Jungkook menatap kesal kearah teman teman barunya. Teman teman baru? Ya karna Jungkook kini adalah bagian dari the seldom boys sudah jelas bukan kalau member the seldom boys yang lain adalah temannya."bisa kalian pergi, jangan makan disini" ekspresi Jungkook mulai berubah saat member the seldom boys duduk disampingnya. Bagaimana tidak, semua siswa di kantin langsung membicarakan dirinya saat dirinya disapa oleh salah satu member the seldom boys dan itu membuatnya terusik.
"kami tidak menemukan meja kosong selain disini"
"kalian bisa mencari tempat lain bukan?" satu pukulan berhasil mendarat di punggung Jungkook.
"jangan perdulikan perkataannya, kalian bisa makan disini" Jihoon mempersilahkan member the seldom boys untuk bergabung ke mejanya dan Jungkook. Akhirnya mereka pun memakan makanan mereka."Jungkook, apakah dia teman mu?" Yoongi melirik orang yang di sebelah kanan Jungkook.
"hmm, dia satu satunya sahabatku dikelas". Untuk pertama kalinya Jihoon merasa benar benar senang dan beruntung bersahabat dengan Jungkook dia tidak pernah membayangkan dirinya akan diperkenalkan kepada grup terpopuler disekolahnya."halo semua, senang bertemu kalian" Jihoon berusaha memasang senyum terbaiknya didepan member the seldom boys.
"haii" mereka pun membalas sapaan Jihoon. Sungguh tidak percaya, ia benar benar bisa disapa balik oleh idolanya.Mereka pun makan dengan tenang di tengah ramainya suasana kantin sekolah.
"Jihoon, apa Jungkook orang yang tidak menyukai keramaian?" merasakan suasana yang canggung akhirnya Jimin pun memulai pembicaraan."hmm dia tidak menyukainya, dia bilang dia malu kkkk, kenapa harus malu padahal dia mempunyai wajah yang tampan"
"tampanan juga wajah ku" Jin berseru seketika.
"kau selalu memuji dirimu tampan, kau lupa aku masih mempunyai foto muka komuk dirimu di ponselku kkk"
"hey sebarkan itu di mading sekolah kkk"
"hey kalian jangan coba coba untuk menyebar itu, atau kau akan kelaparan selama 3 hari"Mereka berbincang dengan asyiknya namun tidak bagi Mugi, ia memfokuskan dirinya untuk memisahkan sayuran yang ada dimakanannya.
"kau harus memakannya sesekali, kau perlu kandungan gizi yang sehat didalam sayuran itu" Taehyung yang tanpa sadar melihat Mugi memisahkan sayuran di nampannya akhirnya mengangkut semua sayuran itu ke nampan miliknya."tidak mau, sayur tidak enak Taehyung"
"aaaa" Taehyung menyodorkan sesendok nasi dan sayur kedepan mulut Mugi. Mugi mengatupkan mulutnya rapat rapat.
"hanya sekali, aaaaa" awalnya Mugi ragu untuk memakannya namun melihat Taehyung yang tidak mau menyerah akhirnya ia menerima suapan tersebut. Cepat cepat Mugi menghabiskan makanan dimulutnya dan segera minum saat makanan dimulutnya sudah dirasa tertelan semua."kkk kau ini memakan sayur seperti memakan racun"
"aku sungguh tidak menyukai rasanya"
"lanjutkan makan mu" setelahnya Taehyung memberikan telur miliknya kenampan Mugi. Mereka selalu bertukar makanan saat menu makanan yang Mugi dapatkan sayur."hey terkadang aku mengira bahwa mereka berpacaran" bisik bisik para member the seldom boys. Ya walaupun mereka berbisik bisik Taehyung tetap tau tapi dia tidak ambil pusing soal itu.
"eumm memangnya dia siapa?" Jihoon menunjuk Mugi dengan dagunya, tidak berani menunjuknya secara langsung."dia Lee Mugi, sahabat taehyung sejak kecil"
"apa dia member the seldom boys juga?"
"tentu tidak bodoh" Yoongi mengumpat Jihoon dalam bisiknya."bukankah tidak semua orang bisa dekat dengan member the seldom boys kalian pun tidak menyukai jika ada orang yang dekat dengan kalian selain member the seldom boys"
"memang, kau sadar akan hal itu, ck padahal dirimu juga bukan anggota the seldom boys"
"pedas seperti biasanya kkkk omongan Yoongi selalu terasa dihati""hey kenapa hanya aku? Jungkook juga dong"
"siapa bilang Jungkook juga? Dia itu anggota the seldom boys yang baru"
"hahhh? Apa kau bilang? Jungkook member the seldom boys yang baru? Dia? Dia? Bagaimana mungkin?" seketika bisik bisik manja 'eh ga manja ding' :v terhenti oleh keterkejutan Jihoon sambil menunjuk nunjuk Jungkook. Puluhan mata kini menatap horor kearahnya. Bukan bukan karna Jihoon menyeramkan atau membuat mereka kesal tapi tatapan horor mereka mengartikan bahwa 'apa yang kau katakan itu benar'. Jihoon berdehem untuk menghilangkan suasana canggung setelahnya ia kembali duduk."apa kau bodoh Jihoon?" Jungkook mendelik kesal kearah Jihoon, sangat menyeramkan hingga membuat Jihoon bergidik ngeri. Tak lama bisik sana sini mulai mewarnai kantin.
Taehyung memberikan sekotak susu coklat ke Mugi saat Mugi sudah menghabiskan makan siangnya."terkadang aku iri dengan Mugi yang selalu diberi sekotak susu coklat oleh Taehyung saat selesai makan siang" Hoseok berseru lirih.
"kau sudah tinggi, kalaupun Taehyung ingin memberikan sekotak susu padamu kau harus memberinya pada Jimin, karna ia yang harus mendapat kalsium lebih banyak agar tulangmya cepat bertumbuh""secara tidak langsung kau mengejek ku pendek?"
"baguslah kalau kau sadar, kau sendiri yang mengatai dirimu pendek" setelahnya Yoongi segera pergi meninggalkan meja makan tersebut.
"sialan kau Min Yoongi, kembali kau" Yoongi segera berlari saat dirinya mendengar amukan Jimin, diikuti oleh Jimin yang ikut mengejar Yoongi. Mereka pun kembali ke kelasnya masing masing karna bel masuk sudah berbunyi.***
Keesokan harinya, Taehyung datang lebih awal hari ini. 'hari biasanya ae dia datengnya jam 07.00 padahal masuknya jam 07.30 apalagi kalo lebih awal ya dateng jam 7 kurang berarti dia 😂' ia pun mengeluarkan buku pelajarannya, tiba tiba ia mengingat sesuatu, sesuatu yang sangat penting, yang mempertaruhkan gelar siswa teladannya. Segera ia pun memasukkan kembali buku bukunya kedalam tas dan pergi meninggalkan ruang kelasnya, berlari sekencang yang ia bisa mengabaikan sahutan teman temannya yang terlihat bingung, ia segera menuju halte bus terdekat.Kini Taehyung sudah berada dihalte dekat apartemen Mugi, ia bisa melihat Mugi yang hendak berjalan ke halte tersebut.
"eoh Taehyung? Kenapa kau disini?"
"menjemput mu"
"motor mu? Kau tidak membawa motor mu?"
"ahh itu, eumm ahhh bus, busnya sudah datang sebaiknya kita cepat naik" Taehyung langsung menggandeng Mugi menaiki bus."Mugi, bagaimana dengan tugas yang guru Donggu berikan?"
"aku sudah meyelesaikannya selepas ia memberikan tugas itu minggu kemarin"
"ahahaha sepertinya kau tidak mengalami kesulitan saat mengerjakannya"
"hmm karna aku sudah menguasai materinya" Mugi mengangguk pasti."Mugi, kumohon biarkan aku menyalin tugas mu" Taehyung langsung memohon kearah Mugi.
"ehhh? Kau belum mengerjakannya?", Taehyung hanya menggeleng lemah sebagai jawabannya.
"ckk siswa teladan memohon untuk menyalin tugas, seluruh siswa harus mengetahui ini" keadaan ini membuat Mugi geli, sangat jarang Mugi bisa mengerjai Taehyung."Mugi, apa kau tega aku dimarahi guru Donggu karna tidak mengerjakan tugas? Mugi kumohon"
"apa yang kudapatkan jika aku membiarkan mu menyalin tugas ku?"
"chocholato ice cream spesial cup besar dikedai biasa, akan ku belikan kau selama 3 hari bagaimana? Boleh ya..." Taehyung sudah memasanga wajah memelasnya."sebaiknya kau cepat menyalin sebelum sampai kesekolah" Mugi pun mengeluarkan buku matematika miliknya dan membiarkan Taehyung menyalin tugasnya, bukan bukan, bukan karna ia tertarik dengan tawaran Taehyung melainkan ia tak tega melihat wajah memelas Taehyung bagaimana pun ia adalah sahabatnya dan Taehyung pun sering membantu dirinya saat ia dalam kesulitan untuk memahami materi pelajaran sekolah.
Dengan cepat Taehyung mengambil buku Mugi dan segera menyalin jawaban miliknya. Melihat Taehyung yang sibuk menyalin tugas miliknya Mugi pun merasa bosan, ia memilih untuk memperhatikan jalanan menuju sekolahnya lewat jendela.
"ah ternyata menggunakan rumus ini" Taehyung bergumam sendiri sambil terus menyalin, walalupun ia hanya menyalin tugas tapi ia tetep mengecek ulang apakah jawaban itu benar atau tidak.
'eh sepertinya ada yang janggal dengan jawaban ini' batin Taehyung. Taehyung tersenyum licik kearah Mugi yang sedang memperhatikan jalan.______________________________________
Thanks ya yang dah mo baca ehe 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seldom Boys
Fanfic"Jika kukatakan ada seseorang dari kelas lain yang menyukaimu apakah kau akan membalas perasaannya?" "Kurasa aku tak bisa membalasnya" "Mengapa?" "Karna mungkin orang itu akan berbeda dari dia" Laut lepas itu benar benar membawa penuh kendali pikira...