Sekitar 1 jam kalian menempuh perjalanan, kau pun terbangun dari tidurmu saat June mengguncang badanmu pelan.
"Sudah sampai?" tanyamu.
"Sudah. Ayo turun." ucapnya.
Kau pun turun dari pesawat dan langsung terpesona dengan pemandangan yang menyambutmu.
"Jeju? Kau membawaku ke Jeju?" tanyamu.
Ia mengangguk dan tersenyum, "Kau suka?"
"Sukaaaa. Ayo ke pantai!" ucapmu girang.
Kau pun berjalan bersama June menikmati pemandangan pantai. Semilir angin yang berhembus benar-benar membuatmu melupakan masalahmu dengan Ibunya June.
Lalu kau menghentikan langkahmu dan beralih memeluk badan kekar June."Kenapa?" tanyanya.
Kau mendongak, "Terima kasih."
June menunduk dan mengecup bibirmu, "Aku akan melakukan hal apapun agar kau bahagia."
Kau pun tersenyum. Tidak bisa dipungkiri, rona merah dipipimu terlihat jelas karena tersipu.
"Kau lelah? Ayo kita pergi ke tenda. Kita istirahat disana." ucapnya.
"Mana tendanya?" tanyamu.
"Sudah ikut saja." jawabnya.
Kau menuruti kata June dan berjalan bersamanya keluar dari pantai. Kau terus menggenggam erat tangan June seolah kau tidak ingin jauh-jauh darinya. Lalu, ia menggiringmu menuju mobil mewah yang terparkir.
"Mobil siapa?" tanyamu.
June tertawa, "Mobilku, lah. Kau pikir aku akan naik mobil orang lain sembarangan?"
Kau hanya menganggukkan kepalamu berulang.
"Selamat sore, Tuan June dan Nona Eunsoo." sapa si supir.
"Dia tahu namaku?" tanyamu berbisik ke June.
Dan ia hanya mengangguk untuk memberi jawaban.
"Bagaimana bisa?" tanyamu lagi.
"June sering menceritakan tentangmu, Nona. Itu sebabnya aku tahu namamu." jawab si supir dengan ramah.
"Jadi, kau lebih dekat dengan supir dan bodyguardmu daripada dengan Ibumu?" tanyamu ke June.
"Yah, hanya mereka yang tahu perasaanku. Dan hanya mereka juga yang memperlakukanku seperti layaknya manusia." jawab June. "Merekalah keluargaku."
Kau tertegun dengan jawaban June, lalu beralih memeluk badannya lagi.
"Tidak usah dipikirkan. Aku baik-baik saja." jawabnya sambil mengusap kepalamu.
Tidak lama kemudian, mobil sudah berhenti di depan tempat parkir sebuah bangunan besar yang sepatutnya dibilang hotel daripada villa. Karena struktur bangunannya sangat mewah dan mahal. Kau hanya bisa menganga saat melihat bangunan megah didepanmu.
June menggenggam tanganmu erat dan langsung menuntunmu menuju kamar tempat kalian istirahat.
"Tunggu dulu. Kau bilang kita mau camping?" tanyamu.
"Iya. Ini kita camping." jawabnya.
"Ini hotel, Jun. Bukannya tempat untuk camping."
"Camping versi Koo Junhoe itu beda, Sayang." jawabnya santai. "Apa yang kau tunggu? Ayo masuk kamar."
"Ini terlalu berlebihan, Jun." jawabmu.
"Aku tidak merasa ini berlebihan. Jangan membantahku, ayo kita istirahat." jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction"Dia acuh, tak tahu diri, berandal, menjengkelkan. But, he was my sweety bad boy." - Ahn Eunsoo. "Eunsoo is the reason for my euphoria." - Koo June. *** Euphoria || Koo Junhoe✔ Original story made by Me. Status : Finish Start : Kamis, 4 April 2019. ...