Chapter 6

29 5 2
                                    

Saat ini adalah hari Minggu. Dimana Agra melakukan rutinitasnya yaitu ngorok di siang hari. Dan sayangnya hal itu tidak akan terjadi selama Akaz ( Zaza ) ada dirumahnya.

Mereka berdua satu kasur karna Zaza tidak mau kasur Agra mubadzir. Kaki Zaza terbantang sampai menyenggol badan Agra yang tertidur pulas.

Sontak membuat Agra kaget terbangun dan tidak bisa lagi tidur. Ia membuka tirai jendela dan disapa oleh matahari yang terik. Dan itupun membuat Zaza terbangun juga.

"Lo kok bangun sepagi ini sih?" sambil mengucek matanya yang gatel.

"Lo yang bangunin gue!!" greget Agra ingin meremas muka konyolnya Zaza. Ia sambil mengepalkan tangannya ke udara lalu melotot ke Zaza dan angin lalu lewat kembali berekspresi seperti biasa

"Eh,, makan diluar yuk?" ajak Zaza yang masih memakai baju polkadot

"Mandi dulu gih, ih bau ketek lu asem" Agra tersenyum kecut

Mengibas selimut itu lalu berdiri bergegas ka kamar mandi. Sedangkan Agra mandi di kamar mandi bawah karna kebetulan orang tuanya ditugaskan di luar kota dan Agra berpikir dia bebas melakukan apa saja.

Zaza kembali segar. Dia mencium keteknya mengecek apakah masih bau asem. "Sudah aman." handuk itu menempel di kepalanya dan digosokkan agar rambutnya cepat kering.

Semua telah siap,, menyemprotkan parfum masing - masing. Zaza mengambil ponselnya dan beberapa uang yang ia punya. Ia segera menuju kebawah menemui Agra.

"Lo udah siapkan? cuzz makan" ucap Agra

"GOO!!"

~~~

"Gra,, lo kan udah lumayan lama nih sahabatan sama Allesya. Trus lo ga punya perasaan khusus gitu?" sewot Zaza berpapasan dengan lampu merah membuat mobil mereka berhenti.

"Hm" mendengus kesal

Melepas rem lalu mengegas dengan kecepatan tinggi sehingga mobil yang mereka naiki seperti melayang.

"Ham , hem , ham, hem mulu! Jawab apa kek"

"Ya"

ITU DIIIAAA!! AGRA TELAH MENYUKAI ALLESYAA!! -jerit dalam batin Zaza.

Kenapa Agra tidak jujur pada Allesya?? Ingin sekali si Zaza merauk - rauk wajah Agra. Untung ganteng.

Mobil mereka membelok pada sebuah rumah makan mahal. Ya siapa lagi kalo ga pake uangnya si Agra. Lalu, Zaza duduk manis dengan santai sambil bergantung pada ponselnya, sedangkan Agra memesan makanan untuk mereka makan hari ini.

"Panas banget ya hari ini" Agra, sambil mengambil buku menu makanan.

"Iya, sepanas hati gue saat liat dia bersama orang lain. HIYAA" mendorong kursinya sendiri sampai jatuh kebelakang.

GUBRAK!!

Membuat kaget Agra lalu ia berkedip berkali - kali dan mengabaikan Zaza yang terjatuh telungkup. Malah Agra asyik bermain ponselnya.

Anehnya Zaza tidak langsung berdiri. Ia menatap ke belakang menganga ke seseorang. Dan dia angkat bicara..

"Gra!! Gaswat, eh gawat maksudnya!" sambil menipuk dahinya sendiri

"Paan?"

"Itu si itu, Gra!"

Dengan keponya, Agra menoleh ke belakang dan ia hanya mendapat seorang anak kecil yang sedang minum es teh. Agra kembali memainkan ponselnya

Tapi,, apa yang Zaza liat bukanlah anak kecil melainkan Allesya yang kini duduk membelakangi mereka berdua. Allesya datang bersama Beryl yang lagi memesankan minuman yang segar. Beryl dan Allesya duduk manis sambil menunggu pesanannya datang. Mereka duduk di depan pesanan.

Rumah makan itu dilengkapi 2 lantai dimana lantai atas adalah tempat baju. Pesanan yang Agra pesan telah sampai pada tujuannya. Agra memasukkan ponselnya pada saku bajunya. Sedangkan Zaza langsung melahap makanan itu.

Agra memakan nasi goreng ungu dengan santai. Sedangkan Zaza memakan nasi chicken sampai tersedak. Sayangnya Agra lupa memesan minumannya.

"Hukk uhukk,, mana minumnya? lo belum mesen ya?!?!" Zaza, sambil memegang tenggorokannya yang sakit karna tersedak.

Agra tersadar dari lamunannya, menoleh pada meja makannya yang tak terdapat minuman.

"Oh iya, haha! bentar ya gue pesen. Lo mau minum apa?"

"Mauu.. es teh aja deh kayak anak kecil tadi, keliatannya seger"

Agra berdiri menuju tempat pemesanan. Ia memesan es teh 1 dan jus alpukat 1. Agra hendak menoleh ke belakang dan dihentikan oleh pelayan tersebut.

"Mas,, ini es teh dan alpukatnya" diambilah oleh Agra. Allesya yang mendengar itu sontak menoleh pada Agra, tapi tak mengetahui siapa dia karna Agra membokongi Allesya. Dan menoleh pada ponselnya lagi.

Menuju meja makan. Zaza yang sedari tadi sudah menghabiskan nasi chickennya, menunggu kedatangan es favoritnya.

"Nih es teh, Lo" menaruhnya dengan hati - hati agar gelas kaca itu tidak pecah.

"Makasih beb"

