APHRODITE, Dewi Cinta

397 36 3
                                    

-12/01/2018-


Tee's POV

Orang-orang ini benar-benar membosankan. Mereka semua sama, selalu memandangku dengan kagum, banyak yang selalu berusaha untuk mendekatiku tetapi gak ada satupun yang bisa membuatku menerima mereka semua.Mereka mendekatiku tanpa tau siapa sebenarnya aku, dasar bodoh! Mereka mencintaiku karena kecantikan dan segala yang ada di tubuhku memicu nafsu dunia mereka. Jika mereka tau aku adalah sang Afrodit, apa mereka masih berani mendekatiku padahal mereka tau, nyawa mereka tidak ada harganya dibanding memilikiku? Hah, yang benar saja!Ya, aku adalah sang Afrodit. Dewi cinta, kecantikan, seksualitas, dan awet muda. Manusia dulu juga sering menjulukiku Venus, melambangkan kecantikan wanita. Tetapi aku juga membencinya, karena kecantikan ini yang juga akhirnya merebut orang terkasih dariku, Ares. Dia adalah Dewa Perang yang sangat terkenal akan kekejamannya. Tetapi apa yang ditulis oleh sejarah hanya sedikit kebenarannya. Aku tidak mencintai orang lain seperti aku mencintai Ares. Dia adalah hidupku hingga aku rela melakukan apapun hanya untuk bersamanya walaupun itu berakhir dengan 'kematian' kita berdua. Kami dipisahkan dan dijatuhkan ke dunia ini dalam bentuk manusia. Raga kami pun berbeda dari bentuk sewaktu kami menjadi Dewa, tetapi tidak dengan sifat dan ingatan kami. sudah berabad-abad aku menunggu kedatangannya, berapa tubuh yang aku tempati, aku tidak tau.

"Tee, kamu lagi mikirin 'dia'?" tanya Kit

"Udah aku bilang kan, kamu jangan terlalu mengharapkan sesuatu dari keadaan." kata PhanaYang mengetahui identitasku hanya kedua orang sahabat sekaligus pengawalku selama aku diasingkan di dunia manusia.

"Hmm, aku gak apa-apa kok." jawabku,

"Hei, ini sudah penghujung tahun kesekian kalinya kamu menunggu. Sesekali lupakan sejenak dan nikmati hidup, Tuan Putri." ucap Phana sambil menaikturunkan alisnya dengan menyebalkan itu.

Dia tau jika aku paling benci jika dipanggil 'Tuan Putri', kalau dulu sewaktu fisikku wanita mungkin aku akan menerima panggilan itu. Tapi sekarang? Heck, fisikku sekarang adalah laki-laki. Bagaimana mungkin aku menerima panggilan Phana yang seperti mengejekku ini.

Zeus sepertinya terus saja menikmati masa hukumanku ini. Aku bertaruh, sekarang Hera pasti sedang menertawakanku. Huh

Tapi, jika aku sekarang seorang laki-laki berarti Ares sekarang perempuan dong. Itu artinya aku yang jadi posisi atas dong?? Membayangkan itu tiba-tiba pikiran kotorku merajalela. Hahaha mungkin sekarang pembalasanku karena dulu dia yang menghajarku, sekarang aku yang akan menghajarnya hehe...

Ah, memikirkan dulu membuatku semakin merindukannya. Apa kabar dia sekarang?

******

Author's POV

Aphrodite yang sekarang menjelma menjadi manusia dengan tetap membawa sifat Dewi-nya yaitu keabadian dan kekuatannya untuk bisa membuat siapa saja jatuh cinta padanya. Bersemayam dalam tubuh pria muda yang bernama Tee thanapon dan berhasil membuat usaha yang sukses karena daya tariknya itu.

Tetapi di kehidupannya sekarang ini, ia bukan lagi Dewi yang mempunyai kekuasaan di kursi antara Dewa dan Dewi di Nirvana. Ia bukan berstatus sebagai anak perempuan dari Dewi Uranus lagi, ia bukanlah Dewi yang ikut campur tangan dalam perang Troya lagi. Itu semua hanya tertulis dalam sejarah. Tanpa ada manusia yang mengetahui kisah sebenarnya.

"Tuan Tee, akhir tahun nanti apakah tempat ini tetap buka?" Tanya Mark, salah satu customer tetap dari tempat usahanya itu, Palm Happening Pub.

"kami usahakan agar tetap buka tuan Mark. Memangnya anda tidak akan menghabiskan waktu di akhir tahun dengan keluarga anda?" Tanya Tee sambil tersenyum sopan.

"Anda mengejekku, Tuan Beam. Aku tidak mungkin ingin menghabiskan tahun baru dengan orang tuaku di rumah, mereka pasti bermesraan di hadapanku." Jawab Mark dengan muka yang ditekuk.

"Haha.. Maafkan saya, tuan. Tetapi memangnya di malam penuh keajaiban itu tuan tidak ingin menghabiskan waktu dengan orang spesial?" Tanya Tee sambil tertawa geli melihat reaksi Mark itu.

Mark tersenyum tulus sambil menjawab, "Tuan Tee, anda membuat suatu tempat yang spesial, dengan didalamnya berbagai macam orang-orang sepertiku juga. Anda memberikan tempat yang membuat kami bebas untuk menjadi diri kami sendiri." Mark berhenti berbicara dan melihat sekelilingnya sebelum bicara lagi. "Terima kasih tuan Beam sudah menciptakan tempat ini, Happening Palm sudah menjadi tempat pertama untuk kaum minor."

Jika di kawasan Patpong ini terkenal akan salah satu kawasan yang menjadi surga bagi kaum hetero, baik itu gay, bi, straight maupun transgender. Dan tempat yang paling ramai dikunjungi oleh turis luar atau setempat. Tetapi sudah dikenal banyak kalangan jika Bar Happening Palm adalah tempat pertama yang dibuka disana. Ya, beberapa tempat memang dibuka setelah usahanya sukses beberapa belas tahun yang lalu.

Mungkin bagi sebagian orang di kawasan itu, bar pertama Happening Palm didirikan oleh orang tua Tee. Tetapi sebenarnya, hanya Tee saja yang tidak menua. Ia dan kedua sahabatnya itu berkamuflase dengan mempekerjakan beberapa orang kepercayaannya untuk memegang Bar selama beberapa tahun saat orang-orang sekitarnya sudah menua. Dan mereka akan memalsukan kematian saat umur manusia menua. Sudah berapa puluh akte kelahiran dan kematian yang mereka palsukan demi mempertahankan eksistensi mereka di negara itu. Sudah banyak nama yang mereka gunakan. Alasan Tee untuk tetap berada di negara ini, terutama di kawasan itu hanya satu. Tempat itu merupakan tempat dimana ia dan kekasihnya, Ares bertemu untuk pertama kalinya saat mengunjungi dunia manusia.

Demi untuk menepati janjinya pada Ares yang akan menemukannya, ia akan terus bertahan disana. Hingga Ares benar-benar menemukannya.

ETERNITY LOVE FOR YOU [ᴏɴ-ʜᴏʟᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang