28. Sosok Misterius

21 1 2
                                    

keluar dari arena, sebuah pemandangan yang sangat tidak ingin Shiro lihat lagi terpampang begitu jelas.

"cih... lagi - lagi"

shiro langsung lari menuju rumahnya dan mengambil peralatan yang selama ini dia simpan untuk keadaan seperti ini. sebilah pedang semi transparan berwarna biru langit bercampur dengan warna hijau.

"ayo Axe"

"tunggu sebentar shiro"

"apa lagi!"

"sebenarnya ada satu hawa lagi yang kurasakan"

ada satu hawa keberadaan yang baru saja shiro rasakan. sebelumnya shiro tidak merasakan hawa keberadaan itu karena pikirannya diambil alih oleh emosinya.

"kita tunggu sebentar lagi... sekarang biarkan Rk yang mengurusnya"

"baiklah"

sembari menunggu hawa keberadaan itu terasa semakin dekat. getaran dari target shiro begitu terasa namun ada satu getaran lagi yang terasa berbeda...

"dia sudah sampai" Axe

Roarr!......

Raungan dari satu monster yang baru saja datang. ketika shiro keluar rumah....

"Leviathan" shiro

"ya musuh Leviathan adalah Hydra jadi jelas saja jika dia muncul karena merasakan hawa musuhnya ini"

karena sudah tau siapa tamu tak diundangnya, shiro membiarkan yang satu ini dan fokus pada targetnya.

"Axe"

"iya"

shiro menggunakan sihir gabungannya, namun entah mengapa, tiba - tiba saja Leviathan itu malah menyerangnya. shiro pun membatalkannya dan langsung menghindar

"apa yang dipikirkan oleh monster itu sih"

"tidak tau tapi ada sesuatu yang aneh dengannya" Axe

"apa maksudmu"

"umumnya Leviathan hanya memiliki dua sayap dan sebenarnya itu juga bukan sayap melainkan sirip, tapi yang satu ini memiliki empat sayap, jelas sekali kalau yang satu ini bukanlah leviathan biasa ditambah sepertinya dia tidak mau di ganggu"

Lucas, Cerry dan ibunya shiro datang menghampiri dengan muka cemas.

"ada apa Shiro-nii?" Lucas

"Lucas bawa Cerry dan mama ke tempat aman dan kalau bisa sejauh mungkin"

"eh?"

"sudah pergi saja dari sini" shiro

"tapi..."

"sudahlah!"

"shiro juga harus ikut" Ibunya

suara ibunya membuat shiro sedikit terkejut, ketika shiro melihat wajah ibunya dia sangat terkejut. baru kali ini dia melihat ekspresi sepert itu dari ibunya.

"shiro juga harus ikut jika tidak... jika tidak..."

shiro menghampiri ibunya dan langsung memeluknya.

"tenang saja mama, ingat tidak aku ini adalah Guardian yang hebat seperti ayah, jadi ibu tidak perlu khawatir aku juga di bantu Axe jadi tenang saja" ucap Shiro sembari tersenyum

"apanya tidak apa - apa, ingat terakhir kali kau melawan monster itu ditambah sekarang ada satu lagi"

shiro ingat betul dengan apa yang terjadi padanya terakhir kali, begitu juga axe

Last Chance : Re : Life Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang