Masa sekolah sudah terlewati. Pergi dari zona nyaman dan masuk ke dunia yang lebih luas dan keras.
Yap.... Begitulah yang sedang dirasakan oleh kusaga Nugraha yang sedang merasakan betapa kerasnya dan kejamnya dunia baru yang baru saja ia masuki. Bekerja dengan giat, jujur, dan tekun saja tidaklah cukup. Selalu saja ada yang tidak suka dengan apa yang dia kerjakan.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti berusaha dan hanya mengikuti arus saja. Walaupun begitu ada yang ingin dia capai.
"VR game pertama harus ku dapatkan"
Dia pun memutuskan untuk melawan kembali arus yang pernah membuatnya terjatuh untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Namun tetap saja, arus yang datang bahkan lebih deras lagi dan dia pun terjatuh lagi. Namun disela arus itu, dia berhasil membantu banyak orang walaupun tidak terlihat dan hanya satu yang menurutnya paling bisa dibanggakan. Sebuah kejadian yang akan selalu dia ingat.
"Awas!"
Tanpa pikir panjang kusaga langsung lari dan mendorong gadis yang hampir saja tertabrak mobil ke tepi jalan.
'Sial.... Kenapa selalu saja begini.... Tapi tak apa lebih baik berhasil walaupun sekali daripada tidak sama sekali'
Yang berada dalam posisi bahaya sekarang adalah kusaga dan sangat mustahil untuk bisa selamat.
Kusaga pun tertabrak dan terpental cukup jauh hingga membentur pembatas jalan. Luka yang dialami juga sangat fatal.
'Argh... Seluruh tubuhku mati rasa sial'
Gadis yang tadi di selamat kusaga datang menghampiri dengan tatapan penuh kecemasan dan apa ya ruwetlah.
"Hoi bertahanlah.... Seseorang tolong panggilkan ambulan"
Ditangan kirinya terlihat sebuah gelang yang sangat tidak asing di mata kusaga. Ya itu adalah gelang yang di berikan pada orang yang penting bagi kusaga saat masih di SMA.
"Sa - ya - ka"
"Eh!?"
Kusaga menunjukan tangan kirinya dimana terdapat gelang yang sama yang dimiliki gadis itu.
"Ah... Jangan - jangan!? Kusaga!?"
Kusaga hanya membalas perkataan gadis itu dengan sebuah senyuman. Dia sangat senang karena orang yang penting baginya tidak melupakan dirinya dan bisa bertemu lagi walaupun sesaat.
"Akhirnya bisa bertemu lagi, tapi hanya sesaat, jadi mungkin ini saatnya..... Aku mencintaimu Sayaka, namun selamat tinggal"
Kusaga mengucapkan kata - kata itu dengan kurang jelas, namun sepertinya masih bisa didengar oleh gadis itu.
Setelah mendengar kata-kata dari kusaga, hati gadis itu serasa ditusuk oleh sebilah pisau. Orang yang selama ini ia cari dan akhirnya bertemu kembali, akan pergi meninggalkannya beberapa saat lagi.
"Aku mohon kusaga bertahanlah, aku juga mencintaimu, jadi tolong jangan pergi lagi"
Ucap gadis itu dengan berurai air mata, walaupun begitu mustahil bisa tertolong. Luka dikepala, beberapa tulang rusuk patah, dan pendarahan di bagian perut sebelah kanan.
Kusaga memberi isyarat agar kepala gadis itu mendekat.
"Sayaka hiduplah dengan bahagia dan tolong jangan lupakan aku ya"
Itulah yang diucapkan oleh kusaga untuk terakhir kalinya hingga akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.
"Ini bohongkan, nee~ Miu apakah ini artinya aku tidak bisa bertemu dengannya lagi?"
Sayaka bertanya pada temannya yang tadi bersamanya dan jawabannya sebuah anggukan penuh dengan kesedihan
Melihat hal itu, hati Sayaka semakin perih. Butiran - butiran air mata mulai mengenang di ujung matanya yang perlahan mulai menetes.
"Tidak... Tidak... TIDAAAK!!"
Perasaan perih itu tidak tertahan lagi dan akhirnya keluar dengan sendirinya. Sambil memegang erat tangan kusaga, sayaka menangis tidak rela di tinggal orang yang selama ini ia cari.
'Maaf ya Sayaka, aku tidak bisa menepati janji ku, jika ada kesempatan kedua aku pasti akan......'
1 kesalahan, 1 janji, 1 tujuan. Sebuah hal yang gagal kusaga lakukan ketika ada kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance : Re : Life Lonely Wolf
Fantasy✔🌟Finish🌟✔ ✔Sedang dalam tahap revisi ✔Slowupdate😅😊 Kusaga Nugraha seseorang yang selalu berusaha dengan keras namun naas nasib berkata lain. Semua usaha yang dilakukan dengan penuh kerja keras selalu berakhir tragis hingga suatu saat dia bertem...