"Mari bermain permainan jim" yoongi dan jimin beriringan. Yoongi benar-benar memaksakan kehendakannya,ia menahan jimin yang ingin pulang kerumahnya saat akhir pekan. Jimin masih kesal kepadanya
"Permainan apa?" Tanya jimin ketus
"Kita bermain gunting,batu,kertas yang kalah harus menggendong pemenang kekelasnya,bagaimana?" Jimin tersenyum remeh,ia selalu menang dalam bersuit
"Baiklah" jimin menyembunyikan tangannya dibelakang
"Aku yakin aku bisa menang" ucap yoongi percaya diri
"Batu..gunting...kertas" mereka serentak mengeluarkan tangan mereka,jimin tertawa keras. Yoongi kalah.
"Baiklah tuan min sekarang kau harus menggendong ku" jimin melompat ke punggung yoongi,tawanya masih terdengar jelas
"Sialan" umpat yoongi kesal, jarang sekali dia kalah dalam bersuit,ia membenarkan jimin dipunggung nya,kaki nya melangkah kekelas jimin yang terletak di lantai 2 sekolah nya.semua anak memandang yoongi aneh,bagaimana ia mau menjadi pembantu jimin
"Lain kali kita harus memainkannya lagi hyung" jimin tertawa lagi
"Berhenti tertawa,jimin. Kau tambah berat" yoongi membenarkan kembali jimin saat mau menaiki anak tangga.
"Baiklah,baiklah" jimin menaruh kepalanya dipundak yoongi. Ia merasa nyaman didekat yoongi,belum lagi wangi pinus dan mint yang berada ditubuh yoongi.
"Oh,itu mereka. Kenapa kau menggendong jimin,yoong?" Namjoon menunjuk jimin yang nyaman dipunggung yoongi
"Dia kalah gunting batu kertas dengan ku hyung" ucap jimin yang kini menghadapkan wajah nya ke namjoon
"Jarang sekali yoongi kalah,kami selalu kalah jika bermain itu" sindir namjoon
"Diam kau,aku mau mengantar jimin dulu,dia sangat berat. Rasanya nafasku hampir habis" yoongi berjalan lebih dulu,kelas jimin berada diujung lorong. Dan ia berada dipertengahan
"Kalian seperti sepasang kekasih hyung" teriak taehyung
"Aku menyesal mengajak mu bermain" wajah pucat yoongi mulai memerah,karna jimin kembali tertawa,berat badannya 2 kali lipat lebih berat
"sudah lah,turun kan aku hyung. Wajah mu sudah memerah" jimin menurunkan dirinya saat sudah hampir sampai di kelas nya
"Kenapa tidak dari tadi? Sudah sampai dikelas baru kau mau turun" yoongi membenarkan baju yang agak berantakan
Jimin menjitak kepala yoongi "kau mau aku dibully 1 kelas karna berani menaiki punggung mu dan difitnah merusak hubungan orang?"
"Kau tidak perlu sampai menjitakku" yoongi menggapit leher jimin dan menjitaknya beberapa kali sebelum melepaskannya
"Dasar tuan arogan" jimin berjalan memasuki kelasnya tanpa mendengarkan teriakkan yoongi
Yoongi kembali pada kerumunannya yang mununggu di depan tangga
"Sudah?" Namjoon membenarkan posisi tas nya
"Heum" yoongi berjalan lebih dulu,ia tersenyum kecil saat jimin terlihat nyaman di punggungnya,nafas panasnya yang menghempus dilehernya dan wangi strowberry vanilla masih tercium samar
"Kapan kau akan mengajak nya berkencan?" Goda hoseok
"Tunggu saat yang tepat" yoongi mendudukan dirinya ditempatnya
"Bagaimana dengan jihyo?"
"Ah pengganggu itu urusan nanti" yoongi mengeluarkan buka PRnya
"Tapi tunggu bagaimana kalian tau aku menyukai jimin?"