TSB [16]

27 2 0
                                    

Mugi terbangun di kamar khususnya pagi itu dan tak menemukan keberadaan Taehyung di sampingnya. Lagi lagi Taehyung berhasil pergi dari kamarnya tanpa sedikit pun menganggunya setelah menemaninya sampai ia tertidur. Sudut bibirnya terangkat tanpa sadar jika ia memikirkan itu, tak mau berlama lama melamun di pagi hari Mugi bergegas membersihkan dirinya.

"Merasa lebih baik?" Jin menghentikan sejenak langkahnya saat ia melihat Mugi yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ya, jauh lebih baik. Terimakasih jin-ah"

"Tak masalah"

"Kau mau membuat sarapan?" Mugi mengikuti Jin yang sudah melangkah lebih dulu menuju dapur.

"Hanya roti, aku tak sempat memasak" Jin mengeluarkan beberapa bungkus roti tawar dan beberapa botol selai dari dalam kulkas.

"Kemana yang lainnya?" Mugi menaruh piring piring ke atas meja. Menyusunnya dengan rapih satu persatu.

"Mereka masih bersiap, kau makanlah dulu" di sana Jin sudah memposisikan dirinya pada salah satu bangku dan memulai sarapannya.

"Kau merasa lebih baik?" Baru saja Mugi mendudukkan dirinya suara Taehyung sudah menyaut dari arah belakang. Yang lainnya tak lama mulai menyusul bergabung di meja makan.

"Ya, jauh lebih baik. Kemarilah" Mugi menepuk bangku sebelahnya.

Di sebelahnya Mugi dengan cekatan mengambil beberapa roti dan menaruhnya pada piring Taehyung. "Kau mau selai yang mana?"

"Coklat"

Mugi pun mengambil sebotol selai coklat dan mendekatkannya pada piring Taehyung, "Makanlah."

Tak ingin kalah Taehyung pun melakukan hal yang sama dengan apa yang Mugi lakukan padanya.

"Kau juga harus makan" Taehyung memberi selai di atas roti dan menaruhnya pada piring Mugi. Kemudian dia kembali memberi selai pada rotinya sendiri.

"Cihh, padahal kau tidak perlu melakukan itu padaku Taehyung" Mugi memulai sarapannya.

"Kau juga tak perlu melakukan itu padaku Mugi"

"Aku hanya berterimakasih untuk yang semalam" kembali ia mengingat kejadian malam tadi.

"Kau tak perlu melakukannya, itu sudah tugasku"

Mugi melirik ke arah Taehyung lalu tak lama kembali membuang mukanya sambil mendengus geli, "ckk, tugasmu apanya"

Taehyung hanya mengangkat bahunya, memilih untuk tak memperpanjangnya.

"Jin-ah soal perkataanku yang semalam apa kau sudah memikirkannya?" Taehyung menatap lurus di sebrang sana, di mana di sana lah tempat yang didudukin Jin.

"Ya, aku menyetujuinya. Memang itu harusnya dilakukan dari dulu"

"Syukurlah kau menyetujuinya" Taehyung mendesah nafasnya lega, hatinya benar benar lega sekarang tanpa beban.

"Menyetujui apa? Kau mengatakan apa padanya?" Mugi berbisik pelan pada Taehyung di sebelahnya.

"Tidak ada, cepat kau habiskan sarapanmu kita akan pergi ke apartemenmu sebelum berangkat. Kau harus mengganti seragammu dan mengambil buku buku keperluanmu" tanpa disadari Mugi Taehyung sudah menghabiskan sarapannya dan kini dirinya sudah pergi meninggalkan meja makan.

"Taehyung-ah tunggu aku, teman teman aku duluan ya. Terimakasih makanannya, Taehyung-ah kubilang tunggu aku" dengan panik Mugi berusaha mengejar Taehyung yang sudah pergi terlebih dahulu.

@)(@

"Apa benar ini apartemenku? Aku tak yakin ini kamar apartemenku" Mugi menatap nanar keadaan apartemennya, apartemen yang selalu ia jaga kerapihannya tapi sekarang apartemen itu tampak kacau balau, bisa diumpamakan seperti kapal pecah.

The Seldom BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang