3

298 49 0
                                    

Chaerin benar-benar merasakan kembali masa lalu yang sudah ia lalui, hingga niatan lain muncul. Ia akan mencegah kecelekaan Jooheon, perjalanan Changkyun dan pertandingan Shownu. Ia akan mencegah segala kemungkinan itu.

Yang jelas Chaerin tidak ingin kehilangan siapapun, melihat Wonho, Kihyun dan Wonho menangis sangat menyakitkan. Keadaan tidak bisa kembali setelah hari duka yang ia rasakan di tahun 2019. Kesedihan di ruang pemakaman yang masih ia rasakan.

"Apa kalian tidak bisa membatalkan acara itu?" Chaerin yang sudah bungkam selama 30 menit akhirnya menunjukkan suara, dan itu cukup mengejutkan. "Kenapa? Kalau mau ikut bilang saja" ledek Jooheon

"Kau juga punya rencana kan? Lagipula beberapa minggu kita mendapat libur" kata Wonho, "apa kita tida bisa berlibur bersama" pertanyaan kedua yang membuat 6 lelaki didekatnya mengerutkan kening.

"Kau ada kelas tambahan, jadi maksudmu kami harus ikut kelas itu juga?" Shownu memastikkan, "hanya tinggal beberapa hari jadi tidak bisa di batalkan" tambah Changkyun.

"Jika aku mengatakan bahwa akan ada kejadian mengerikan, apa kalian akan percaya?" Chaerin sudah gatal ingin mengatakan apa yang ia ketahui, tapi hanya ada respon suara tawa yang membuatnua kesal. Niat baiknya seakan hanya sebuah lelucon.

Chaerin mengeraskan rahang dan mengepalkan tangan kuat, Minhyuk menyadari perubahan sikap wanita yang duduk di dekatnya. Ia paham bahwa sosok itu tengah menahan rasa amarah.

"Kalau begitu, coba ceritakan apa yang kau ketahui" Kihyun sepertinya mulai meyakini, Chaerin diam sejenak. Mengamati wajah Changkyun, Jooheon dan Shownu.

"Aku tidak ingin kehilangan kalian, aku ingin tetap seperti ini" jawaban singkat itu membuat suasana hening, "kau.. dari mana kau bisa tau apa yang akan terjadi nanti?" Pertanyaan Jooheon yang membuat manusia komik itu muncul tiba-tiba di dekatnya.

Dan sepertinya hanya Chaerin yang bisa melihat pria si pemilik jam tangan, tak ada yang sadar akan kehadiran pria serba hitam seperti biasa. Dengan sepatu pantopel yang mengkilat, ia berjalan santai.

Menjentikkan jari dan membuat sekitarnya membeku, Chaerin menoleh tak mengerti dan memeriksa ponsel. Waktu tengah berhenti, "apa yang kau lakukan?"

"Apa kau pikir dengan memberi tau mereka maka bisa mengubah sesuatu? Apa pikiranmu se dangkal itu?" Kini pria itu duduk di atas meja tepat di dekat Chaerin yang menatap tajam.

"Tatapan itu tidak berpengaruh apapun padaku, jadi nikmati saja apa yang akan terjadi" manusia manga itu menyeruput minumannya, "kalau begitu, jelaskan siapa kau ini?"

"Aku? Aku Chae Hyungwon, ingat itu" ia menjentikkan jari sekali lagi dan menghilang, waktu kembali berjalan. Dan ia terjebak dalam situasi yang rumit. Chaerin tetap diam meski di serang dengan pandangan yang mrmatikkan.

"Ah aku baru ingat, kita harus ke toko buku" Kihyun menepuk kening, "toko buku?"

"Sejak kapan kalian jadi akrab begitu?" Tanya Wonho, "sudahlah, Chaerin-ah kajja" Kihyun mengedipkan sebelah mata, kode untuk segera angkat kaki.

"Oppa mau ketoko buku? Aku tidak ingat" Chaerin mengenakkan seat beltnya, "aku menyelamatkanmu dari situasi tadi, lagipula kenapa kau membahas hal yang tak masuk akal?"

"Oppa, kau juga tidak percaya padaku?"

"Baiklah, biarkan aku mendengarkan ceritamu" Kihyun menyilangkan kedua tangan dan sedikit mengarahkan tubuhnya menghadap ke arah Chaerin. "Shownu oppa , Jooheon dan Changkyun akan mati ketika perjalanan itu" Kihyun menyipitkan mata dan bersandar.

Mencoba berpikir jernih dan membayangkan kejadian berdasar cerita Chaerin, "kalau Jooheon akan mati, lalu bagaiman denganku? Dia pergi bersamaku"

"Aku tidak bisa mejelaskan secara pasti, tapi kumohon batalkan perjalanan itu" Chaerin menggenggam tangan Kihyun sembari memohon, "kau harus meyakinkan Jooheon sendiri, dia yang merencanakan ini. Dan perjalanan itu bukan main-main, ada yang perlu kami selesaikan"

"Oppa ~ "

"Mianhe Chaerin-ah"

Chaerin POV

Aku melihat kalender, tanggal yang dilingkari adalah waktu yang menunjukkan jadwal liburan mereka. Dimulai dari pertandingan Wonho dan Shownu, selanjutnya rencana liburan Minhyuk dan Changkyun hingga perjalanan penting Jooheon dan Kihyun.

Di tanggal tersebut aku memiliki kelas yang wajib diikhti, harusnya aku bisa mendapatkan nilai bagus agar tidak perlu menghadiri kelas membosankan itu. Dan bagaimana caranya aku harus bisa mencegah kepergian mereka.

Lusa adalah hari dimana Shownu akan melaksanakan gladi, persiapan untuk pertandingan nasional. Jadi bisa dibilang, besok adalah hari terakhirku untuk mencegah itu semua.

Aku membaringkan tubuh, menatap langit-langit kemudian memejamkan mata. Mengingat kembali bagaimana kejadian miris saat Shownu melihat dunia terakhir kalinya. Dengan wajah lebam, tanpa sadar aku merasakan bulir air mata nenetes.

Kedua mataku mulai terbuka, aku tidak ingin melihat itu semua. Untuk apa aku kembali pada masa lalu hanya untuk menyaksikan dan merasakan sakit juga kesedihan kedua kalinya.

Tidak hanya Shownu, tapi Changkyun dan Jooheon akan berakhir sama. Tempat tidurku terasa berbeda, dan aku bisa merasakan ada orang lain yang ada diruangan yang sama. "Kau lagi? Kenapa selalu datang saat seperti ini?"

"Aku sudah pernah bilang bahwa masa lalu tidak bisa diubah" kata Hyungwon duduk di dekatku, "berhenti mengatakan hal itu, aku bosan mendengarnya"

"Kau akan kembali ke tahun 2019 sebentar lagi" ujarnya membuatku terduduk, mendekat padanya dan menunggu apa yang akan ia jelaskan selanjutnya. Hyungwon diam, ia malah menatapku balik dan anehnya aku suka ketika manusia manga tersebut melakukan hal itu.

Kedua mata yang terlihat besar, semua sangat proposional. Benar-benar seperti tokoh manga dalam komik yang pernah ku baca dulu, dan tubuhku kembali bergerak seenaknya. Bahkan tanpa ku sadari, kenapa akhir-akhir ini selalu begitu.

"Aku memang tampan, jangan menyentuhku seenaknya" kalimat yang membuatku tersadar betapa menggelikkannya sikapku, "tadi ada nyamuk"

Plak!

"Yak!"

"Jadi kapan tepatnya aku akan kembali? Dan bagaimana? Kau yang mengaturnya?" Aku menjaga jarak untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi lagi, "kau akan kembali ketika semuanya selesai, dan aku tidak berkuasa pada hal itu. Kau yang memulainya dan kaulah yang akan menyelesaikannya"

"Aku yang memulai? Kau sedang memutar fakta? Kau datang tiba-tiba dan meninggalkan jam ini"

"Kenapa tidak kau biarkan saja? Kau memutar di tahun 2017, jadi jangan salahkan aku" dia memang pintar berbicara, kepalaku menunjukkan sebuah pertanyaan yang memang membuatku penasaran sampai sekarang.

"Tunggu, kau sungguh manusia? Manusia? Bagaimana bisa kau memutar waktu seenaknya?" Pertanyaan yang masuk akal bukan? Selama ini aku hanya percaya yang bisa memutar kembali waktu adalah doraemon, itupun dalam cerita fiksi anak-anak.

"Aku adalah manusia, pertanyaan selanjutnya akan ku jawab besok..." Hyungwon bangkit dari duduk dan mengacak rambutku, sejak kapan dia berani begitu?

Tepat setelah pintu tertutup, aku kembali membukanya dan tidak melihat siapa-siapa. Dan itu adalah bukti bahwa Hyungwon bukanlah manusia biasa, bagaimana bisa manusia pergi menghilang begitu cepat? Aku bahkan tidak mendengar langkah kaki dan hembusan nafasnya.

Yah setidaknya ia akan menjawab pertanyaanku besok, "Chaerin! Tidur! Jangan bicara sendiri terus!" Suara wanita yang selalu lebih dulu mengunkanku sebelum jam wekker berbunyi. "Ne eomma".





















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

DramaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang