🍁(3) satu hari penuh

460 227 244
                                    

Tepat didepan kedai es krim, motor Asca akhirnya berhenti. Retha turun dan mengembalikan jaket yang sudah ia lepaskan beberapa detik lalu.
"Lohh kok kesini, katanya mau main basket" tanyanya bingung

"kenapa, lo gak mau kesini?"

"bukan begituu, gw mah mau mau aja, tapi ini dah jam empat belum lo main basket, bakal lebih dari jam enam ini mah"

Asca tersenyum kecil melihat tingkah heboh Retha yang panik sendiri "iya iya sebentar doang kok". Asca langsung menggandeng tangan Retha, mengajaknya masuk kedalam

Terlihat kedai es krim yang sangat megah didalamnya. Disebelah kanan pintu semua jenis es krim ada di etalase. Di sebelah kirinya ada bangku bagku lucu yang sangat serasi dengan dekorasinya, dan ditengah ruangan terlihat ada air mancur yang menyerupai bentuk es krim. Perfect

Dua es krim vanila late mereka telah pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua es krim vanila late mereka telah pesan. Setelah pesananya sampai mereka langsung memakannya, sesekali Asca tersenyum kecil melihat Retha yang sangat rakus memakan es krim itu
"kenapa kok ngeliatin gw lucu, gw makan es krim belopotan yaa, dimana" ucap Retha sambil mengelap semua permukaan bibirnya

Ia tak bisa menahan senyum melihat gadis yang ada didepannya terlihat sangat panik untuk kedua kalinya

"ishh kok malah ketawa sii, makin banyak ya, dimana". "Itu tuhh di hidung" Seraya menunjuknya. Astagah astagah malu banget nih gw, gumam Retha dalam hati

Ketawa Asca gk bisa ditahan lagi. Asca tertawa terbahak bahak ketika melihat pipi Retha yang sangat merah, mungkin karna sekarang ia lagi kena jebakannya
"ihhh bambang, lo ngerjain gw yaa" sambil memukul mukul kecil lengan Asca
"piss✌, asli lo lucu banget klo lagi panik"
"apaansi gak lucu tau" gerutu Retha sambil melipat kedua tanganya di depan dada
"iya iya maap" masih dengan senyum ngeledek di kedua pipinya

Beberapa menit tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Asca yang melihat Retha dengan wajah cemberut mulai melontarkan tebak tebakan
"hmm gw punya tebak tebakan"

Tidak ada reaksi sama sekali dari Retha

"kenapa waktu sma dulu, cinta alat tulisnya minjem semua?"

Dengan malas, ia menjawab "kenapa"

"karena cinta tidak harus memiliki"

Senyum mulai mengembang di wajah meronanya "apansiii gakk jelas"

"ciee yang udah gk ngambek" ledek Asca sambil mencubit ujung hidungnya.

"kata siapa" tannya Retha judes
"itu buktinya dah senyum" jawabnya masih dengan senyum di pipinya

"sok tau"

"asal lo tau, lo gak ahli dalam bidang berbohong reth" ucap Asca sambil menatap lekat mata Aretha

"terserah. Tapi bener juga, karna yang ahli dalam bidang ini, hanya lo doang" jawab Retha yang seketika langsung tertawa terbahak bahak

Disisi lain Asca langsung merubah raut wajahnya dan menatap Retha datar

BOSS X BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang