[TSB 11]

33 6 0
                                    

Seperti biasa pagi ini Taehyung sudah berada di depan gedung apartemen Mugi, ia berniat pergi ke sekolah bersama Mugi. Sudah beberapa menit ia lewati untuk menunggu sahabatnya keluar namun dirinya masih setia menunggunya tanpa ada niatan sedikit pun untuk pergi meninggalkannya duluan. Apakah Taehyung keberatan dengan rutinitas yang ia lakukan selama ini untuk menjemput Mugi?

Jawabannya adalah tidak, Taehyung sama sekali tidak keberatan dengan apa yang ia lakukan selama ini, justru ia merasa senang bisa berada disisi Mugi dan menemaninya kemana pun, ia merasa jauh lebih tenang jika terus berada disisinya, ia tak ingin meninggalkan Mugi pergi seorang diri kemana pun. Ia takut, takut jika Mugi kembali merasakan kejadian yang menimpanya saat Taehyung secara terang terangan mendekati Mugi.

Flashback

Seperti biasa seorang bocah berusia 8 tahun yang sekarang masih duduk dibangku sekolah dasar menjalani aktivitas sehari harinya, bocah yang pintar dan memiliki wajah yang tampan mampu menarik perhatian para teman teman sekolahnya bahkan mampu membuat para wali murid dari seluruh sekolah gemas akan dirinya.

Mungkin para bocah laki laki lainnya berfikir bahwa kehidupan bocah itu sangat beruntung, tapi tak tahukah mereka bahwa sebenarnya bocah itu tak seperti apa yang orang lain lihat mengenai dirinya. Kenyataannya adalah ia hanyalah seorang bocah yang kesepian. Ia tak pernah benar benar mendapat teman yang ada untuknya.

Teman temannya yang lain saling berlomba untuk menaklukkan si legenda sekolah dan akan membanggakan diri jika berhasil mendapatkannya, popularitasnya akan beranjak melesat jika mereka berhasil menaklukkan seorang Kim Taehyung, itu sebabnya Taehyung tidak suka para perempuan yang mendekatinya.

Umur mereka memang masih dini jika difikir untuk berbuat hal seperti itu namun inilah kenyataannya mereka semua bertingkah seperti itu, bahkan Taehyung pun tak habis fikir dengan pemikiran para siswi di sekolahnya.

Itu sebabnya Taehyung tak menyukai para siswi itu dan menjaga jarak sejauh yang ia bisa agar mereka tak mendekat kepadanya, bahkan Taehyung pun sampai jarang berbicara dan seolah ia memiliki sifat dingin dan kejam agar para siswi itu bisa membiarkannya melakukan segala sesuatu di sekolahnya dengan bebas namun hal itu ternyata sia sia para siswi itu seperti tak ingin melepaskan Taehyung sedikit pun.

Menyerah. Taehyung sudah tidak perduli lagi dengan para siswi yang mendekatinya, ia hanya menghindar jika para siswi itu mendekatinya dan segera pulang jika waktu sekolah telah usai, mempersempit kemungkinan para siswi itu untuk mengikutinya terus menerus.

Siang itu, ketika jam istirahat Taehyung langsung melesat, melarikan diri sebelum para siswi mendatanginya berbondong bondong. Ia berjalan dengan sesekali melirik kebelakang, memastikan bahwa para siswi tidak ada yang mengikutinya, tujuannya hanya ingin ke rooftop ia yakin di sana tidak ada orang dan ia bisa bersantai di sana.

Taehyung menghela nafas lega saat sudah mencapai pintu rooftop dan tak ada satu pun siswi yang mengikutinya, berhasil. Taehyung tersenyum sumringah dan segera membuka pintu rooftop kemudian segera menutupnya takut takut ada yang melihatnya.

Taehyung merentangkan tangannya, membiarkan udara segar berlomba lomba memasuki paru parunya, oh sungguh Taehyung merasa dirinya seperti terlahir kembali saat ia menghirup udara segar itu. Tunggu udara segar? Atau udara kebebasan? Ah masa bodo ia tak memperdulikannya intinya ia merasa bebas, tempat itu adalah tempat yang sangat nyaman baginya, sunyi, memiliki udara yang segar, dan terpaan anginnya mampu membuat Taehyung tersenyum gembira. Walalupun di sana agak panas, tapi itu tak masalah lagi pula ada tempat yang teduh yang bisa ia pakai jika ia sudah merasa kepanasan.

Tak terasa Taehyung sudah berdiri cukup lama ditengah rooftop dia pun merasa gerah karna sinar matahari cukup terik pada saat itu, ia berniat pergi ke sudut rooftop karna di sana teduh tak terkena sinar matahari, namun Taehyung terkejut seketika melihat ada seseorang yang tengah duduk di pojok rooftop.

The Seldom BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang