Saat kau sedang sibuk mempersiapkan diri di kamar, kau mendengar ada suara kegaduhan diluar. Kau mencoba untuk mendengarkannya dengan seksama, ada suara seorang wanita yang terus berbicara dengan nada tinggi. Karena kau merasakan ada hal yang tidak beres, kau memutuskan untuk keluar kamar.
Dan saat kau akan keluar kamar, June sudah masuk kamarmu dan menutup pintunya dengan kasar bahkan menguncinya.
Kau merasa curiga dan sedikit ketakutan kalau-kalau June melakukan hal nekat diluar batas.
Tapi untungnya, hal itu tidak terjadi."Kumohon, tetaplah dikamar. Jika bisa, sembunyi dimanapun." ucapnya panik.
"Hey, hey. Kau ini kenapa." ujarmu.
"Please listen to me even it once." jawabnya.
June terlihat panik setengah mati. Wajahnya memerah dan ia terlihat frustasi.
"Iya aku akan mendengarkanmu, tapi ada apa?" tanyamu.
Lalu gebrakan yang cukup keras terdengar dari luar pintu yang membuatmu terkejut.
"June-ya!! Keluar dari kamar! Ibu bahkan belum selesai bicara padamu!" teriak seorang wanita dengan nada tinggi.
June memegang pundakmu dan menatapmu lekat,
"Dengar, Ibuku datang kemari bersama 2 bodyguardnya. Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu. Jadi kumohon, kali ini jangan membantahku."
Kau membulatkan matamu. Tentu saja kau terkejut.
"Cepat, sembunyi!" ujar June.
Kau mengangguk menuruti permintaan June dan dengan cepat bersembunyi dilemari baju yang ukurannya besar.
Sangat muat untukmu bersembunyi."Sudah kubilang, aku tidak mau jika Ibu ikut campur dalam masalahku!" teriak June.
Bodoh, ia bahkan tidak membuka pintu saat berbicara dengan Ibunya sendiri.
"Buka pintunya!!" ujar Ibunya yang juga ikut-ikut teriak.
"Keluarga ini kelihatannya mempunyai hobi berteriak." gumammu.
"Tidak akan!" jawab June.
Dan mengejutkan, bodyguard yang dimaksud June tadi berbadan sangat kekar dan punya kekuatan yang sangat kuat untuk mendobrak pintu kamar.
"Sial. Rumah ini bahkan baru kemarin dibeli. Seenaknya saja mereka merusaknya." gumammu lagi.
Kau masih bisa melihat mereka bertengkar lewat celah pintu lemari yang sedikit terbuka.
"Katakan pada Ibu. Siapa wanita yang ada diartikel berita kemarin?" tanya Ibunya.
"Bukan urusan Ibu." jawab June.
Satu tamparan keras mengenai pipi June. Spontan kau menutup kedua mulutmu dengan tangan karena terkejut.
"Ibu harus tahu identitas wanita biasa yang kau kencani saat itu."
"Untuk apa? Ibu bahkan tidak mau tahu aku hidup atau tidak."
"Beraninya kau bicara seperti itu! Itu pasti karena pengaruh dari gadis biasa yang kau kencani, kan!"
"Ini bukan salahnya. Ini salah Ibu! Tidakkah ibu sadar, ibu tidak bisa merawatku dengan baik?" tukas June yang membuat Ibunya langsung bungkam.
Kemudian, Ibunya memijit pelipisnya sebentar setelah itu kembali berucap.
"Ibu akan pastikan bahwa kau tidak akan dekat-dekat dengan gadis itu."
ujarnya.Lalu wanita paruh baya yang disebut Ibu tapi lebih mirip Cruella de Vill itu berbalik badan dan pergi meninggalkan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction"Dia acuh, tak tahu diri, berandal, menjengkelkan. But, he was my sweety bad boy." - Ahn Eunsoo. "Eunsoo is the reason for my euphoria." - Koo June. *** Euphoria || Koo Junhoe✔ Original story made by Me. Status : Finish Start : Kamis, 4 April 2019. ...