-12/09/2018-
AUTHOR'S POV
Hari ini terakhir rombongan Tae berada di Bang Rak menyelesaikan tahap pertama dalam pengawasan bahan material. Untuk selanjutnya pembangunan akan langsung dilakukan dan mereka akan kembali lagi dalam beberapa minggu kedepan untuk mengawasi proses pembangunan.
Mereka sekarang berada di salah satu bar yang lumayan terkenal di kawasan itu karena para penanggung jawab proyek mengadakan pesta untuk mereka di malam terakhir.
Happening Palm bar yang berada di Patpong, salah satu tempat di kawasan Bang Rak. Surga bagi para pecinta kehidupan malam.
Tae dan kawan-kawannya menempati salah satu sofa paling ujung agar jauh dari para pengunjung lainnya tetapi tidak membuat mereka melewati apapun yang terjadi di lantai dansa. Mereka sudah open bottle dari tadi dan sudah menghabiskan sekitar 3 botol Chivas dan Tequila, tetapi itu belum cukup membuat mereka mabuk.
Disampingnya teman-temannya sudah menggandeng para wanita penghibur yang disediakan oleh salah satu leader projek. Godt sudah diapit oleh kedua wanita penghibur, sedangkan Bass duduk di samping Ming sambil membicarakan sesuatu yang Tae tidak terlalu tau. Sedangkan ia sendiri hanya duduk bersandar pada kepala sofa seraya sesekali meminum minuman keras.
"Tae, ayolah kawan rileks sedikit. Kau tidak kasihan para Ice yang sudah susah payah mencarikan para wanita ini untuk menemani kita?" kata Godt padanya sambil mencuri cium dari para wanita itu. Tae hanya memandang diam kepada Godt, tidak ingin membalas perkataannya.
Godt yang merasa kalau temannya ini tidak akan mendengarkan apapun yang dilontarkannya hanya mendelik dan kembali bercumbu panas dengan kedua pelacurnya. Sedangkan dari samping, Bass menatap sendu kearahnya.
"Bagaimana bisa dia dengan tenang bercumbu dengan wanita lain sedangkan ada seseorang yang belum sepenuhnya menyatu? Aku tau jika Godt belum merasakannya, tetapi jika firasatku benar sebentar lagi waktu untuknya bertemu dengan wajah lainnya." ucap Tae dalam hati.
Bass membuang wajahnya, menolak untuk melihat Godt yang semakin terbuai dengan ciuman dan hand-job dari pelacur-pelacur itu. Ming berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajak Bas membicarakan apa saja yang bisa ditanggapi oleh pria mungil itu.
Di saat Tae terbuai dengan segala pikirannya tentang Aphrodite, tiba-tiba saja ia merasakan sakit pada jantungnya dan juga panas yang menyeruak saat ia bernafas. Wajahnya memucat sambil memegang dadanya, gelas yang dipegangnya jatuh begitu saja terabaikan. Ming dan Bass yang melihat itu langsung bergerak mendekati Tae.
"Ada apa?" tanya Ming dengan raut khawatir.
"Dia.." Tae dengan bersusah payah mengeluarkan suaranya tetapi karena suasana bar yang begitu ramai Ming tidak bisa menangkap kata-katanya selanjutnya dan Tae jatuh pingsan.
Ming mencoba memapah tubuh besar Tae dan membawanya keluar bar. Bass mendekati Godt yang masih saja asik itu. Dan karena tidak ada tanggapan dari Godt akhirnya Bass pergi meninggalkannya dengan mata yang sudah sembab menahan tangisannya itu dan menyusul Ming ke parkiran.
Para tamu yang bersama merekapun hanya melihat dengan tatapan bingung pada tiga orang yang pergi tanpa pamit itu, tetapi mereka hanya menganggap jika Tae hanya mabuk dan butuh istirahat.
TAE'S POV
Yang aku ingat saat sebelum pandanganku hilang adalah rasa sakit yang sangat pada jantungku dan seakan-akan udara yang kuhisap itu adalah api, membakar tenggorokan dan paru-paruku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY LOVE FOR YOU [ᴏɴ-ʜᴏʟᴅ]
Fanfiction[ᴅɪᴛᴀʜᴀɴ sᴇᴍᴇɴᴛᴀʀᴀ ᴘᴇɴᴜʟɪsᴀɴɴʏᴀ] Di bulan yang mulai terlihat sibuk menyambut akhir tahun ini, beberapa distrik hiburan malam selalu saja ramai. Tidak terlewatkan pula di salah satu bar terkenal yang berada di salah satu distrik hiburan malam itu. S...