[wendy version; part 1]
i can't tell you how much I wish I didn't wanna stayHiruh pikuk penggemar yang menanti seseorang diatas panggung semakin saja berisik.
Wendy, salah satu dari kerumunan penggemar disana, yang mendapat tempat VIP bersama dengan 100 penggemar terpilih terus saja mengeluh.
Berkali - kali wajah gadis itu menunjukkan kekesalan, belum lagi dengan umpatan kasar yang dikeluarkannya, membuat para penggemar yang duduk di tempat VIP menjadi jengkel dengan gadis biasa itu.
"Hush, pesan gue kapan dibalas coba?" dengusnya, sekali lagi.
Entah apa yang membawa Wendy kesini, waktu rasanya terlalu cepat untuk menggambarkan semuanya itu.
"Kamu datang ke konser aku, boleh?" minta lelaki itu sambil memegang tangan gadis berambut cokelat itu.
Gadis itu menggeleng pelan. "Ayolah Chanyeol, aku sibuk. Sudah ada lima café yang memintaku untuk panggung disana. Kau tahu, seharusnya kaulah yang menontonku."
"Wendy, sayangku, pacarku untuk yang pertama dan terakhirnya, mendingan nonton konser aku!" Chanyeol merogoh saku jaket hitamnya dan menyodorkannya pada Wendy.
Wendy mengerutkan keningnya. "Apa nih?"
Gadis itu pun merampas barang dari saku Chanyeol. Ditatapnya sekali lagi Chanyeol, berusaha memberi kode bahwa ia benci dengan kejutan seperti ini.
Chanyeol berusaha tersenyum manis, walaupun gadis itu sudah murka. "Kejutan! Aku udah pesan tiket VIP khusus untuk kamu, konsernya deket sini kok, nanti ada asisten pribadiku yang datang buat jemput kamu. Pake baju kasual ya? Dan jangan tersenyum padaku, orang akan curiga denganmu, nanti mereka akan mencarimu, lalu-"
"BACOT!" sergah Wendy dengan kasar.
"Jadi, datang yah?" mohon Chanyeol, sekali lagi. Kali ini disertai wajah memohonnya, alias dengan puppy eyes dan bibir yang dimajukan kedepan.
Wendy yang tak kuat dengan aegyo menjijikkan dari Chanyeol itu akhirnya mengangguk pelan. "Asal setelah konser, aku boleh ke belakang panggung, terus makan semua snack kamu!"
"Deal!"
Dan disinilah Wendy, gadis dengan nama asli Son Seungwan.
Duduk diantara para penggemar khususnya yang berjenis kelamin perempuan, yang terus saja berteriak melengking meneriaki nama pacarnya itu.
Selama konser, tak ada yang terlalu bermakna bagi Wendy.
Ia benci konser, mau seusaha apapun Chanyeol memaksanya, Wendy tetap tak suka konser.
Meskipun ia hadir, Wendy tak akan peduli dengan orang - orang yang bernyanyi di atas panggung sana. Perhatiannya hanya ia fokuskan pada ponsel, berusaha mencari ide baru untuk cerita baru yang akan ia unggah di Wattpad.
"HALO SEMUANYA!" sapa seorang lelaki, dengan suara khasnya.
Dari suaranya saja, Wendy tahu kalau itu adalah sang pacarnya.
Teriakan demi teriakan langsung menggebu - gebu di telinga Wendy.
"Hari ini, aku kedatangan seorang yang sangat spesial dalam hidupku!"
Wendy segera meletakkan ponsel kedalam tasnya, lalu menatap layar besar yang menampakkan wajah sang kekasih itu. Apa yang baru saja ia katakana? Apa dia sudah gila? Pikir Wendy dengan keras.
Dilihatnya Chanyeol tertawa renyah. "Tidak, aku hanya bercanda saja! Kalianlah yang paling spesial! Terima kasih sudah datang! Mari kita bahagia selalu!"
Wendy mendengus pelan, bukankah ini terlalu berlebihan bagi seorang Chanyeol untuk mengucapkan kalimat yang dapat menyakiti hati sang pacar itu?
Tapi tidak, Wendy tak bisa.
Wendy tak bisa mengatakan bahwa ia tidak suka akan Chanyeol yang terlalu menggombali penggemarnya.
Wendy tak bisa mengatakan bahwa ia tak suka suara baritone Chanyeol yang mengganggu telinga itu.
Wendy tak bisa memprotes tinggi Chanyeol yang kelebihan tinggi itu, hanya untuk sekedar berpelukan.
Wendy juga tak bisa mengatakan bahwa ia benci dengan konser.
Tak akan pernah bisa. Ia hanya tak mau menyakiti hati Chanyeol.
Tapi tunggu, apa Chanyeol pernah peduli akan kalimat yang diutarakan Wendy?
🎨🎨🎨
kalo kalian jadi wendy pasti sakit hati, eh tapi datang konser vip loh.salam sapi,
bae_selvia
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Were Gay ✓
Fanfiction[AU] Tentang tiga gadis dengan latar belakang berbeda, berharap bahwa lelaki yang dicintainya adalah seorang gay. ©biangpenat, 2019