~~~

"Lesya,, habis ini kita lihat - lihat baju yuk?!" ajak Beryl

"Okede"

Setelah itu,, mereka naik ke lantai 2 untuk lihat - lihat saja ataukah membeli bajunya. Beryl menggeser - geser baju yang digantung untuk melihat mana yang lebih cocok untuknya.

"Gue ambil ini aj. Pasti akan lebih simpel di acara ulang tahun sekolah besok" Allesya tersenyum

"Gue suka gambar pitanya,, gue ini aja. Yuk ke kasir" mereka menuju kasir lantai 2.

Tumben saja mereka tak sampai setengah jam untuk memilih baju. Mereka telah menemukan langsung baju
yang pas untuk mereka sendiri.

"Mbak Allesya untuk bajunya harga 210.100 dan untuk mbak Beryl harganya 175.000" kata sang karyawan kasir.

Beryl merogoh isi tasnya untuk menemukan dompetnya, sedangkan Allesya tinggal menghitung uangnya untuk diberikan pada karyawan itu.

Mereka turun ke lantai 1 untuk pergi pulang. Agra tak sengaja melihat Allesya yang berada di dekat tangga untuk keluar restoran. Tapi, sayangnya Allesya tertutup oleh kerumunan orang dan hilang begitu saja.

"Za,, ikut gue" berlari diikuti Zaza dibelakangnya

"Huhh.. huh.. kenapa sih?" nafas Zaza tidak teratur berada di luar restoran

"Gue liat Allesya"

"Kan gue udah bilang sama Lo" mendengus kesal

"Kapan nyet?" Agra berekspresi datar

"Lah tadi yang gue jatohh! Buta ye?"

"Dih berani ngatain cowok seganteng gue buta?" Agra melotot pada Zaza, pun dibalas lototan juga oleh Zaza

ingin muntah karna ke-ge-erannya tapi emang udah terlanjur ganteng. Gimana yak.. -batin Zaza

"DORR!!"

Lotot - melotot mereka seketika buyar akibat Allesya mengagetkannya. Agra mengedip beberapa kali dan di Zaza mengucek matanya yang perih.

"Ngapain kalian disini?" tanya Beryl

"Ya makanlahh,, masak berak" Agra tersenyum kecut.

Mereka berbincang - bincang. Dari kejauhan Zellia menatap mereka. Tanpa berpikir panjang, Krizellia menghampiri Allesya , Beryl , Agra , dan Zaza.

"Hai kalian" sembari menyebarkan senyuman indah dari bibir Zellia sendiri.

Agra menatap wajah Zellia yang hari ini lumayan cantik.


~~~salam manis

hallo,, maaf kalo ada kesalahan kata seperti ( Agra menjadi Agar )😂. Kalau baguss jangan lupa Vote dan Komentnya yaa☺️

ALLESYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang