12 tahun. Ya umur Shiro sekarang sudah cukup untuk bisa masuk ke sekolah sihir sama seperti tempat kakaknya sekolah. Namun penerimaan siswa barunya masih beberapa bulan lagi, dengan terpaksa Shiro masih harus bersabar lagi.
Sebelum menginjak usia 12 tahun, kegiatan Shiro kebanyakan diisi dengan bertemu dan berlatih sihir dengan naga yang pernah Shiro temui, bahkan sekarang Shiro sudah tau namanya, nama naga itu adalah Axeronia, seekor naga prajurit yang diutus untuk membunuh musuh besarnya.
Hasil dari berlatih sihir dengan naga ternyata diluar dugaan Shiro, sihir wind shot yang biasa Shiro pakai efeknya sekarang sudah lebih kuat, spiral wind shot sekarang bentuknya sudah lebih kecil dan lebih runcing bahkan efeknya lebih mematikan satu lagi sihir baru Shiro Sonic Blade bisa membelah batu dengan rapih tanpa retakan sedikitpun.
Pagi ini Shiro diberi tugas untuk berpatroli di sungai lagi, karena beberapa hari sebelumnya ditemukan sebuah bangkai dari seekor monster yang tidak diketahui jenisnya. Sebenarnya bukan hanya Shiro saja yang berpatroli beberapa Guardian lain juga sama.
"Ohayo, Lio" sapa Shiro
"Oh, ohayo Shiro-senpai"
Senpai??... Oh ya, sebelumnya juga, karena pangkat Shiro di Guardian lumayan tinggi, Shiro diberi tanggung jawab yang lumayan berat, yaitu mendidik Guardian baru. Beberapa Guardian senior juga begitu.
Shiro bertanggung jawab pada seorang manusia laki - laki muda tapi lebih tua dari Shiro umurnya sekitar 18 tahun dan namanya Teora Lio. Secara fisik cukup menjanjikan dan secara mental juga, tapi itu belum bisa diputuskan sebelum melihat hasil di lapangan secara langsung.
"Hari ini kita akan kemana senpai" Lio
"Berhentilah memanggilku senpai, aku ini lebih muda dari mu" Shiro
"Tidak bisa, umur bukan penghalang, ditambah pengalaman senpai lebih banyak dari saya dan dalam keahlian di lapangan juga juga"
"Hah... Baiklah baiklah, hari ini kebagian berpatroli di hulu sungai tapi kau hanya berjaga sampai ujung sihir penghalang saja, mengerti"
"Iya, mengerti, tapi kenapa?"
"Aku akan memberitahunya ketika kita sudah sampai" Shiro
"Oh, baiklah" Lio
Lio ini sifatnya sangat penurut, cepat, tanggap, dan mungkin memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar.
Ketika sampai di ujung sihir penghalang. Mereka beristirahat sejenak sambil menyusun strategi untuk hari ini.
"Baiklah.. Guardian sebelumnya sudah memasang alat pendeteksi dialiran sungai di ujung sihir penghalang disana" ucap Shiro sambil menunjuk ke tengah sungai
"Aku akan keluar, untuk mengecek hasil rekaman dari alat-alat pendeteksi yang ada diluar, jika aku tidak kembali sampai sore hari tolong laporkan ke para petinggi mengerti!?"
"Iya, dimengerti" Lio
"Ok, operasi laksanakan" Shiro
Ditempat lain, satu team Guardian juga melakukan hal sama, namun team yang satu ini beranggotakan 4 orang, jadi 2 orang akan berpatroli diluar penghalang dan sisa didalam.
"Oy, bagaimana keadaan disana?" Tanya salah satu Guardian yang berpatroli di luar penghalang
"Iya, disini baik - baik saja" jawab temannya
Tapi ketika mereka mengecek alat pendeteksi yang terakhir, sangat terkejut karena alat pendeteksi itu berhasil merekam sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance : Re : Life Lonely Wolf
Fantasy✔🌟Finish🌟✔ ✔Sedang dalam tahap revisi ✔Slowupdate😅😊 Kusaga Nugraha seseorang yang selalu berusaha dengan keras namun naas nasib berkata lain. Semua usaha yang dilakukan dengan penuh kerja keras selalu berakhir tragis hingga suatu saat dia bertem...