20. Tempat Yang Harus di Hancurkan

25 1 4
                                    

"woah, emm, sialan kenapa aku bangun tepat di malam hari" gerutu shiro

Shiro memutuskan untuk jalan - jalan sebentar. Malam hari di kota terasa sepi sekali, jarang sekali melihat ada orang yang lewat, ada sih tapi orang itu adalah para pasukan penjaga.

Shiro ingat sebuah bangunan, tempat yang mungkin cocok untuknya saat ini.

"Kesana sajalah" Shiro

Shiro pergi ke Guild tempat dulu dia bertemu dengan orang - orang bar - bar. Namun ketika sampai di sana rupanya sepi juga.

"Hai, paman" sapa Shiro pada penjaga toko

"Oh, kau anak yang kemaren, ada apa sampai datang malam - malam begini."

"Ah, hanya sedang jalan - jalan saja" Shiro

"Oh iya, disini terasa sepi kemanakah semua orang?" tanya shiro

"Ohoho, mereka pergi berburu"

"Berburu?" Shiro

Shiro sedikit kebingungan, karena orang biasanya akan berburu pada siang hari dimana dia bisa melihat dengan lebih jelas, namun disini, benar - benar bar-bar.

"Paman, setelah mereka selesai berburu, apakah hasil buruan itu akan mereka bawa pulang ataukah mereka jual kembali?" Shiro

"Biasa mereka akan menjualnya kemari"

Shiro terkejut, ternyata tempat yang selama ini dia cari - cari adalah disini. Shiro terkadang mengambil bagian tubuh dari monster yang pernah dia bunuh, salah satu yang paling berharga adalah dia menemukan sebuah bulu burung phoenix. Burung legenda yang sulit sekali untuk di jumpai dan masih banyak lagi.

"Baiklah paman aku juga akan berburu dan menjualnya kemari" ucap Shiro semangat.

"Oh, tunggu sebentar"

"Ada paman?" Shiro

"Kau harus memiliki lencana tanda kau adalah anggota Guild barulah kau bisa menjual barang buruan mu disini"

"Oh, jadi dimana aku bisa mendapatkannya Shiro

"Kau harus membuatnya terlebih dahulu"

"Dimana?" Shiro

"Tentu saja disini"

"Caranya?" Shiro

"Ikuti saya"

Shiro mengikuti paman tersebut. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan. Dalam ruangan tersebut ada beberapa peralatan - peralatan yang asing bagi Shiro.

"Paman?" Shiro

"Oh sebentar, ah ini dia"

Paman itu mengeluarkan sebuah bola kristal yang sangat mengkilat dan sebuah plat besi.

"Ok cukup teteskan darahmu ke kristal ini" paman bar

"Sungguh, ini aman kan" Shiro

"Tentu saja"

Shiro menggigit jarinya dan meneteskan darahnya pada bola kristal itu. Ketika tetesan darah itu mengenai bola kristalnya, bola kristal itu bersinar sesaat lalu padam lagi. Plat besi yang sebelumnya di letakkan pada sebuah alat, terlihat beberapa baris tulisan di permukaannya. Ketika tulisan itu berhenti muncul, plat besi itu berubah menjadi plat berlian murni.

"Woah, baru kali ini ada yang memiliki lencana berlian lagi" ucap paman terkejut

"Eto, apa maksudnya" Shiro

"Lencana guild itu ada berbagai tingkat, terendah adalah kayu dan tertinggi adalah berlian" paman

"Hmmm.... Begitu, bisa kah aku membuat satu lagi" Shiro

"Membuat satu lagi, untuk apa?"

"Kalau anak kecil seperti ku memiliki lencana seperti pasti akan menimbulkan kehebohan yang sangat - sangat"

"ah benar juga, baiklah akan ku buatkan satu lagi, lencana apa yang kau inginkan" paman

"hmm.... kalau aku mulai dari awal pasti banyak yang curiga, baiklah aku akan mulai dari silver saja, karena banyak lencana yang ku lihat adalah silver" Shiro

"baiklah, oh ya untuk lencana berlian ini kau pegang saja, mubazir kalau dibuang" paman

paman itu melemparkan lencana berlian kepada shiro lalu pergi lagi untuk membuat lencana yang baru untuk Shiro. Tak butuh waktu lama lencana baru milik Shiro sudah jadi.

"ini bagaimana"

"hmm... ini apa?" Shiro

sebuah bagian pada lencana sedikit membuat Shiro bingung, ada beberapa tulisan yang dia tidak mengerti. Ada beberapa sihir yang biasa dia gunakan tertulis disana.

"oh... ini adalah skill atau sihir yang kau miliki dan bisa digunakan"

'ah, sudah ku duga' Shiro

walaupun begitu ada satu skill yang membuat Shiro sangat penasaran, yaitu skill Ying - Yang. Shiro seperti sudah pernah mendengarnya, namun dia tidak ingat dimana dan kapan.

'ya sudahlah nanti kita cari tahu' Shiro

"baiklah paman aku akan langsung berburu saja" Shiro

"oh tunggu sebentar"

Paman penjaga bar itu pergi ke dalam sebuah ruangan dan tak lama keluar sembari membawa sebuah bungkusan.

"ini dia bonus untukmu yang pertama kali akan pergi berburu, gunakan hanya saat keadaan darurat saja dan itu benar - benar darurat"

"ah, terima kasih banyak paman" Shiro

"oh iya satu lagi, panggil saja aku Jino" Jino

"iya Jino-ojisan" ucap Shiro sambil tersenyum

Shiro langsung berlari sekuat tenaga menuju ke hutan tempat terakhir kali dia bertemu dengan segerombolan goblin. di sistem rantai makanan, goblin berada di urutan ketiga dari bawah. karena goblin adalah monster yang lemah jika sendirian dia bisa dengan mudah menjadi mangsa bagi monster lain yang lebih kuat. walaupun begitu mereka bisa sangat kuat jika jumlah mereka banyak, mungkin lima atau enam goblin cukup untuk mengalahkan satu basilisk biasa.

ketika Shiro sampai ditempat, ternyata disana sangat sunyi, tidak seperti yang dikatakan oleh Jino-ojisan. Seharusnya banyak anggota guild yang berada disini. ketika Shiro turun dari pepohonan, dia menemukan banyak sekali jejak. ada yang besar dan ada yang kecil. ada jejak kaki goblin, manusia, bahkan monster lainnya.

'ini sungguh aneh' Shiro

Shiro menemukan satu jejak yang mengarah keluar dari kumpulan jejak itu dan saat Shiro mengikutinya, dia sampai di sebuah gua yang lumayan besar. Shiro berpikr ini pasti sarangnya. tanpa pikir panjang Shiro langsung masuk. Di dalam gua cahaya sangat minim sekali, namun di beberapa tempat ada obor yang terpasang dan masih menyala.

"ini aneh,seharusnya yang bisa membuat obor seperti ini hanyalah para goblin" Shiro

Shiro tiba di sebuah ruangan yang lumayan luas, namun hal ganjil mulai terlihat dari sini. mayat goblin berserakan dimana. beberapa bahkan bagian tubuhnya sudah tidak lengkap. ada juga beberapa potongan tubuh manusia dan itu masih segar.

'mereka tidak jauh dari sini' Shiro

Shiro pun melanjutkan penjelajahannya. semakin ke dalam pencahayaan makin minim begitu juga dengan ketersediaan udara untuk bernapas. untungnya shiro bisa menggunakan sihir angin untuk menambah ketersediaan udara untuk bernapas. di tengah jalan, Shiro menemukan sebuah jejak yang sama dengan sebelumnya, namun kali ini ada tiga pasang jejak dan salah satunya lebih besar.

'cih sepertinya aku bisa menebak siapa yang ada di dalam sana' Shiro

semakin berjalan ke dalam, Shiro menemukan secercah cahaya. bukannya senang Shiro malah makin waspada. sumber cahaya ini bukanlah dari manusia, melainkan.....

'cih sudah kuduga, mereka ada disini' Shiro

Last Chance : Re : Life Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang