10

33 3 0
                                    

Flashback!

"Ran..." Panggil pak rajat lembut. "Iya pa" respon rani sembari membereskan buku-bukunya yang telah selesai dia pelajari.

"Boleh ikut papa sebentar?" Pak rajat meminta ijin. "Boleh pa, kemana?" Tanya rani.

Pak rajat menggandeng tangan rani sampai di taman depan rumah. Di kursi taman, "duduk ran" pak rajat mempersilahkan.

"Iya pa" rani duduk diikuti pak rajat. "Ran kamu lihat bulan itu" pak rajat menunjuk bulan yang bersinar di langit yang bertaburan bintang.

"Iya pa, bulan hari ini indah pa" ucap rani setelah melihat ke arah bulan yang memang indah.

"Kamu itu seperti bulan ran, menyinari di kegelapan" ucap pak rajat yang membuat rani tersenyum.

"Umur kamu sekarang udah 12 tahun ran, papa mau bilang sesuatu yang penting" lanjut pak rajat.

"Apa itu pa?" Tanya rani penasaran sembari memandang pak rajat yang masih melihat bulan.

"Papa mempelajari ini dari pendahulu kita, jika kamu melihat bayangan papa di seorang pria. Maka dia adalah jodohmu" jelas pak rajat sembari tersenyum.

"Tapi, papa yakin kalau kamu pasti memiliki jodoh yang selalu sayang kamu" pak rajat memeluk dengan penuh kasih sayang ke putri tersayangnya.

Flashback end!

"Yang buat aku sedih bukan itu man. Tapi, ternyata keesokan harinya papa nggak ada man" rani meneteskan air mata.

Salman mengusapnya, rani melihat ke arah salman. "Udah ran, aku ada di sini. Kamu nggak usah nangis ya" ucap salman sembari tersenyum.

Rani mengusap lagi air matanya, "aku jadi inget kata-kata kamu di reuni" rani tersenyum.

"Jangan buta akan cinta, lihat sekelilingmu maka kamu akan terkejut. Jangan menyesal jika suatu hari yang mencintaimu akan hilang karena sibuk mengejar cinta yang bertepuk sebelah tangan" lanjut rani.

'Ran, aku jadi merasa kalo kamu semakin jauh ran dari aku. Aku ingin kamu lebih dekat, tapi dengan kamu seperti ini. Membuat aku merasa bersalah ran, aku nggak tahu kalo kamu cinta aku ran dari dulu' batin salman sedih.

"Aku sibuk memendam rasa yang tak berani kuungkapkan dan ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan" lanjut rani.

Rani meneteskan air matanya lagi, tapi kali ini langsung ia usap.

"Yaudahlah, malah jadi drama turki lagi nih" ucap salman menghibur rani, rani tersenyum.

"Ah apaan sih man?" Rani masih tersenyum sembari mengelap air mata yang masih di pipi.

"Yaudah yuk kita ke kamar, temen-temen udah pada nungguin loh" salman tersenyum, menggandeng rani, lalu berjalan ke kamar.

"Assalamualikum" rani dan salman bersamaan mengucap salam.

"Waalaikumsalam" ucap roy, amir, dio, dan fani bersamaan.

"Cieee kompak" ucap salman bercanda. "Cie gandengan, romantis amat bang" ucap fani malah nge-skak salman.

Salman : Love In Back Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang