8

261 46 0
                                    

Hyungwon pergi setelah pria berpakaian rapi itu tak terlihat lagi, ia melirik jam tangannya yang sedikit bergetar. Waktunya benar-benar tidak banyak untuk merubah satu takdir, setelah obrolan panjangnya dengan Chaerin. Ada sedikit harapan yang bisa ia berikan.

Jika masa lalu sungguh dapat diubah oleh Hwang Chaerin, maka mereka akan bertemu lagi di masa depan, tentunya dengan cerita yang berbeda. Tapi seperti yang pernah ia katakan sebelumnya, jika ingin merubah sesuatu setidaknya harus ada yang di korbankan.

Pria dengan kaki jenjang itu mampir kerumah Im Changkyun yang sedang bersiap untuk perjalanan liburannya, ia akan bermalam di USA beberapa hari. Dan saat itulah takdir selanjutnya datang.

Hyungwon mencoba menyentuh tangan Changkyun, berniat menahan rencana itu. Tapi gagal, ia seperti hantu yang tak terlihat dan tidak dapat menyentuh manusia lain kecuali Chaerin... dan Minhyuk.

Mengungat pria itu, Hyungwon bergegas pergi dan memeriksa keadaan Minhyuk yang sempat bersentuhan fisik dengannya. Ini baru pertama kali dalam eksperimennya menjelajah waktu.

Tiba di kediaman Lee, suara Jooheon masih terdengar pertanda mereka masih terjaga di waktu ini. Hyungwon berjalan santai mendekati ruangan Minhyuk, ia perlu memastikkan sesuatu.

"Siapa kau sebenarnya?" Hyungwon membulatkan mata saat kalimat itu menyambutnya, "siapa kau? Aku tidak bisa melihatmu dengan jelas saat ini" Hyungwon mendekat dan melihat Minhyuk yang sedang mengigau dalam tidur.

"Aku adalah Cha Hyungwon, temanmu di masa yang akan datang. Bukan hanya temanmu, tapi teman kalian semua" ujarnya meski Minhyuk tidak bisa mendengar penjelasan singkatnya barusan, "aku datang ke masa lalu untuk memeriksa sesuatu atau lebih tepatnya memperbaiki sesuatu...

Anehnya di masa yang akan datang itu, kalian semua pergi meninggalkanku begitu saja. Kalian pergi tanpa membawaku, bukankah itu kejam? Meninggalkanku dengan kesedihan seorang diri? Setidaknya ini yang bisa kulakukan, dan Hwang Chaerin.. aku tidak tau kenapa dia bisa ikut serta dalam perjalanan waktuku" tambah Hyungwon kembali berdiri dan menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuh Minhyuk.

Ia tidak menyangka jika bersentuhan dengannya bisa menimbulkan demam untuk orang lain, Hyungwon kembali pergi membiarkan Minhyuk beristirahat. Cerita yang ia bagikan meski tak ada respon apapun, itu sudah cukup untu mengurangi beban pikirannya.

...

Chaerin sudah menghabiskan gelas kelima air mineral saat di cafe, duduk berhadapan dengan Changkyun yang sudah terlihat dengan koper di dekatnya. Ia akan pergi beberapa menit lagi.

"Aku akan terlambat, cepat ada apa?" Changkyun menyeruput americanonya, "bisakah kau tidak pergi?"

"Apa kau mau membahas hal itu lagi? Kenapa kau sangat percaya dengan firasat tak masuk akal itu" guyon Changkyun, Chaerin memang melarangnya dengan mengaku itu adalah firasat yang buruk. Ia tidak bisa mengatakan dengan gamblang bahwa Changkyun akan mati.

"Apa kau tidak bisa pergi lusa atau tiga hari lagi?" Chaerin mulai menawarkan pilihan lain, "kau gila? Aku akan kena biaya tambahan karena itu"

"Ayolah... kenapa tidak bisa ditunda?"

"Bermainlah dengan yang lain, aku mau ke bandara" Changkyun menarik kopernya meninggalkan cafe, "bagaimana kalau ini terakhir kalinya kau bisa melihatku?" Perkataan Chaerin berhasil menjeda langkah Changkyun.

Pria dengan mata sipit itu terdiam beberapa detik, ia melangkah mendekati Chaerin dan membuat teman wanitanya itu melangkah mundur karena terkejut. Ia baru saja di berikan kecupan singkat di kening.

Changkyun hanya tersenyum jahil, "hanya ini waktu yang bisa ku gunakan untuk menemui orang tuaku" ujarnya dengan nada rendah, Chaerin paham akan alasan itu. Tapi ia tidak bisa membiarkan Changkyun pergi dan takkan kembali, ia tidak ingin kehilangan siapapun lagi.

"Mungkin aku akan mati dengan tenang karena telah menciummu" godanya, "yak! Aku sedang serius"

"Aku juga serius, saranghae Hwang Chaerin" sekali lagi Chaerin dibuat terkejut dengan pengakuan santai Changkyun yang tiba-tiba, "bagaimana kau..."

"Jika aku bisa melihatmu lagi, maka kau harus berkencan denganku... karena kau diam, aku akan menganggap itu jawaban iya" Changkyun menghentikkan sebuah taxi, "Changkyun-ah... aku akan menunggumu"

"Jika aku tidak bisa bertemu denganku lagi, maka berjanjilah kau tidak akan melupakanku" Changkyun menjulurkan jari kelingkingnya, Chaerin merasa ragu untuk membalasnya. Ia tidak ingin membiarkan pria bersuara berat itu pergi. "Annyeong...".

Changkyun melambaikan tangan tepat saat taxi mulai berjalan dan tak terlihat lagi, Chaerin masih diam di pijakkannya menatap jari kelingking yang telah mengikat janji bersama Changkyun. Tidak ada yang bisa ia lakukan lagi.

Takdir akan tetap terjadi, besok tidak ada lagi tingkah konyol dari seorang Im Changkyun. Tidak ada lagi yang akan membelanya dari gangguan Lee Minhyuk, Chaerin kembali ke dalam cafe. Mengamati orang yang berlalu lalang dengan mudahnya tanpa tau takdir apa yang akan mereka hadapi.

Ia melirik arloji milik Hyungwon di tangannya, hanya beberapa menit lagi sebelum kabar duka datang padanya. Lagi. Minhyuk yang sedang sakit tidak bisa menemani Changkyun ke bandara, sedikit berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya.

Chaerin bangkit dari duduknya dan berlari kecil ke kamar mandi, ia memikirkan Hyungwon berharap pria manga itu akan datang. "Apa kau harus memanggilku di ruangan sempit begini?" Tanya-nya dengan bola mata yang terus memeriksa sekitar. "Kau bisa merubah cerita"

"Mwo?"

"Aku tidak bisa merubah apapun, tapi kau bisa.. kau bisa merubah alur masa lalu" Chaerin terlihat bersemangat, "jangan dekat-dekat"

"Jangan terlalu percaya diri, aku tidak dekat-dekat.. tapi memang ruangan ini yang sempit"

"Lagipula kenapa tidak memanggilku di tempat yang lebih layak" omelnya, "kau sendiri sangat suka muncul dari kamar mandimu"

"Kau mau membahas itu?"

"Ah intinya kau bisa merubah sesuatu"

"Jelaskan lebih rinci, percuma kau mengulangnya. Aku tidak mengerti" suara Hyungwon terdengar menjengkelkan bagi Chaerin, "sebelumnya Minhyuk akan mengantar Changkyun ke bandara, tapi kali ini tidak... dan itu karena dirimu yang bisa ia sentuh"

"Jadi maksudmu Minhyuk tidak bisa ikut mengantat Changkyun ke bandara karena kesalahanku?"

"Lebih tepatnya bukan kesalahan, mungkin kau tidak bisa merubah takdir.. tapi masih ada harapan kau bisa merubah sesuatu" Hyungwon mencerna maksud perkataan Chaerin yang sedikit membingungkan.

Jadi kesimpulannya, ntah bagaimana caranya Minhyuk tiba-tib bisa melihat dan merasakan kehadirannya. Karena itulah Minhyuk berusaha menyentuhnya yang tidak terlihat oleh orang lain, dan karena keputusan itu yang membuat alur cerita jadi berbeda.

"Sebaiknya kau keluar dari sini, aku akan mencari tau sesuatu" pinta Hyungwon, "lalu bagaimana dengan Changkyun? Dia akan...."

"Itu pilihannya, kau tidak bisa merubah keputusan yang telah ia pilih" setelah mengatakan itu, Hyungwon menghilang begitu saja. "Astaga, sia-sia aku bicara dengannya" gumam Chaerin.

...

Hyungwon kembali memeriksa jam tangannya, waktu terakhir Im Changkyun akan segera tiba. Ia masih memikirkan perkataan Chaerin bahaa dirinya bisa merubah sesuatu di masa lalu.

Meski tidak ada perubahan yang besar, setidaknya ia bisa mencegah kematian Jooheon. Harapan baru itu menjadi harapan terakhirnya sebelum ia tertangkap karena merusak masa lalu.

Takdir bisa diubah dengan pengorbanan, itu yang sering dikatakan Hyungwon pada Chaerin. Cerita Lee Minhyuk yang harusnya ikut mengantar Changkyun tiba-tiba berubah karena pilihannya sendiri untuk menyentuh Hyungwon.
















































.
.
.
.
.
TBC
Hayoo paham gakk😅🤣

DramaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang