If I Could Tell You

Prolog

5 tahun yang lalu,
Bandung, Jawa Barat,
10:25 P.M

Sepasang suami istri bernama Ellena Grizella Alexi dan Abraham Alexi sedang mengendarai mobilnya membelah kegelapan kota, dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Tak sengaja, mata Ellena menangkap keberadaan seorang gadis kecil, yang sangat cantik, dia memiliki kulit yang putih, meskipun sedikit tertutupi oleh bercak tanah yang menempel di kulit indahnya, gadis kecil itu berambut dark brown yang panjang, dan memiliki iris mata berwarna coklat yang menawan. Gadis kecil itu tengah memeluk kakinya sembari menunduk di sebuah halte pemberhentian bus. Kira-kira umur gadis itu berkisar antara 9 sampai 10 tahunan.

Sontak Ellena meminta sang suami untuk menepi sejenak ke arah Halte tersebut, dan langsung mengajak Abraham turun untuk mendekati gadis kecil itu. Entah sudah berapa lama gadis itu terduduk dengan keadaan basah kuyup, karena sebelumnya, Kota Bandung memang telah terguyuri air hujan.

"Sayang, mengapa kau duduk disini sendirian?." Tanya Ellena kepada gadis kecil itu.

Merasa tak ada jawaban, Ellena menoleh sekilas, ke arah Abraham.

"Bagaimana dengan gadis ini? Dia tak menyahutiku sedikit pun. Apakah dia tertidur?." Tanya Ellena kepada Abraham.

"Aku tidak tau honey, coba saja bangunkan dia. Jika gadis itu memang tengah tertidur." Usul Abraham kepada istrinya.

"Hmm, baiklah." Ujar Ellena menuruti usul Abraham.

"Nak, bangunlah. Udara disini sedang dingin, kau bisa sakit jika berlama-lama disini." Ucap Ellena sembari memegang pundak gadis kecil itu dengan sedikit mengguncangkannya. Tetapi, tetap tak ada respon dari gadis kecil itu.

"Bagaimana jika gadis ini bukan tertidur, melainkan tak sadarkan diri?." Tanya Ellena yang sudah merasa khawatir.

"Kalau begitu, langsung saja kita bawa gadis itu ke rumah sakit." Ucap Abraham.

Tanpa fikir panjang Abraham langsung menggendong gadis kecil itu ke dalam mobil, dan langsung melaju membawa gadis kecil itu ke rumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit. Mereka langsung menuju ke bagian UGD yang disambut oleh para perawat.

Tak lama setelah pemeriksaan, pasangan suami istri itu dipanggil oleh sang dokter yang telah menangani gadis kecil itu.

"Apakah kalian orang tua dari anak itu?." Tanya sang dokter.

"Bukan, kami menemukannya tengah terduduk di halte pemberhentian bus." Jawab Ellena.

"Mengapa kalian tak segera melaporkannya ke polisi?." Tanya sang dokter.

"Saya terlalu khawatir tadi, karena terlalu terburu-buru, kami belum sempat melaporkannya ke polisi." Jawab Ellena.

"Bagaimana keadaannya dok?." Tanya Ellena yang sudah penasaran sekaligus khawatir, karena sedari tadi sang dokter tak kunjung menjelaskan keadaan gadis kecil itu.

"Dia baik-baik saja, dia hanya pingsan. Mungkin dikarenakan dia belum mengisi perutnya seharian ini dan juga udara di luar sedang dalam keadaan yang tidak baik." Ucap sang dokter menjelaskan.

"Lebih baik gadis itu menginap disini sampai dia sadarkan diri nanti. Saya akan memeriksanya kembali jika gadis itu telah sadarkan diri." Lanjutnya.

Abraham dan Ellena yang telah mendengarkan penjelasan dari sang dokter, akhirnya memilih untuk kembali ke ruang UGD, tempat dimana gadis kecil tadi tengah berbaring.

Terdengar bunyi telfon berdering dari saku celana Abraham. Dilihatnya, nama anak laki-lakinya tertera di layar handphone miliknya.

"Paaa, kenapa kalian pulang lama sekali? Masa Aku ditinggal dirumah sih." Ujar Bagas, anak laki-lakinya yang saat ini masih berumur 12 tahun.