31. Pemulihan Pasca Perang

27 1 16
                                    

Beberapa Minggu sudah berlalu. Sekarang Shiro sudah sembuh total dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi. Soal kematian ibunya dan Stella-nee, mereka sudah berbagi cerita soal itu. Dari apa yang diceritakan Lucas, ibu Shiro meninggal terkena serangan Leviathan, namun itu karena dia berusaha melindungi yang lain dengan menggunakan kemampuan sihirnya untuk menahan serangan tersebut.

"Shiro-nii hari ini kita akan kemana?" Tanya Cerry

"Hmm... Enaknya kemana ya?"

"Ayo beli makanan di guild" jawab Lucas

"Hmm.. ide bagus, sekalian menanyakan bagaimana proses perbaikan pedang ku"

Oh iya. Karena rumah mereka rusak parah, tapi tidak hancur ya dan masih bisa diperbaiki, mereka tinggal di salah satu bangunan yang berada di istana, entah bagaimana caranya mereka bisa berakhir tinggal disana, beruntung mungkin saja.

Di guild ada seseorang juga yang sudah mengetahui siapa Shiro sebenarnya. Selain Jino-ojisan. Dia adalah Airia teman sekolah Stella-nee. Kecurigaannya selama ini terhadap Shiro menjadi kenyataan dan karena sudah ketauan Shiro bisa mendapatkan kembali lencana aslinya.

Airia sangat terkejut saat mengetahui kalau Stella-nee sudah tiada karena pertarungan itu dan entah kenapa sekarang Airia dengan Shiro menjadi sangat dekat. Contohnya.....

"Oh Shi-chan ya" Airia

"Hah... Sudah kubilang jangan panggil aku seperti itu cukup panggil Shiro saja" Shiro

"Selamat pagi Airia-nee" Lucas begitu juga dengan Cerry

"Selamat pagi... Ah, Lucas dan Cerry ikut juga rupanya" ucap Airia lalu memeluk mereka berdua

Entah perasaan seperti apa yang sedang melandanya namun dia lumayan mirip dengan Stella-nee saat tidak marah. Mereka melanjutkan perbincangan sembari memakan sarapan mereka. 

Shiro sebenarnya sudah ikut dalam kelompok party Airia namun dia lebih sering berburu sendiri karena menurutnya itu lebih efisien dan Airia juga mengerti karena dia sudah tau siapa Shiro sebenarnya.

Setelah selesai sarapan beberapa anggota party mulai berdatangan dan suasana mulai jadi ramai dan inilah saatnya Shiro pergi.

"Shiro-nii kenapa kita pergi" tanya Lucas

"Yah, kau akan tau saat kau sudah dewasa"

Mereka melanjutkan jalan-jalannya ke tempat biasa Shiro memperbaiki peralatan tempurnya.

"Selamat pagi" Shiro

"Selamat pagi, oh Shiro ya, pelanggan setia ku, apa yang bisa ku bantu sekarang, oh iya soal pedang mu sepertinya akan selesai dalam beberapa Minggu lagi" ucap si pemilik toko

"Hmm... Baiklah"

Lucas dan Cerry kalau berada disini pasti mencoba beberapa senjata, namun keduanya pasti selalu mencoba senjata kesukaan mereka. Lucas dengan tombaknya dan Cerry dengan panahnya.

"Oji-san, apakah ada senjata yang lumayan untuk tombak dan panah?" Shiro

"Hmm... Kalau yang setingkat punya mu sepertinya tidak ada namun jika dibawahya"

Oji-san mengambil beberapa tombak dan panah lalu menyusunnya di atas meja.

"Hmm.. inilah karya-karya terbaik ku"

"Lucas, Cerry, kesini" panggil Shiro

Mereka segera mendekat dan melihat apa yang ada di atas meja.

"Woah, apa ini Shiro-nii" Lucas

"Pilihlah yang menurut kalian cocok" Shiro

"Benarkah!?" Cerry

Last Chance : Re : Life Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang