22nd

383 44 4
                                    

"Siapa dia?" tanya kakak June.

"Calon istri." jawab June singkat.

Yejin berdiri dari kursinya dan menghampirimu. Suara ketukan heelsnya sangat terdengar jelas memenuhi ruangan. Ia menatapmu lekat-lekat dari atas hingga bawah.

"Yejin." ucapnya tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya.

Kau menatapnya canggung, "Ah, a-aku.. Eunsoo. Ahn Eunsoo." jawabmu sambil menyambut tangannya.

"Ck, tak perlu canggung denganku. Aku tidak seperti ibuku." ujarnya ramah. Ia tersenyum sangat manis kepadamu.

"Oh, tunggu. Matamu terlihat bengkak, kau disakiti June ya?" tanyanya kemudian sambil melirik June.

"Apaan! Tidak, ya. Aku tidak pernah menyakitinya." sanggah June.

Kau hanya tertawa melihat kelakukan kakak beradik ini.

"Ayo, kuobati mata bengkakmu." ujar Yejin.

"Nah! Itu yang akan kukatakan! Buat dia secantik mungkin, ya." ujar June.

"Berisik!" tukasnya.

Nyaris 2 jam kau dipercantik oleh tenaga profesional yang bekerja. Dan kini kau terlihat lebih segar dan cantik. June terpana melihat pesonamu.

"Kau cantik."

Kau sangat tersipu mendengar pujian dari June.

"Terima kasih ya, kakak sayang." ucap June sambil memeluk Yejin.

"Ish, June-ya! Nanti bajuku rusak!" tuturnya. "Oh iya, Eunsoo-ya, kau betah ya mempunyai pacar seperti June? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan menerimanya."

"Ya dia kan mencintaiku." sahut June.

"Aku bertanya pada Eunsoo, bodoh! Bukannya kau." jawab Yejin.

"Ya, dia benar Kak." jawabmu pada Yejin.

"Benarkah? Hm, June-ya. Jangan sekali-kali kau buat hatinya sakit, ya! Karena kupikir, Eunsoo ini akan membuat hidupmu lebih baik ketimbang pacar-pacarmu yang sebelumnya!"

"Dan kau, Eunsoo. Jangan ragu untuk menghajar June jika ia menyakitimu, oke? Aku senang mengenalmu karena akhirnya June bisa mendapatkan gadis yang tepat untuknya." tutur Yejin sambil menggenggam tanganmu.

Kau menatap mata Yejin dengan kebingungan, perilakunya sangat jauh berbeda dengan ibunya June.

Yejin lalu tersenyum padamu, "Tenanglah, aku tidak seperti ibu. Aku selalu menerima gadis pilihan June asal itu baik untuknya." ucapnya kemudian yang seolah tahu isi pikiranmu.

"Ah, begitu ya. Aku juga senang mengenalmu, Kak." jawabmu.

"Ya sudah, aku ada pertemuan setelah ini. Kalian bisa senang-senang, ya. Bye~" ujar Yejin yang lalu masuk ke ruangannya.

"June-ya." panggilmu saat sudah berada di dalam mobil.

"Apa?"

"Kenapa kakak dan ibumu sangat berbeda?" tanyamu tanpa ragu.

"Entahlah. Semenjak dia hidup sendiri, Yejin lebih bisa menghargai orang lain daripada Ibuku." jawab June.

"Tapi, bagaimana bisa?"

"Kakakku diusir dari rumah oleh Ibu, saat itu umurnya baru 20 tahun. Yejin diusir karena ia merintis usahanya tanpa izin dari Ibu. Dan ya, Ibu marah lalu mengusir Yejin dari rumah." jawab June.

"Kenapa Ibumu tega?" tanyamu lagi.

"Ibu mengharapkan kakak bisa meneruskan bisnis yang dijalani Ibu sekarang. Tapi ia menolak dan memilih untuk menjalani kehidupannya sendiri, jadilah ia diusir oleh Ibu."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang