Masa Lalu (2)

162 18 0
                                    

Recap :

"KAU PIKIR SIAPA DIRIMU?! BERANI SEKALI DEWI RENDAHAN SEPERTIMU MENGHINAKU!" terdengar teriakan dari pojok ruangan itu berhasil memancing para tamu untuk melihat siapa yang membuat keributan.

"Dewi kebijaksanaan bukan berarti kau tau segalanya. Dewi perawan? Hah yang benar saja! Bukankah kau juga menjajakan tubuhmu pada para petinggi untuk mendapatkan kursi 12 Dewa Olimpus? Menjijikan!" balas seorang dewi yang sedang berdebat dengan Dewi Athena itu.

Ares melihat bagaimana Dewi itu memukau siapapun yang melihatnya. Bukan hanya perkataannya yang tajam dan benar, tetapi karena keberaniannya untuk mengatakan itu. Tidak ada seorang dewa pun yang berani mengatakan hal buruk pada Athena -tentu saja selain Ares dan Eris, itu karena Athena adalah anak pertama dari Zeus dan Metis. Tetapi dewi itu dengan berani dan tegasnya mempermalukan Athena di depan banyak orang. Didepan Zeus.

'Aphrodite..'

____

"BERANINYA SEKALI SEORANG DEWI RENDAHAN SEPERTIMU MENGHINA SALAH SATU DARI 12 DEWA OLIMPUS!" Ucap angkuh Athene pada Aphrodite dihadapannya. Athena memang sengaja melakukan itu untuk mempermalukan Aphrodite di pesta besar ini tetapi sepertinya tidak membuat Aphrodite merasa terintimidasi.

Athena selalu menganggap kalau Aphrodite adalah saingan terbesarnya untuk mengambil hati dari ayah kandungnya yaitu Zeus. Walaupun Ares dan Eris juga adalah putra dan putri Zeus tetapi ia masih bisa mengalahkan mereka dalam mengambil hati Zeus dan para dewa lainnya. Tetapi Aphrodite berbeda, ia bukanlah anak dari Zeus tetapi mengapa ia selalu mendapatkan perhatian penuh dari Raja Dewa dan juga semua Dewa-Dewi lainnya?

"Tidak peduli jika kau salah satu 12 Dewa Olimpus atau bukan, selama aku tidak menyukaimu berarti aku tidak suka. Urusi saja kepentinganmu tanpa mencampuri urusan orang lain." kata Aphrodite dengan santai tetapi tegas.

"Dewi menjijikan sepertimu memang pantas untuk menjadi bawahan. Tetapi aku tidak menyangka juga ternyata kau sungguh rendahan." ucap Athene. Ia sengaja mengeraskan suaranya agar semua Dewa dan Dewi yang berada di pesta itu mengetahui seberapa rendahnya Dewi Aphrodite. Tetapi ternyata Dewi Aphrodite sudah mengetahui kelicikannya itu sehingga ia tidak melakukan hal untuk memicu keributan, hanya menjawab semua tuduhan itu dengan santai.

"Persefone, bagaimana kau bisa salah mengundang seorang Dewi Perawan tatapi sekarang yang datang adalah seorang jalang." ucap Aphrodite dengan santainya pada Dewi Persefone yang dibalas dengan gelengan kepala dan senyuman. Persefone tau bagaimana sifat dan watak dari Aphrodite dan ia tidak menyalahkannya karena memang Athena lah yang lebih dulu memprovokasinya dengan mengatakan jika Adonis tidak pantas menjadi anak asuhnya mengingat karena Aphrodite hanyalah 'pelacur' untuk para Dewa. Bagaimana ia akan diam saja jika dituduh seperti itu. Jawabannya jelas tidak, Aphrodite tidak akan diam untuk itu.

****

Beberapa waktu setelah keributan yang dibuat oleh Athena dan Aphrodite di pesta milik Persefone itu. Ares masih membayangkan sosok Dewi yang dengan beraninya sudah melawan semua perkataan Athena, kakak tirinya itu. Ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu lebih dalam siapa Aphrodite.

Hingga pada suatu malam, Dewa Dewi Olimpus dan beberapa manusia lainnya diundang ke sebuah acara pernikahan Peleus dan Thetis. Ia tau jika ada acara itu tetapi ternyata ia dan anak buahnya tidak diundang oleh Peleus. Dan dengan sedikit informasi yang didapatkan ternyata Aphrodite datang ke pesta tersebut, ia pun akhirnya mendapatkan sebuah ide untuk mendekati Dewi itu.

"Panggilkan Eris untukku." perintah Ares pada Enyo.

"Baik tuan." Enyo undur diri dari ruang kerja Ares dan beralih untuk menemui Eris di kamarnya.

Ares menyunggingkan senyuman jahatnya kala ia memikirkan rencana di otaknya. 'Ah, mungkin ini juga akan berimbas pada manusia.'

Apa yang sedang ia rencanakan sebenarnya?

**

"Selamat atas pernikahan kalian, Peleus dan Thetis, semoga kehidupan menyertai kalian dan keturunan kalian." ucap Aphrodite sambil tersenyum di hadapan kedua mempelai. Aphrodite sebagai dewi kesuburan dan percintaan memang dibutuhkan kehadirannya guna memberkati pernikahan sakral ini. "Kau akan dianugerahi keturunan beberapa saat lagi." lanjut Aphrodite sambil mengelus pelan perut Thetis untuk pemberkatan kesuburannya.

Pesta pernikahan ini cukup meriah karena selain Dewa dan Dewi Olimpus, ternyata Peleus juga mengundang beberapa Raja dan petinggi kerajaan lainnya di sekitar Yunani Arkais. Pesta ini juga bertujuan untuk mengikat tali manusia yang berada di bawah para Dewa Utama. Tidak dipungkiri jika raja-raja yang kuat seperti di kerajaan-kerajaan Yunani Arkais itu meminjam kekuatan dari para Dewa dan Dewi untuk memperluas wilayah kerajaan dan kemakmuran negaranya. Tapi hanya satu Dewa yang tidak meminjamkan kekuatannya untuk siapapun, ia hanya akan memulai pertikaian dan membantu siapapun yang ia inginkan. Ia seorang yang licik, akan melakukan apapun sesuka hati untuk kesenangannya sendiri. Ia akan membuat rumor dua kerajaan yang berakibat perang di antaranya, sebentar ia akan memihak pada kerajaan A dan menyerang kerajaan B tetapi keesokan harinya ia akan berbalik menyerang kerajaan A dan memihak kerajaan B. Dan itu berakibat buruk untuk untuk para rakyat dua kerajaan itu.

DRAKK!!!

Tiba-tiba pintu aula kerajaan tempat pesta terbuka keras hingga menghantam dinding. Beberapa dari tamu terdiam dan memandang ke arah pintu masuk, dan terlihatlah Ares beserta para penjaga setianya yang mengikuti di belakang memasuki aula pesta dengan angkuh.

"Selamat malam tamu yang terhormat. Sepertinya kalian sangat menikmati pesta ini." ucap Ares lantang menginterupsi pesta tersebut, sedangkan para pengawalnya menampakkan senyuman licik mereka.

Sebenarnya apa yang direncanakan oleh Dewa Peperangan itu?  

ETERNITY LOVE FOR YOU [ᴏɴ-ʜᴏʟᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang