5

249 43 3
                                    

Hari itu tiba, hari dimana Chaerin harus melihat kepergian sahabat dekatnya di arena bela diri. Ia sama sekali tidak ingin beranjak dari ranjang, tidak ada niat untuk menghadiri acara besar tersebut. Kepalanya masih mengingat jelas bagaimana kejadian itu berlangsung, Chaerin memajamkan kedua matanya dengan paksa.

Kenangan buruk itu sudah menghantuinya sejak semalam, wajah Shownu yang tersenyum lepas masih menyisakkan luka dalam dadanya. Bagaimana bisa ia melihat sahabatnya mati untuk kedua kalinya?

Ponsel Chaerin sudah berdering sekian kali, ia sangat malas untung menyentuh benda tipis itu. Tiba-tiba ia melihat sebuah bayangan yang panjang dan dapat menebak siapa pemilik bayangan tersebut. "Jangan ganggu aku" Chaerin menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal. "Kau tidak ingin melihatnya untuk terakhir kali?".

Bantal berbentuk love berukuran sedang mendarat di wajah Hyungwon, Chaerin terduduk dengan menatap tajam pria manga itu. "Kau sama sekali tidak menakutkan" Hyungwon membalas Chaerin, "Yak!"

"Aku ini lebih tua darimu, jangan asal bicara"

"Nappeun namja..." gumam Chaerin yang berhasil menembus gendang telinganya, "mworagu?"

"Jika aku tidak bisa mengubah waktu, kenapa kau memberikkan jam ini?" Chaerin melepaskan jam di tangannya dan berniat melemparkan benda klasik itu, "jika kau merusaknya maka katakan selamat tinggal pada masa depanmu"

"Astaga!" Chaerin akhirnya melemparkan jam di tangannya di ke sisi lain tempat tidur, "cara lain adalah melaluinya, kau yang dengan lantang meminta waktu kembali"

"Kalau begitu jelaskan siapa kau? Kenapa kau mengabulkan permintaanku?"

"Aku Chae Hyungwon, tinggal di abad yang berbeda denganmu.. info selanjutkan akan kuberitau besok, jadi bersiaplah karena dua bocah itu sudah menunggumu dibawah" Chaerin memeriksa jendelanya dan mendapati sosok Minhyuk dan Changkyun, jangan lupakan Kihyun yang hari ini mengemudi.

Ketika kembali pada posisi awal, Chaerin sudah tidak melihat keberadaan Hyungwon. Tak ada pilihan selaim datang ke pertandingan Shownu, ia tidak bisa diam saja. Mungkin pria berbadan kekar itu akan merubah keputusannya.

Chaerin mengenakkan pakaian yang persis seperti dulu, dengan rambut yang diikat satu. Tubuhnya seperti melakukan itu secara otomatis, mencoba tersenyum di depan sebuah mobil yang sudah menunggunya.

"Cepat masuk!" Panggil si penumpang yang duduk di depan, Chaerin duduk tepat di sebelah Changkyun. Berusaha menyembunyikkan rasa gugup setelah mobil berjalan menuinggalkan rumahnya.

Benar-benar melewati saat yang sama, dua orang di bangku depan memutar musik hip-hop dan bernyanyi girang layaknya sedang melakukan perjalanan wisata liburan. Changkyun menoleh dan melihat kedua tangan Chaerin yang terlihat tidak tenang.

"Appha?" Tanya Changkyun, "hanya gugup hahaha.."

"Shonwu hyung akan menang, tenang saja" Chaerin hanya tersenyum, memberi isyarat bahwa ia percaya. Tapi semua kejadian detik-detik terakhir Shownu kembali menyerang kepalanya.

Mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti tepat di area parkir, di depan pintu masuk sudah ramai orang-orang yang akan menyaksikan pertandingan perdana tersebut.

Chaerin merasa sesak hanya karena melihat beberapa orang yang berlalu lalang mengenakkan pakaian untuk bertanding, mengingatkannya pada waktu terakhir Shownu. Kihyun menepuk bahunya beberapa kali agar tetap tenang.

Minhyuk menghilang ntah kemana, seorang pria melambaikan tangan dan itu adalah Jooheon yang sudah sampai lebih dulu bersama Wonho agar dapat memilihkan tempat yang nyaman. Chaerin terus memeriksa sekitar berharap ada Hyungwon, ia ingin manusia manga itu membantunya.

DramaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang