motor seseorang terdengar kencang sampai penjuru halte. Fla melihat kearah suara motor itu, berharap seseorang datang dan menyelamatkannya.
Ciiiittttt!!
Decitan rem motor seseorang terdengar nyaring. Seorang lelaki memberhentikan motornya tepat didepan halte, memutar gasnya sembari menekan rem-nya, hingga motornya berputar kembali 180 derajat kearah datangnya lelaki itu.
Decitan motor lelaki itu mendominasi suasana mencekam. Hingga lelaki pemilik motor itu, mematikan mesin motornya, dan melepas helm full face-nya.
"Lepasin dia!" Teriak Bagas.
Nevan, lelaki itu tak mengindahkan teriakan Bagas. Nevan hanya tersenyum miring dan ulahnya semakin menjadi-jadi. Ujung pisaunya kini sudah menyentuh kulit leher Fla, bisa dipastikan jika antara Fla atau Nevan bergerak, maka leher putih gadis itu menjadi korbannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA [COMPLETE]
Teen FictionSUDAH LENGKAP, SEDANG TAHAP REVISI ♥ BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK! Bagas Reka, siapa yang tidak tau lelaki ini di STM Bung Tomo. Lelaki dingin yang tidak pernah mau meladeni siswa perempuan yang berusaha mendekatinya setiap saat, paling disegani o...