Deru suara mobil memecah suasana ramai di jalanan ibukota Jakarta.Maha mengendarai Jeep nya dengan kecepatan tetap , ia tak mau terburu-buru datang ke sarang Jaka Tarub kw hanya untuk memberikan pelajaran berharga padanya.
Hari ini , tepatnya tiga hari setelah kejadian dimana ia merasa dihina dan secara tidak langsung menantang nya.
Maha rela membolos sekolah hanya untuk memberi pelajaran berharga untuk Jaka. Bahkan untuk menyamarkan kehadirannya. Maha sampai meminjam mobil Jeep milik Baron.
Maha sampai persis di depan SMA Garuda bangsa. Tempat dimana Jaka menimba ilmu , heh.. orang seperti Jaka memang nya mempunyai otak yang pandai seperti dirinya¿ Benak Jaka ketika ia mengingat wajah menyebalkan milik Jaka.
Maha terus memperhatikan keadaan sekitar. Tampak banyak siswa yang secara bersamaan berhamburan keluar gerbang dengan tas yang menempel di punggung mereka. Rupanya sekolah ini tengah ada jam bebas¿ Maha tersenyum penuh arti. Kondisi ini akan mempermudah kan dirinya.
Dan , sekitar lima belas menit kemudian terlihat seluruh guru dan staf dari SMA Garuda bangsa mulai keluar secara bersama sama. Maha sempat berfikir mungkin mereka akan melayat atau ada urusan penting lainnya sehingga memulangkan murid nya dengan awal.
Maha menunggu cukup lama , apa yang ia nantikan keluar dari persembunyianny.
🍁🍁🍁🍁🍁
Semua murid dalam kelas XII IPA 2 bersorak ria ketika sang ketua kelas mengumumkan bahwa hari ini mereka akan di pulangkan lebih awal karena para guru dan staf akan menjenguk salah satu guru yang tengah di rawat intensif di sebuah rumah sakit.
"Titan .. ke mall yu" Tawar rindi pada Titan.
"Mm .. maaf banget Rin.. kalo kaki gue gak kaya gini juga gue pesti mau ko" rindi memandang sendu pada Titan yang kini tengah menatapnya dengan senyum yang memancar cerahnya.
"Gue bener bener miris liat Lo Tan" Titan sedikit terenyak ketika rindi memandangnya penuh iba. Memang di sekolah ini hanya rindi dan Amel lah yang paling mengerti tentang seluk beluk keluarga Titan. Walaupun rindi tak satu kelas dengannya dan juga Amel mereka tetap solid dalam menjalin persahabatan.
Alih alih ikut tertunduk dalam kesedihan , Titan memilih untuk menyentuh lengan rindi dengan lembut dengan senyum menenangkan seakan ia mengatakan bahwa ia baik baik saja.
"Lo ga usah khawatir sama gue , udah berapa kali sih gue harus bilang sama Lo" rindi mengangkat wajahnya menatap Titan yang sama sekali tak menyurutkan senyum manis nya. "Lo pergi aja sama Amel.. Amel mau ikut kan?" Amel yang semula tengah asik dengan ponselnya langsung mengabaikan ponselnya ketika Titan memanggilnya.
"Apa tadi tit?" Titan sedikit mendengus ketika Amel kembali memanggilnya dengan sebutan "tit"
"Lo mau nemenin rindi ke mall gak?"
"Gak bisa.. gue harus pulang , nyokap gue mau ada arisan" Titan menatap ke arah rindi. Rindi yang paham akan arti dari tatapan itu hanya tersenyum.
"Ga papa deh.. mungkin gue jalannya lain kali aja , Lo mau pulang sama siapa?"
"Sopir sih"
"Lo udah ngehubungin sopir Lo ?"
"Belum"
"Kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY and I
Storie d'amore"lepas baju Lo!" "apa?!" "gue bilang, lepas baju Lo!" "Gak mau!" "mau lepasin sendiri apa gue yang lepasin dengan cara yang gak bakal Lo suka" ∆ TITANIA ZAELGA ∆ ∆ MAHAWIRA A ∆ 3️⃣1️⃣ MARET 2️⃣0️⃣1️⃣9️⃣