3

46 3 0
                                    

Di kantor salman sekarang adalah jam makan siang karena sudah jam 12.30

Salman masih duduk di kursi kantornya dengan menutup matanya.

Tiba-tiba dia melihat bayangan senyum manis rani tadi pagi.

Dia membuka matanya, "kenapa tiba-tiba inget rani? Kenapa rani?" Gumam salman bertanya-tanya.

Tiba-tiba hp nya berbunyi, ternyata notice dari sonia.

👩: hai mas, gimana udah lumayan belum? Gimana kata dokter? Kok aku lihat belum di toko mas? Apa masih istirahat? Cepet sembuh ya mas!

"Di sisi lain ada poo, cinta monyetku" dia tersenyum, "ah dilema apa lagi?" Dia mengusap kepalanya.

👨: alhamdulillah udah lumayan. Kata dokter sih gapapa cuma flu. Aku lagi istirahat disuruh pak salim. Makasih ya.

Secepat kilat sonia menjawab chat salman.

👩: alhamdulillah kalo gitu, aku bawain makanan ke toko ya?

"Lah, tambah ribet nih urusan. Kenapa juga aku harus pura-pura? Tinggal bilang aku salman, aku malah nambah ribet nih urusan" gumam salman.

"Tapi asik juga, siapa tahu rejeki. Terusin aja" salman tidak ada kapoknya.

👨: gausah, aku nggak lagi di toko kok.
👩: mas rashid dimana?
👨: aku lagi di rumah om ku, tolong jangan ke sini ya. Gaenak sama omku, besok aja kalo aku udah di toko oke...
👩: yaudah deh. Pokoknya cepet sembuh ya mas.
👨: iya.

Salman akhirnya bisa bernapas lega, sonia ternyata bisa agresif juga. Jadi keinget dirinya sendiri.

#flashback

'Toko bu karin' adalah tempat yang selalu menjadi tongkrongan salman. Bukan karena tempat ngopi ataupun tempat ngutang, di sinilah dia bisa menemui pujaan hatinya.

Ini salman remaja yang cungkring, item, banyak juga yang menyebutnya 'buluk' tak terkecuali sonia sendiri.

"Eh bu karin" sapa salman kepada bu karin, mama sonia.

"Salman? Ada apa ke sini?" Tanya bu karin to the point.

Salman malah menunjukkan giginya, meringis, "biasa bu, poo nya ada?" Tanya salman.

"Poo? Dia ada, bentar ya" bu karin masuk ke dalam gudang untuk mencari sonia yang sedang mengecek barang-barang.

"Poo, dicari tuh" jelas mama. "Siapa?" Tanya sonia balik. "Biasa" sonia langsung mengerti bahwa itu adalah salman.

Sonia lalu keluar dengan langkah lemas, setiap dengar nama salman sonia seakan tidak semangat. Bagaimana tidak? Setiap hari salman selalu mencarinya, dan bisa dibilang 'agresif'.

"Hai poo!" Sapa salman semangat. "Hai kak salman" sapa sonia balik lalu duduk di kursi tinggi.

"Ada apa kak?" Tanya sonia to the point. "Aku mau ngajak kamu jalan-jalan, mau ya?" Jawab salman.

"Jalan-jalan? Ngga ah" sonia tentu menolak, dia anti salman salman club.

"Jalan-jalan ke wisata baru itu lo poo, ayo!" Ajak salman lagi.

"Nggak kak salman" sonia tetap menolak, mama sonia sampai geleng-geleng kepala.

"Di sana katanya tempatnya bagus buat foto, ayolah poo!" Salman tak mati kata, dia masih berusaha membujuk sonia.

"Pergilah poo, sekali saja" mama sonia angkat bicara. Kalo mama yang bicara sonia tidak bisa menolak.

"Oke, tapi nggak lama-lama ya" salman pun semangat sekali, mereka berdua jalan-jalan. Salman dengan rasa sangat gembira dan poo? Tentu saja dengan rasa terpaksa.

#flashbackend.

"Hah... Masa-masa dimana aku masih cungkring, item, dan buluk" dia tertawa sendiri.

Tok... Tok... Tok...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kantor salman, "ya masuk" betapa terkejudnya ternyata rani lah yang datang.

"Surprise..." Rani sangat gembira, "ran? Kamu ke sini?" Salman bertanya-tanya.

"Iya dong, ini tuh surprise. Karena kamu tadi pagi udah nolongin aku, maka siang ini aku bawain makanan buat kamu" jelas rani.

"Tapi darimana kamu tahu...", "tahu kantor ini? Aku tuh belum pikun, ini kan kantor pak salim papa kamu, masa iya temen dari kecil nggak tahu usaha papa temennya?" Kata-kata salman terpotong oleh penjelasan rani.

"Iya juga ya" salman langsung membantu rani membawa barangnya.

Rani membuka tas yang berisi banyak kotak makan. "Wuih banyak banget ran?" Salman terkejud melihat bawaan rani yang begitu banyak.

"Kan ini spesial" jawab rani singkat. "Aku bawain makanan spesial kesukaan kamu, mieyago" lanjut rani.

"Masih inget aja kesukaan aku?" Salman seakan kagum dengan rani.

"Pasti inget lah, dulu yang selalu ngajakin makan mieyago setiap hari sampe pada bosen? Kamu itu" rani bernostalgia lagi.

"Eh iya" salman baru inget, dulu di depan smp ada penjual mieyago yang mangkal disitu. Setiap hari, salman selalu ngajakin temen-temen nya untuk makan mieyago, tapi nggak nraktir. Rani lah yang setia untuk jadi temen makannya.

"Tapi jujur, di asrama nggak ada loh mieyago. Jadi, aku udah lupa rasanya" tutur salman.

"Masa nggak ada?" Tanya rani sembari memberikan salman kotak makanan berisi mieyago yang dibawanya.

Salman duduk, memakan mieyago itu. "Wah ran, ini ena banget. Kamu masak sendiri?" Tanya salman sembari menikmati makanannya.

"Iya, mama yang ngajarin aku, sebenernya aku belajarnya udah dulu banget. Tapi, ternyata aku ulang lagi hasilnya enak" jawab rani.

"Bener-bener enak ran, kamu pinter banget masaknya" puji salman.

"Makasih atas pujiannya. Oh ya, aku sengaja bawa banyak buat kamu bawa pulang juga. Atau kalo kamu mau abisin juga nggak pa-pa" lanjut rani.

Rani lalu duduk dan ikut menyantap mieyago buatannya.

Salman : Love In Back Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang