7

9.6K 816 25
                                    

"Berhenti menggoda yoongi!" Tegas jihyo setelah berkali-kali di abaikan jimin.

"Apa masalah mu?" Jimin menatap malas pada jihyo, ia sedang ingin konsen karna lee songsaengnim mengatakan akan ada ulangan

"Yoongi itu kekasih ku!"

"Jadi?"

Jihyo ingin sekali menendang wajah jimin,ia membuang nafas nya kasar.
"Kau dekat dengannya!"

"Aku dan yoongi sunbae hanya berteman,sama seperti yang lainnya" jelas jimin "kembali ketempat duduk mu,aku ingin belajar"

Jihyo menghentakkan kaki nya berjalan kembali kepada tempatnya.

Taehyung dan namjoon memasuki kelas jimin,ini istirahat ke-2 tapi jimin masih tak kekantin,

"Hae jim,kau tak kekantin? Apa masih akan ada ulangan?" Namjoon duduk disamping jimin sedangkan taehyung duduk di depan nya

"Arghhh,jangan menganggu ku lagi. Aku ingin fokus" jimin berucap frustasi dan menatap namjoon,taehyung. Ia tidak mengetahui siapa yang datang, dia hanya ingin fokus

"Ada yang menganggu mu daritadi?" Taehyung menaikan sebelah alisnya

"Oh,kalian berdua" jimin agak termundur kebelakang karna terkejut

"Sudah belajar nya?" Tanya namjoon

"Ani,aku masih belum mengerti banyak hal" jimin mengacak surai nya kasar

"Kau begitu frustasi, ini roti isi. Yoongi yang memberikannya,dia bilang jika kau tak mau kekantin berikan saja roti isi agar bisa makan dikelas" taehyung menyodorkan roti isi kepada jimin

"Gumawo" jimin mengambil roti isi dan memakannya berlahan sambil membaca

"Kami tinggal jim" namjoon dan taehyung meninggalkan kelas jimin

Jimin sangat berterima kasih pada yoongi,setelah memakan roti isi itu jimin lebih bisa mengerti sampai jam masuk jimin bisa mengisi kertas ulangan tanpa kendala.

Bel pulang sekolah berbunyi, jimin bernafas lega karna ia mengisi jawabannya dengan tepat waktu. Jimin lebih dulu menyerahkan kertas ulangan dan keluar lebih cepat, lee songsaengnim tidak memperbolehkan murid belum selesai mengisi keluar kelas.

Jimin berjalan pulang kerumahnya,1 harian ia tidak berjumpa yoongi. Tapi tak jadi masalah untuk nya. Toh, dia tidak penting menurut jimin. Jimin berhenti sebentar dijalan,ia teringat kalau ia harus bekerja paruh waktu hari ini. Jimin buru-buru pergi ke-cafe yang menerima jimin berkerja.

"Annyeong sajangnim" jimin berbungkuk pada pemilik cafe

"Panggil aku jihoon saja jim"

"Arraseo" jimin tersenyum

"Bagaimana hari mu? Kau sudah makan? Guanlin baru saja membawakan kotak bekal. Mari makan bersama" ajak jihoon

"Tidak perlu,kau saja yang makan" jimin mengambil ahli tugas daehwi

"Ini terlalu banyak,ia membawakan 3 bekal,aku tidak akan mampu menghabiskannya"

"Simpankan saja,nanti aku akan memakannya. Disini sedang ramai" jimin membuatkan coffee untuk para pembeli,sedangkan daehwi menyiapkan cake untuk pembeli yang memesan, jihoon mengangguk sebelum kembali keruangannya untuk makan

"Kau kerja disini jim?" Jihyo menatap mengejek jimin

"Mau pesan apa?" Jimin mengabaikan pertanyaan jihyo

"Kau tak menjawab ku"

"Tidak penting. Mau pesan apa?" Ulang jimin

"Milk shake dan manggo puding" jihyo berucap jengkel, jimin tidak selemah yang ia bayangkan

"Daehwi-ssi,manggo puding 1" teriak jimin

Jimin mulai fokus membuat milk shake, jimin tersenyum kecil,ia teringat film kartun yang ia tonton kemarin, dimana pembuat milkshake harus memiliki surat izin membuat milk shake.

"Ini" jimin menyerahkan kotak berisi milkshake dan manggo puding pada jihyo, ia tau jihyo pasti akan membabarkan dirinya yang berkerja di cafe. Tapi ia tidak peduli,lagi pula cepat atau lambat rahasia dirinya akan terungkap

"Mading sekolah atau speaker kelas?"  Tanya jihyo

"Minggir,masih banyak yang mengantri" jimin kembali mengabaikan jihyo, jihyo melihat kebelakang,benar saja,semua orang menatap kesal padanya. Ia hanya bisa tersenyum salah tingkah dan pergi.
.
.
.
.
.

"Yang benar saja,jimin anak orang miskin?" Bisik salah satu siswa yang sedang melihat mading sekolah. Kehidupan jimin mulai terbongkar

"Minggir!" Perintah yoongi setelah melihat kerumunan di mading

Semua bergeser untuk yoongi,yoongi berjalan dan membaca berita tentang jimin. Ia menghela nafanya kasar

"Jika kalian membully jimin,maka aku pastikan kalian berada dirumah sakit disaat itu juga" ucap yoongi dingin, tanpa menatap yang lain dan langsung pergi meninggalkan kerumunan. Jika yoongi sudah berkata maka tak akan yang berani melanggar, bisa- bisa mereka benaran masuk rumah sakit.

Jimin menikmati minuman kaleng nya di rooftop sekolah, ia tau hal heboh tentang dirinya sudah masuk dimading,tapi ia tak perdulikan. Masa bodoh dengan mereka intinya ia bisa bersekolah

"Bagaimana perasaan mu?" Yoongi merebut minuman kaleng jimin dan meminumnya

"Aku terkejut" jimin sudah lebih dari 2 kali terkejut karna yoongi

"Mian,bagaimana perasaan mu?"

"Biasa saja"  jimin memegang pembatas untuk melihat sekeliling

"Kau tidak malu?" Yoongi meyandarkan dirinya di pembatas

"Malu apa? Aku bersekolah dengan usaha ku, aku dapat beasiswa dari hasil kerja keras ku,bukan dari uang orang tua ku,aku malah bangga dengan diriku sendiri karna aku berhasil masuk kesekolah favorite ku dengan usahaku,walau sempat tertunda 1 semester" jimin tersenyum bangga

Yoongi menatap jimin takjub, perkataan jimin benar. Yoongi tersenyum tipis sebelum kembali meminum minuman kalengnya

"Milkshake mu enak" jimin menatap tak percaya pada yoongi,bagaimana ia tau?

"Kau kapan merasakannya?"

"Saat jihyo membelinya,ia datang kerumah ku hanya untuk mengantarkan milkshake" yoongi membuang kaleng minuman yang sudah kosong

"Menyebalkan sekali"

"Kenapa?"

"Kekasih mu itu menyebalkan,bagaimana pun aku tidak menyukai nya. Selalu mengancam,bossy sekali" cibir jimin

"Dia memang seperti itu, orang tuanya selalu memanjakannya"

"Orang kaya memang selalu memanjakan anaknya, sampai sedikit saja ia mengalami kesusahan hanya bisa mengeluh, ingin sesuatu tinggal meminta. Tak kesampaian ia merengek sampai di belikan. Jika suatu hari nanti aku menjadi orang kaya,aku tidak akan membiarkan anak ku manja, biarpun kami bercukupan"

"Hanya wanita saja yang dimanjakan, kami para pria harus mengalami tekanan,apalagi anak pertama. Perusahaan akan jatuh pada tangan anak paling pertama"

"Habis lah kau,jika kau menikah dengan jihyo"ejek jimin

"Kenapa harus habis, itu pun tidak akan terjadi"

"Waeyo?" Jimin menyerngit

"Tunggu waktu yang tepat,kau akan tau" yoongi meninggalkan jimin yang menatapnya bingung.sebentar lagi bel masuk berbunyi. Jimin yang masih bingung hanya bisa mengikuti yoongi. Meninggalkkan rooftop sekolah.





,___T_____B______C_______

bullying (yoonmin) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang