Kau dan June segera masuk mobil saat jam pelajaran sudah usai. Kau hanya diam menikmati pemandangan jalan kota Seoul sampai akhirnya kau membuka suara,
"Kita mau kemana, sih?" tanyamu saat tahu jalan yang sedang dituju oleh June tidak sesuai dengan jalan pulang.
"Temani aku beli rumah." jawabnya.
"Wah, hebat! Baru kerja sehari kau sudah akan beli rumah? Gila." ucapmu.
"Tanpa bekerjapun aku bisa membeli apa yang kumau."
"Ewh. Sombong."
"Aku beli rumah ini juga ada alasannya, tahu!" ucapnya.
Kau tidak menanggapi ocehan June.
"Kau tidak penasaran apa alasanku?" tanyanya.
"Tidak." jawabmu.
"Kenapa?"
"Karena bukan Eunsoo jika ia terlalu sibuk untuk harus tahu tentang orang lain."
"Wah! Kau tipeku!" serunya.
"Hey, ingat! Kau sudah punya pacar, ya!" ejekmu.
"Iya-iya." jawabnya.
Lalu June membelokkan mobilnya masuk kedalam garasi rumah bertingkat 2 yang minimalis tapi elegan yang sudah ia beli dengan harga yang fantastis menurutmu.
"Kau suka tidak dengan rumah ini?" tanyanya saat kalian di ruang tamu.
"Kenapa tanya padaku? Kan kau yang akan menempati." jawabmu.
"Ini rumah untukmu, bodoh! Anggap saja hasil dari kerja kerasmu selama kau hidup." jawabnya sambil menyilangkan tangan didepan dadanya.
"Kau gila, ya? Aku tidak mau terima." ujarmu.
"Kenapa?" tanyanya.
"Jika ini kerja kerasku, harusnya aku membelinya dengan hasilku sendiri. Bukan dengan hasil orang lain." jelasmu.
June diam sebentar, terlihat ia seperti sedang berpikir.
"Kalau begitu, kau tinggal membayarnya saja padaku."
"Ya! Mana mungkin aku bisa membayar uang sebanyak yang tidak bisa aku kira? Butuh seumur hidup untuk melunasinya tahu!" protesmu.
"Bayar dengan cintamu saja sudah cukup." jawabnya.
"Ya!! Koo June!!"
"Ya! Kecilkan suaramu! Teriakanmu bahkan sampai menggema diseluruh ruangan." ujarnya sambil menutup telinga.
"Ah, sepertinya aku harus memasang dinding kedap suara di kamar, agar saat denganku nanti teriakanmu tidak terdengar dari luar." ucapnya lagi sambil tertawa lalu berlari untuk menghindari kejaranmu
"Ya! Ya!! Kurangajar kau, Koo June! Dasar mesum!!" teriakmu sambil mengejar June.
Tak berapa lama, ponsel June berdering. Membuat lelaki itu dan juga kau menghentikan aksi kejar-kejaran.
"Ada apa?" ucap June dengan nada malas.
Kau hanya memperhatikan June. Terlihat ekspresinya saat menelpon seperti sedang malas, marah, dan sedih di akhir.
"Aku pergi sebentar, ya. Bisakah kau menungguku disini?" ucapnya setelah memutuskan sambungan telepon.
"Dirumah barumu ini? Sendirian?" tanyamu.
"Hanya sebentar. Aku janji."
Kau mengangguk, "Hati-hati dijalan."
Lalu, June meninggalkanmu untuk menemui orang yang menelpon dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction"Dia acuh, tak tahu diri, berandal, menjengkelkan. But, he was my sweety bad boy." - Ahn Eunsoo. "Eunsoo is the reason for my euphoria." - Koo June. *** Euphoria || Koo Junhoe✔ Original story made by Me. Status : Finish Start : Kamis, 4 April 2019. ...