Pulang berburu Shiro sudah berurusan dengan hal yang menurutnya lumayan merepotkan lagi.
"Apa-apaan ini Shiro-nii" kesal Lucas sementara Cerry dari tadi masih saja tidak mau bicara
"Hah.... Kan sudah kubilang dia adalah Leviathan yang waktu itu namanya Xuriksa, dia kemari ingin menawarkan bantuannya" Shiro
"Aku tidak butuh" ucap Cerry lalu pergi begitu juga dengan Lucas
"Hah... Seperti yang lain masih belum bisa memaafkan ku" keluh Xuri
"Tidak semua orang bisa mudah memaafkan kesalahan orang lain" Shiro
Ketika Shiro sampai didepan rumah, dia terkejut ada seseorang sedang duduk di depan rumahnya. Seorang perempuan berbaju biru dan mengenakan tudung. Begitu dia tanya, perempuan itu langsung bersujud di depannya sembari meminta maaf.
Shiro langsung sadar siapakah dia, begitu melihat tubuhnya Shiro makin yakin. Ya.. dia adalah Xuriksa, namun dalam wujud manusia. Sepertinya dia tidak berani untuk mengetuk pintu rumahnya.
Karena Shiro pikir tindakannya saat di istana mungkin sudah menyakiti perasaannya jadi lebih baik memaafkannya namun begitu didalam, dia mendapatkan penolakan yang sangat keras. Untungnya dari Axe tidak ada penolakan dia sudah paham akan kondisi yang dialami Xuri.
"Permisi, Lucas boleh kah aku masuk" ucap Shiro sembari mengetuk pintu kamar Lucas
"Iya, Shiro-nii masuk saja pintunya tidak di kunci kok"
Shiro masuk, rupanya Lucas sedang melatih kuda-kudanya. Shiro pun duduk di kasur Lucas.
"A... Lucas apa yang sedang kau lakukan?"
"Latihan, agar bisa membunuh Leviathan itu"
Shiro mengerti apa yang Lucas rasakan, dia sama seperti Shiro saat bertemu dengan Hydra terakhir kalinya.
"Lucas... Bisa bicara sebentar?"
"Iya, apa yang ingin dibicarakan Shiro-nii"
"Kupikir punya perasaan ingin balas dendam setelah apa yang terjadi pada kita adalah hal yang wajar, tapi.... Tapi kupikir juga balas dendam bukanlah hal tepat"
Kuda-kuda Lucas tiba-tiba saja goyah, namun dengan cepat dia kembali fokus.
"Kenapa Shiro-nii bisa berpikiran seperti itu?"
"Karena aku juga pernah merasakannya dan ketika berhasil, aku sadar itu adalah hal yang percuma"......" Dan juga kupikir dia bersungguh-sungguh ingin meminta maaf dan bertanggungjawab jadi apa salahnya jika kita memaafkannya" ucap Shiro dengan ramah
Lucas hanya dia, sepertinya dia sedang memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil.
"Cerry kau juga dengarkan?" Shiro
Letak kamar Lucas dengan Cerry bersebelahan jadi kemungkinan besar apa yang dibicarakan Shiro terdengar juga oleh Cerry.
Sembari menunggu keputusan Lucas dan Cerry, Shiro kembali ke ruang utama dan membuat teh untuk Xuri, namun tak lama ada suara gaduh terdengar.
"Lucas, Cerry apa yang kalian lakukan!?" Shiro
Mereka berdua mengarahkan senjatanya pada Xuri namun Xuri tetap tenang bahkan tatapan matanya saja tidak berubah.
'Sepertinya tekadnya sudah bulat' Shiro
"Sepertinya aku tidak diterima disini ya. Tapi aku benar-benar ingin meminta maaf dan bertanggungjawab atas apa yang telah ku perbuat, jika membunuh ku bisa membuat kalian memaafkan ku dengan senang hati aku menerimanya" ucap Xuri dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance : Re : Life Lonely Wolf
Fantasía✔🌟Finish🌟✔ ✔Sedang dalam tahap revisi ✔Slowupdate😅😊 Kusaga Nugraha seseorang yang selalu berusaha dengan keras namun naas nasib berkata lain. Semua usaha yang dilakukan dengan penuh kerja keras selalu berakhir tragis hingga suatu saat dia bertem...