13. meratapi nasib

247 66 32
                                    

[wendy version; part 3]
is there a reason we're not through?

Gadis dengan pakaian kasualnya itu terbaring lemah di sebuah kasur yang dikelilingi dengan bau obat - obatan.

Lelaki yang duduk disebelah kasur itu hanya terus menundukkan kepala, berharap jika keajaiban akan datang pada gadisnya. "Wendy, bangunlah!"

Chanyeol, nama lelaki itu. Sesaat sebelum panggilan tadi dimatikan, ia terlebih dahulu telah melacak lokasi sang kekasih, Wendy yang tengah terbaring lemah itu. Untung saja, dewi fortuna tengah berpihak padanya. Lokasi Wendy ditemukan.

Maka dengan segera, di jam 1 subuh, Chanyeol datang dan membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat. Tanpa menggunakan penutup muka apapun.

Chanyeol melirik jendela di ruangan itu. Rupanya ditutup karena jika tidak, bisa jadi para penggemar menyerbu ruangan itu.

"Wendy, bangun Wen. Sayang, kamu bangun dong!" ujar Chanyeol sembari memegang tangan Wendy yang tak bergerak itu.

Dilihatnya wajah gadis cantik itu yang tertutupi oleh goresan luka penuh darah akibat kecelakaan yang menimpanya.

Chanyeol tersenyum miris akannya. "Wendy, cepatlah bangun!"

"C..Chan-" panggil gadis itu pelan, mengeratkan pegangan tangannya ada Chanyeol.

Chanyeol yang tersadar akan hal itu segera menampakkan wajah senangnya. "Jangan terlalu banyak bergerak! You wil get in trouble, baby!"

"Don't cry," bisik Wendy pelan, yang masih didengar Chanyeol dengan jelas.

Lelaki itu mengangguk pelan. "Tentu saja. Akan kupanggilkan dokter!"

Setelah 15 menit berurusan dengan dokter dan hal mengenai rumah sakit, Wendy diperbolehkan untuk pulang karena tidak ada luka serius di bagian tubuh lain selain wajahnya.

Lihatlah, gadis itu bahkan harus mengenakan penutup mata karena luka besar di dekat mata.

"Kamu kenapa bisa kecelakaan?" tanya Chanyeol disela - selanya mengemudikan mobil, bermaksud memulangkan Wendy menuju apartemennya.

Wendy memasang wajah kesalnya. "Ini gara - gara kamu! Pake acara suruh aku ke konser! Kamu kan tahu, aku-"

"Kamu kenapa?" potong Chanyeol sembari menoleh ke samping kanannya itu.

Gadis itu menundukkan kepala, lalu menggelengkan kepalanya. "Nggak jadi!"

"Udah, jangan dipikirin. Sekarang yang penting kamu udah keluar dari rumah sakit, setidaknya gak perlu ada biaya berlebihan cuman buat satu kecelakaan!" terang Chanyeol santai, tak tahu saja jika perkataannya berhasil membuat gadis disampingnya itu sakit hati.

...

"Terima kasih!" pungkas Wendy cepat. Ia pun segera keluar dari mobil milik sang kekasih, yang dikendarai oleh kekasihnya pula.

Chanyeol menatap gadis yang sudah jauh langkahnya itu. "WENDY!"

Wendy berbalik, menampakkan wajah bertanyanya pada Chanyeol yang sangat dipahami lelaki itu. Berpacaran selama 2 tahun membuat Chanyeol paham akan ekspresi Wendy.

"APA?" sewot Wendy bertanya balik.

"CEPAT SEMBUH! KABARIN YA! DAA SAYANG!" ujar Chanyeol dengan senyuman manisnya itu, menatap mata sebelah Wendy yang tak tertutup perban.

Gadis itu menjadi bahagia akan ucapan Chanyeol. "Pergilah! Manager akan mencarimu!"

"Ya!"

Wendy menatap mobil mewah yang pergi meninggalkan kawasan apartemen itu. Ia pun membalikkan badannya, melangkah masuk ke apartemen itu.

Wajah yang tadinya bahagia itu semakin bahagia tatkala mengingat semua kejadian yang baru saja terjadi itu. Chanyeol tidak seburuk mantannya, bukankah begitu?

...

"Kemana saja kau?" tanya seorang lelaki berpostur tinggi, menatap lelaki dengan postur tinggi lainnya yang ada dihadapannya itu.

Lelaki itu menunduk pelan. "Aku menyelamatkan nyawa kekasihku."

"KEKASIH DAN KEKASIH! KAU ITU ARTIS PAPAN ATAS! UNTUNG SAJA AKU SUDAH MEMBAYAR DISPATCH SEHINGGA MEREKA TAK BERANI MENYEBARKAN FOTO - FOTO DIMANA KAU MENEMANI KEKASIHMU ITU, PARK CHANYEOL!"

Park Chanyeol, lelaki yang sedari tadi dimarahi itu tersenyum tipis. "Bagus kan, hyung, setidaknya masalahnya sudah beres!"

"Beres darimana, kau membuat saham SM anjlok hanya karena kekasihmu yang kecelakaan itu!" tegas Manager EXO dengan keras.

Chanyeol menjadi terombang - ambing dengan pikirannya sendiri. "Tapi, dia kecelakaan, aku harus menolongnya, ini juga salahku!"

"PERSETAN DENGAN DIA! KAU HARUS TURUTI PERKATAANKU! PUTUS DENGANNYA ATAU KAU KELUAR DARI AGENSI INI!"

Kekagetan langsung menerjang wajah Chanyeol begitu saja. Lelaki itu tak tahu harus bersikap seperti apa. Masalahnya adalah ia bahkan tak tahu apa yang salah dengan menolong kekasihnya itu.

"Tapi, hyung-"

"Jangan panggil aku dengan sebutan seperti itu, jika kau masih saja berlaku sembrono seperti ini!"

"Hyung-"

"KELUAR!"

"KELUAR!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎨🎨🎨
a

gensi pake acara gak izinin lagi, mereka berdua gimana dong?

salam sapi,
bae_selvia

Wish You Were Gay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang