24. Kenangan Yang Tertingal

26 1 3
                                    

Shiro masih dalam perjalanan ke tempat tinggal Lucas. Lucas menceritakan banyak hal, mulai dari apa yang dia ingat dulu sebelum tinggal di gubuk hingga dia bisa sampai tinggal di sana. Shiro berpikir dia sudah dipercaya olehnya.

"Ini tempanya Shiro-nii" Lucas

Sebuah gubuk yang sudah sangat memprihatinkan. Banyak bagian dari gubuk itu yang bolong, tiang penyangga sudah harus diganti dan kondisi atap yang, ah sudah pokoknya sudah tidak layak huni.

Pintu gubuk tersebut terbuka dan keluarlah seorang anak kecil perempuan berambut pink. Dia terlihat sangat lucu tapi karena efek pakaiannya yang lusuh, impack lucunya berkurang.

Shiro terpikirkan sebuah ide yang sangat brilian. Entah stella-nee akan setuju atau tidak.

"Aku pulang Cerry, Shiro-nii ini adikku Cherry" Lucas

"Hai" sapa Shiro

Namun anak itu malah lari dan bersembunyi di balik badan kakaknya.

"Tak apa, Shiro-nii bukan bagian dari mereka" Lucas

"Benarkah" Cherry

"Iya" Lucas "baiklah ayo masuk shiro-nii"

Di dalam gubuk hanya ada dua ruangan satu tempat untuk tidur dan satu untuk masak mungkin. Tempat tidurnya sudah sangat tidak nyaman digunakan dan untuk selimut, kecil sekali dan sangat tipis, Shiro membayangkan bagaimana bisa mereka bertahan dalam musim dingin jika keadaanya seperti ini.

"Maaf Shiro-nii hanya ini yang bisa dihidangkan" Lucas

"Emm, tidak apa terima kasih" Shiro "hei kemarilah aku akan menunjukkan sesuatu"

Shiro mengulurkan tangannya. Di telapak Shiro muncul sebuah angin puyuh kecil.

"Ah, itu sihir bukan" Lucas

"Lakukan lagi, lagi" Cherry

'Wah perubahannya sifatnya sangat drastis' Shiro

"Hehe boleh ayo duduk sini" Shiro

Lucas duduk di depan Shiro dan Cherry tepat disampingnya. Sihir kedua yang Shiro tunjukkan adalah air mancur yang keluar dari telapak tangganya. Mereka berdua kembali girang. Shiro lanjut menunjukkan beberapa trik untuk menghibur mereka hingga tak terasa hari sudah petang.

"Wah, sudah petang besok kakak akan kemari lagi" Shiro

Tapi saat Shiro bangun baju ditarik oleh sebuah tangan mungil,

"Shiro-nii, jangan pergi" ucap Cherry dengan muka memelas

Dengan muka seperti itu Shiro jadi tidak tega untuk meninggalkan mereka apalagi dengan kondisi seperti ini. Shiro terpikirkan satu ide gila dan mungkin dia akan mendapatkan ceramah yang panjang jika benar - benar melakukannya.

"Baiklah begini saja, daripada kalian tinggal disini bagaimana jika kalian tinggal di rumah kakak" shiro

Terkejut mereka berdua hanya diam saling memandang. Si adik kembali ragu dan bersembunyi dibalik tubuh kakaknya dan si kakak sepertinya masih mempertimbangkanny.

Tiba - tiba saja dari arah depan terdengar suara pintu di dobrak. Suara itu terus terdengar beberapa kali.

"Shh... Ayo ikuti aku, mereka mungkin orang - orang yang mengejarmu tadi" Shiro

Mereka dengan cepat pergi mengikuti Shiro kabur dari rumah itu. Shiro membuat pintu kabur dengan sihir anginnya. Sebenarnya rumah ini hanya memiliki satu pintu dan jika terjadi hal seperti akan sangat sulit bagi mereka untuk kabur.

Last Chance : Re : Life Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang