"Jim,ada apa dengan warna rambut mu?"
"Kau terlihat lebih imut"
"Seenaknya warnain rambut"
"Kau pikir ini sekolah ayah mu?"
"Jika kau ketahuan,tamat riwayat mu ditangan kepala sekolah jim"
"Tapi itu imut"
"Kenapa hanya diam?"
"Kau takut?"
"Yak,park jimin. Kau dipanggil kepala sekolah"
"Baru saja dibicarakan"
1 kelas jimin heboh dengan warna rambut jimin yang baru,bahkan ocehan dari mulut mereka tak berhenti sampai ketua kelas memberitahukan kalau kepala sekolah memanggil nya -appa yoongi-
"Ne" jimin bangkit dari kursi dan berjalan keruang kepala sekolah
"Min Seonsaeng?" Panggil jimin
"Ne,duduklah jim" ucap min seonsaengnim
"Ada apa seonsaengnim?"
"Panggil aku ayah yoongi saja jika berdua" perintah tuan min
"Geure"
"Aku benar-benar minta maaf,jimin. Mereka semakin keterlaluan pada mu,sampai warna rambutmu mereka ubah. Aigo,kepala ku sangat sakit." Tuan min memijat pangkal hidungnya
"Aku tidak masalah tuan min,sungguh. Kau jangan merasa tidak enak hati" jimin meyakinkan
"Aku pikir mereka pasti akan bosan nanti""Kau sangat baik,bagaimana jika kau ku pindah kan kesekolah lain?" Tawar tuan min
"Tidak perlu,aku sudah sangat nyaman disini. " jimin tersenyum salah tingkah
"Kau sangat tau sopan santun,aku yakin orang tua mu sangat menyayangi mu" tuan min mengelus surai jimin,jimin menutup matanya sebentar. Untuk pertama kali nya ia merasakan belaian orang tua.
Jimin hanya tertawa miris,untung tuan min tak mengerti
"Kau bisa kembali kekelasmu"
"Ne,tuan min" jimin membungkuk dan kembali kekelas
"JIM!" Teriak yoongi
Jimin menutup matanya dan menghela nafas "apa lagi?"
"Kau dipanggil kepala sekolah lagi?"
"Hm"
"Mau kekantin?" Tawar yoongi
"Kekantin dan kembali dibully kalian? Tidak" sindir jimin
"Tidak menerima penolakan" yoongi menarik jimin
"Eomma?" Jimin terkejut karna eomma nya sedang berdiri didepan dengan menatap datar
"Jim,ayo pulang. Eomma sudah meminta ijin,ada yang harus kita bicarakan" ajak eommanya
"Oh,ne" jimin melepaskan pegangan yoongi dan pergi kekelas mengambil tasnya
.
.
.
."Eomma dan ayahmu akan bercerai" mulai eomma jimin ketika duduk di ruang tamu rumahnya
"A-apa?tapi kenapa?" Jimin berucap dengan nada bergetar
"Jim,kau tau bukan kami sering bertengkar. Ini tak akan berakhir jiminie. Eomma tau kau pasti sangat terkejut,maaf. Eomma akan pergi,kau akan tinggal dengan appamu" nyonya park berdiri dan mengusak kepala jimin sebentar sebelum pergi
"Bercerai?ada apa ini" jimin menangis kuat,emosi nya tak stabil sama sekali
"Lebih baik sering mendengar mereka bertengkar dari pada bercerai" jimin menghapus air matanya kasar dan berjalan kearah kamarnya dengan lunglai,ia butuh tidur sekarang. Jimin meminum obat tidur nya lebih dari dosis.
.
.
.
.
.
.