"Dad,kenapa aku sangat sulit mendapatkan kekasih yang ku impikan?" Somi mendudukan dirinya dikursi tempat ayah nya bekerja
"Kau harus mengganti selera-mu kalau begitu" ucap tuan jeon santai
"Tidak bisa. Aku sudah cantik begini disuruh ganti selera" somi memutar bola matanya malas
"Kau harus ingat,som. Kau akan dijodohkan dengan vernon" tuan jeon menatap somi yang kini menatapnya menentang
"Tidak mau" geram somi
"Apa bedanya vernon dengan yoongi? Mereka sama-sama pintar dan juga tampan. Kau harus tau som" tuan jeon berjalan kearah somi dan menatap anaknya tepat di depan mata "kau tak secantik yeon soo, kau masih dibawa nya. Kau jangan bertingkah seolah kau lah yang paling cantik. Flori,Queen of face saja masih tak yoongi lirik. Apa lagi dengan mu,bersyukurlah karna vernon masih mau menerima mu" ucap tuan jeon penuh tekanan. Mata somi berkaca, ia membenci ucapan tuan jeon seperti ini
Somi menundukan kepala nya dan kembali menatap tuan jeon dengan mata yang sedikit berkaca
"Apa karna yeon soo memiliki wajah seperti korea kau membandingkan nya dengan ku? Kau pikir dapat genetik dari mana aku,ha? Pria lain? Kenapa kau tak menyalahkan wajah mu yang seperti barat? Kau sadar,kau selalu mensudutkan ku. Pernah kau tanya aku senang atau tidak? Kenapa kau tak mengirimku kekorea saja? Kenapa yeon soo? KENAPA KAU BEGITU KETERLALUAN?" Somi berteriak frustasi didepan tuan jeon.
Tuan jeon menatap somi iba
"Siap kan koper mu. Kau akan ku kirim ke korea utara" mata somi langsung membulat sempurna. Tuan jeon tau somi tidak menyukai korea utara dikarenakan pemerintahan nya yang kejam pada rakyatnya"Kau.. kau TIDAK PERLU MELAKUKAN HAL ITU! AKU AKAN PERGI JIKA AKU MAU. AKU TIDAK AKAN MAU PERGI KEMANA PUN. SEKALI PUN KAU KEMBALI MENYERETKU SEPERTI TAHUN LALU" somi menghentakkan kaki nya pergi dan menutup pintu dengan keras
"Kepala ku sakit" tuan jeon memijat pengkal hidung nya dan mendudukan dirinya di kursi. Tangan nya menekan nomor anak bungsu nya
"yeon soo,bagaimana kabar mu?"
"Aku baik,dad. Bagaimana dengan mu? Apa kau bertengkar lagi dengan somi? Kau tak akan melemah begitu suara mu" yeon soo memiring kan kepalanya
"Yah,begitu lah. Aku ingin mengirimnya ke korea utara"
"Apa dad gila? Dad,tau kan kalau somi tidak menyukai korea utara? Aku tidak setuju. Jangan memaksa dia lagi,dad. Kasihan somi, dia butuh pengertian. Jangan paksa dia sejauh ini. Jangan usir dia" yeon soo mengibah.
"Aku tau,aku sudah berusaha. Kau tau seberapa mirip nya dia dengan ku. Dan aku tak menyukai nya" tuan jeon menatap lantai yang dia pijak
"Di korea,anak perempuan yang seperti ayah nya sangat dibanggakan. Apa lagi somi sangat bisa diandalkan."
"Korea-korea,canada-canada yeonsoo. Apa sekarang kau memiliki kekasih? Kau begitu dewasa sekarang" tembak tuan jeon
"Yah begitu lah, dia begitu dewasa. Aku belajar banyak dari dia"
"Aku kecewa" tuan jeon mematikan ponsel nya
.
.
.
.
."Vernon,mari bertemu dikafe dekat kampus" somi mematikan ponselnya sebelum berjalan masuk kekafe
"Ada apa?" Vernon mendudukan dirinya di depan somi
"Minum dulu" somi menyodorkan minuman dingin pada vernon. Vernon begitu berkeringat dan nafasnya masih belum beraturan.
"Terima kasih" vernon meminum minumannya
"Aku harus bagaimana?" Tanya somi tiba-tiba. Vernon yang baru meminum minumannya kembali diletakkan
"Kenapa? Apa yang terjadi?"
"Apa aku harus menerima pernikahan kita? Aku tertekan" somi menundukan wajahnya yang berkaca
"Kenapa kau berkata seperti itu? Apa yang terjadi,som?" Vernon berubah posisi duduk nya
"Ayah ku. Mau mengirimkan ku ke korea utara. Aku tidak menyukai korea utara" somi menutup matanya dengan tangan. Ia menangis
"Aku bisa menolong mu,tapi kau tak bisa menerimanya. Aku pikir kau harus memikirkan dengan matang som. Aku disini,aku akan bersama mu. You can trust me,cause i love you. Kau mengerti arah pembicaraan ku. Kau harus memikirkannya." Vernon mengelus surai somi lembut,somi mengangkat wajah nya dan menatap vernon yang kini juga menatapnya penuh kasih sayang.
"Mari kita coba. Aku akan mempercayai mu." Somi memeluk vernon yang kini tersenyum hangat.
"Bagus kalau begitu. Ayo,kita balas ayahmu dengan kebaikan" vernon mengeratkan pelukannya
Sementara,jimin dan yoongi menatap vernon dari kursi didepan. Sebenarnya jimin,yoongi,dan vernon sedang jalan bersama setelah selesai kampus.
"Aku ikut bahagia" jimin tersenyum hangat
"Aku juga. Ayo pulang. Kita harus mempersiapkan ujian besok" yoongi merangkul jimin dan berjalan keluar pintu
.
.
.
.
.
."Kau kenapa,yeon?" Tanya bin woo kekasih yeon soo
"Ayah ku kembali bertengkar dengan uri eonnie. Aku kasihan melihat eonnie ku." Yeon soo memeluk pinggang bin woo
"Kenapa tidak menelfon?"
"Nomornya sudah diganti" bin woo mengelus pundak kekasih nya
"Kenapa bertengkar?"
"Eonnie ku menyukai mantan gebetan ku,kau mengenalnya. Dia ketua bully disekolah kita dulu. Dan aku melakukan apapun untuk mendapatkannya. Sama hal seperti eonnie ku.kami tidak jauh beda. Tapi sayangnya,yoongi tidak menyukai somi dan menganggap somi sebagai sahabatnya. Hinggah saat ini,aku tidak tau perkembangan mereka" yeon soo duduk kembali tegak.
"Yoongi tampan. Aku saja hampir belok karna menyukai nya" kekeh bin woo
"Tapi kau tak berhasil"
"Karna dia sangat dingin. Dan kami tidak serasi" bin woo mencubit pipi yeon soo
"Benar,aku setuju" kekehan keluar dari mulut yeon soo
.
.
.
.
."Keputusan bagus somi. Kapan kalian akan menikah?" Tanya tuan jeon
"beberapa bulan lagi" ucap vernon yakin. Tangannya menggenggam tangan somi erat
"Haruskah?"
"Tentu. Kami ingin memiliki masa depan yang cerah dan pikiran terbuka" ucapan halus keluar dari mulut vernon
"Aku mengerti maksudmu,vernon. Kau tak perlu menyinggungku sejauh ini" tuan jeon menyesap kopi nya
"Kau sangat peka tuan jeon" vernon tersenyum puas
Tuan jeon menggeretakkan giginya geram
"Aku akan tinggal dengan vernon mulai saat ini. Kau tak perlu mencemaskan ku. Karna aku tinggal dengan vernon." Somi mengambil koper yang tergeletak di sudut tangga
"Silahkan saja" ucap tuan jeon tanpa peduli
"Kami permisi" vernon merangkul somi keluar rumah
Setelah vernon dan somi keluar dari rumah. Tuan jeon melempar cangkir kopi nya ke lantai.
"Jika tak ingat ayahnya adalah pembisnis besar,akan ku koyakan mulut nya itu" geram tuan jeon
"Baru menyadari sesuatu tuan?" Tanya pelayan
"Kau mau ku pecat?" Ancam tuan jeon
Pelayan tersebut menggelengkan kepalanya sambil tertawa
"Tidak perlu repot-repot. Aku akan angkat kaki mulai saat ini. Semoga tenang tuan jeon" pelayan tersebut meninggalkan tuan jeon yang kini menahan emosi nya mati-matian.
___T_____B______C_______
Menuju tamat dan melampaui nya