"cihh kau pikir kau bisa mengalahkan kami semudah itu, jangan bermimpi nak" pria yang memberi sayatan pada Jungkook perlahan maju mendekati Jungkook.
"Akan sangat mudah bagi ku untuk mengalahkan pria berpikiran pendek seperti mu dan dua teman mu"
"Sialan berani nya kau" salah seorang pria yang geram akan perkataan Jungkook tanpa banyak bicara langsung menyerang Jungkook, seperti dugaan Jungkook bahwa pria penghadang tersebut memiliki pemikiran pendek yang gampang tersulut emosi, senyum meremehkan pun terlambang di wajah Jungkook.
Geram. Tak tanggung tanggung serangan yang diberikan pada Jungkook dari salah seorang pria penghadang tersebut, untungnya Jungkook masih bisa menahan serangan tersebut.
"Awas dibelakang mu" wanita yang menjadi tahanan pria penghadang tersebut berteriak kepada Jungkook.
Mendengar suara peringatan dari wanita itu, secepat mungkin pria yang berdiri di belakang Jungkook mancarkan aksi nya.
"Arghh....." jeritan sakit terdengar jelas di jalan sempit itu.
"Bagaimana bisa panah itu muncul?" ternyata rintihan tersebut bukan berasal dari Jungkook melainkan rintihan suara pria yang berusaha menyerang tanpa sepengetahuan Jungkook.
"Kau mencoba menyerang tanpa sepengetahuan ku? Sayangnya sebelum kau menyerangku, aku dapat melihat mu yang sempat menuju arah belakangku, aku hanya berpura pura tidak menyadari keberadaan mu, apa kau menikmati serangan dari panah milikku?" posisi Jungkook kini berada diantara dua pria penghadang yang menyerangnya.
"Kau bilang panah itu milik mu? Hahhh kau becanda? Aku bahkan tak melihat mu membawa busur bocah tengik. Aku yakin kau membawa orang lain kesini dan menyerang kami tanpa sepengatuan kami, licik juga dirimu" pria yang terkena panah milik Jungkook tak terima dengan serangan yang diberikan oleh Jungkook.
"Apa kau masih tidak mempercayainya?" ntah dari mana asalnya kini dua panah berwarna merah bertengger dihadapan dua pria penghadang tersebut. Kedatangan dua panah merah darah tersebut mampu membuat dua pria penghadang itu membeku.
"Cihh berani nya kau menipu kami. Jika benar ini panah milik mu kau seharus membawa busur, aku yakin kau mencoba menakut nakuti kami hahh, hei cepat cari tikus kecil yang berani membantu dia" ucap salah seorang pria penghadang ke temannya yang menjaga tawanan wanita tersebut.
Sesegera mungkin pria tersebut mematuhi perkataan salah seorang temannya. Dia mencari keseluruh sudut jalan kecil itu namun usahanya tak membuahkan hasil. Mengetahui hal terebut membuat seluruh pria penghadang tersebut geram.
"Tidak ada teman yang membantumu tetapi terdapat panah merah tak salah lagi panah itu pasti panah mainan namun ujung panahnya kau beri pecahan kaca agar panah itu menjadi seperti panah sebenarnya hahahaha trik mu bagus juga nak" geram, pria tersebut mencoba membuat Jungkook yang menjadi lawan nya ikut merasa geram.
"Akanku perlihatkan sedikit pertunjukkan untuk kalian" Jungkook kembali mengeluarkan panah merah miliknya, mengendalikan panah tersebut untuk menghantam tumpukkan kayu yang berada tepat di belakang salah satu pria penghadang tersebut.
Takkk....
Panah itu melesat cepat menghantam tumpukkan kayu bahkan ada beberapa kayu yang hancur akibat kencangnya hantaman panah milik Jungkook, detik berikutnya panah milik Jungkook sudah berubah wujud menjadi darah.
Jungkook kembali mengeluarkan panah merah miliknya, mengendalikan kehadapan salah seorang pria penghadang agar pria tersebut dapat melihat dengan jelas bahwa panah tersebut asli.
"Babbbagaimana bisa panah itu melayang dihadapan ku?" panik. Pria penghadang tersebut panik melihat panah merah kini melayang tepat di hadapan nya, logikanya panah akan berhenti melesat jika ia sudah dilepas dari busurnya dan akan berhenti jika ia mengenai sasaran namun panah merah yang ada dihadapan pria penghadang tersebut melayang di udara, dan berhenti.
"Ahh bukan kah sudah kukatakan panah itu milikku? Aku bisa mengendalikan panah itu sesuka hati ku, kau ingin ku bidik dimana dengan panah ku? Beruntung sekali disini tidak ada cctv" Jungkook mempermaikan anak panah itu disekitar tubuh pria penghadang memperkecil jarak panah nya tersebut.
"Apa kau ingin kembali merasakan panah kesayangan ku? Aku bisa saja membunuh kalian disini dan menghilangkan jejak pembunuhan ku" Jungkook menyeringai bagai sebuah malaikat yang ingin merengut jiwa manusia.
"Sialan, ayo pergi" ucap salah seorang temannya untuk mundur. Seyum kemenangan mengembang diwajah Jungkook.
"Kau bisa pergi dengan tenang tanpa takut digang..." kalimat Jungkook terputus saat ia tak menemukan wanita yang diselamatkannya, mungkin wanita itu kabur saat ketiga pria penghadang tersebut lengah dengan keberadaan wanita itu.
Jungkook pun memutuskan untuk kembali namun betapa terkejutnya ia saat seseorang yang tak ia kenali sudah berdiri di hadapannya saat ia hendak berbalik pergi meninggalkan tempat itu.
"Ikutlah bersamaku" ucap pria yang tak Jungkook kenali.
"Tidak mau, aku tidak mengenal mu, lagi pula jika ku mengenalmu ku tak akan ikut dengan mu" ketus, Jungkook menjawab pria tersebut, kemudian berlalu meninggalkan pria itu. Namun Jungkook tidak bisa melangkah.
"Bukan kah aku sudah meminta mu untuk ikut bersama ku secara baik baik?" ucap pria tersebut tetap berdiri ditempatnya.
"Sial" geram, Jungkook pun mengeluarkan panah merah miliknya. Mengarahkan panahnya ke pria itu, Jungkook bisa mengarahkan panah tanpa melihat posisi pria tersebit karna Jungkook masih ingat jelas dimana pria tersebut berdiri.
"Arghh" suara rintihan terdengar diiringi lepasnya jeratan yang membuat Jungkook sempat tidak bisa melangkah.
"Cihh merepotkan" Jungkook kembali melangkah pergi, selangkah, dua langkah dan
wushh...
Tanpa diduga panah merah miliknya berada tepat dihadapan nya.
"Bagaimana bisa?" spontan Jungkook membalikkan tubuhnya.
Terlihat pria tersebut menyeringai kearah Jungkook membuat Jungkook geram.
"Ayo kita bertanding, jika aku menang kau harus ikut dengan ku" tantang pria tersebut pada Jungkook."Baiklah, jika kau kalah kau harus menjadi bawahanku" tak tanggung tanggung tantangan yang Jungkook berikan pada pria itu.
"Deal" ucap pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/136910947-288-k287576.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seldom Boys
Fanfiction"Jika kukatakan ada seseorang dari kelas lain yang menyukaimu apakah kau akan membalas perasaannya?" "Kurasa aku tak bisa membalasnya" "Mengapa?" "Karna mungkin orang itu akan berbeda dari dia" Laut lepas itu benar benar membawa penuh kendali pikira...