Terdengar suara kicauan burung yang saling bersahutan sehingga terdengar sangat merdu. Shiro mendapatkan kembali kesadarannya. Dikepalanya terasa sangat empuk begitu juga di punggungnya, padahal seingatnya dia terakhir itu sedang bersandar di sebuah batu di sungai.
Shiro pun membuka matanya dan melihat sekeliling. Sangat tidak asing. Awalnya Shiro pikir ini adalah mimpi, tapi saat melihat tangannya yang penuh perban dan terasa sedikit sakit, dia sadar kalau ini bukan mimpi.
Shiro sekarang berada di kamarnya, entah bagaimana ia bisa ada disini, tapi yang jelas dia bersyukur masih bisa selamat. Saat Shiro ingin bangun, dia terkejut karena tangan kanannya tertahan sesuatu, itu adalah Stella-nee yang tertidur sambil duduk di samping Shiro.
"Hm... Itu punya ku Shiro jangan diambil"
Stella-nee mengatakan sesuatu tetapi matanya masih tertutup, mungkin dia hanya mengigau. Shiro tidak berusaha membangunkannya karena dia tau kalau Stella-nee pasti kelelahan karena menjaga dirinya. Tapi tak lama dia mulai bangun.
"Hmm... Kau sudah bangun, ah Shiro kau sudah sadar!"
Stella-nee tiba-tiba saja langsung memeluk Shiro dengan erat sampai-sampai Shiro tidak bisa bernafas.
"Argh, Stella-nee aku tidak bisa bernafas"
"Ah... Maaf, syukurlah kau sudah sadar"
Stella-nee mengatakan hal itu dengan sebuah senyuman bahagia tapi anehnya matanya malah berkaca-kaca seperti ingin menangis, mungkin saking bahagianya.
"Em... Stella-nee, berapa lama aku pingsan"
"Tiga hari lo, oh iya ayah bilang untuk memberikan mu ini saat kau sadar"
Stella-nee mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Itu adalah secarik kertas tapi kertas itu sama seperti berkas-berkas yang ada di kantor keamanan pusat. Saat Shiro membaca tulisan yang ada dikertas itu, dia sangat terkejut karena dia di undang untuk bergabung ke pasukan Guardian desa.
"Stella-nee ini"
"Ya mungkin karena apa yang telah kau perbuat"
"Apakah Stella-nee mendapatkannya juga"
"Tidak"
Shiro mengingat-ingat lagi apa yang telah Shiro perbuat. Hal yang Shiro ingat adalah dia berhasil mengalahkan seekor basilisk yang abnormal disungai setelahnya dia tidak ingat lagi.
"Shiro tolong jangan lakukan lagi" ucap Stella-nee sedih
"Lakukan apa?"
"Hal... Berbahaya seperti itu lagi!"
Stella-nee mengatakan hal itu dengan keras dan itu membuat Shiro terkejut. Sebelumnya Shiro tidak pernah melihat Stella-nee semarah ini. Walaupun begitu Shiro tidak bisa menolak undangan ini.
"Maaf Stella-nee aku tidak bisa berhenti sekarang"
"Tapi..."
"Tenang saja, aku kan punya sihir yang aku pelajari dari magician terhebat di desa dan juga bela diri yang lumayan dari pelatihan selama menjadi Guardian, walaupun tidak resmi sih"
"Tapi tetap saja"
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja"
Shiro mengatakan hal itu untuk menenangkan Stella-nee, walaupun begitu muka Stella-nee tidak menunjukkan sedikitpun tanda-tanda tenang.
Shiro pun bangkit dari tempat tidurnya untuk menunjukkan ke Stella-nee kalau dia baik-baik saja. Tapi saat Shiro mencoba berdiri, tiba-tiba saja kaki kanannya terasa sangat sakit, begitu juga tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance : Re : Life Lonely Wolf
Fantasy✔🌟Finish🌟✔ ✔Sedang dalam tahap revisi ✔Slowupdate😅😊 Kusaga Nugraha seseorang yang selalu berusaha dengan keras namun naas nasib berkata lain. Semua usaha yang dilakukan dengan penuh kerja keras selalu berakhir tragis hingga suatu saat dia bertem...