🍁(7) ceritamu

273 168 69
                                    

Tak lama sesaat Asca memasukan handphone kesakunya. Ia melihat sosok gadis yang sedang berlari kecil menyebrang jalan menuju arahnya

Gadis itu tak lain adalah Aretha. Ia tampak basah kuyup dengan seragam yang masih ia kenakan. Sesaat tatapan Retha dan Asca bertemu dan tak lama Ascalah yang membuang tatapannya duluan, dan langsung membalikan badan menuju tempat ia bermain tadi

Sebenarnya Retha tahu, apa tujuan Asca keluar dari gor dengan tatapan cemas. Itu semua pasti ia lakukan untuk mencarinnya. Tapi kalo itu benar, seharusnya ketika Asca melihatnya, ia langsung memeluknya bukan mengabaikannya seperti tadi.

Dgguerrr....suara petir yang sangat keras itu berhasil menyadarkan Retha dari lamunannya. Entah kenapa ia merasa ragu untuk masuk kedalam gor. Ia merasa lebih senang mendengarkan suara rintikan air hujan daripada duduk diam tanpa diperhatikan oleh cowok berambut kecoklatan itu.

Masih dengan seragam yang basah kuyup, ia berjalan menuju halte yang letaknya persis didepan Gor. Ia duduk hanya seorang diri disana

Tak lama sesudah itu, ia baru sadar bahwa dirinya lupa memberitahu pak Alan. Secepat mungkin Retha mengambil handphone nya berniat untuk menghubungi pak Alan, tapi batre hanphonennya saat ini habis

Ya sekarang dirinya hanya bisa duduk diam meyaksikan kendaran yang lalu lalang didepannya

Lama kelamaan tubuhnya merasa kedinginan, tanpa disadari bibirnya pun mulai bergetar. Ia mulai menutup matanya, berharap datang seseorang utk mengasihnya jaket dan mengantarkannya pulang.

Tiba tiba Retha merasa ada seorang yang memakaikannya jaket dari belakang. Yap jaket itu tak asing lagi baginnya. Ia segera membuka mata dan mendapati sosok Asca disebelahnya. Senyuman tipis dari cowok berambut kecoklatan itu hampir membuatnya kejang

Bagaimana tidak. Baru satu jam yang lalu ia mengabaikannya dan kini ia berada disampingnya dengan senyuman yang sangat manis.

Aneh. Satu kata yang ada dibenaknya sekarang

🍁 🍁 🍁 🍁
Diatas motor Asca, Retha memilih untuk diam. Rintikan air hujan yang sudah reda dan angin yang bertiup dengan kencang, menambah kesan dingin pada tubuh Kim

Kini badannya terasa lemas. Ia sengaja melingkarkan tangannya ke pinggang Asca dan menaruh dagunya diatas pundak cowok itu.

Sejauh ini tak ada penolakan dari Asca. Ia merasakan sekarang tubuh Retha sangat dingin. Ia berfikir untuk mengajak gadis ini ke apartemennya

Ia ragu membawa Retha pulang dengan kondisi seperti ini, bagaimanapun ia merasa bersalah atas semua ini, kalau saja ia mengantarkannya pulang dari tadi dan tidak mengabaikannya. Mungkin saat ini Retha sudah aman dikasur hangatnya itu

🍁 🍁 🍁 🍁
Asca memarkirkan motor di besment sebuah aartemennya. Setelah Retha turun dari motor, tiba tiba tangan lebar Asca langsung mengenggam tangan Retha dan menguncinya dengan jari jarinya

Entalah ia hanya diam mengikuti arah tangannya dibawa oleh Asca

Setelah beberapa lantai dilewati dengan lift, mereka akhirnya berhenti di lantai 15. Sebuah ruangan yang cukup besar dengan barang barang yang tersusun rapih disetiap sudutnya menyambut kedatangan Retha dari luar

Tak tunggu lama, Asca segera masuk kemarnya dan meninggalkan Retha sendiri di ruang tengah

Dengan bingung Retha duduk disofa sambil menunggu Asca keluar dari kamarnya. Beberapa menit kemudian Asca keluar dari kamar dengan membawa kaos abu abu ditangannya
"nihh buruan ganti" suruhnya sambil menaroh kaos itu disampingnya

"ha.. Ta tapi dimana" tanyannya ragu
"disini" jawab Asca nyeleneh
"gila lo ya..." saut Retha dengan muka memerah

Disaat itu juga, Retha melihat toilet disudut ruangan itu, dan tak tunggu lama Retha segera masuk ketoilet dan menggantinnya disana

BOSS X BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang