Dua

245 13 3
                                    

Di bawah mawar, kulihat duri. Di dalam mata       teduh mu kulihat cinta menari

  ***

Hujan masih saja setia mengguyur di kota ini. Sebagian orang berteduh di depan ruko-ruko maupun toko yang ada di pinggir jalan, sebagian yang lain lebih memilih untuk terus memecah derasnya hujan dengan mantel dan sisanya ada yang membiarkan bajunya basah. Lain halnya dengan gadis yang sedang berteduh di halte bus, gadis itu kedinginan karena angin yang memasuki lewat pori-pori kulit. Gadis itu sedang menunggu mobil umum datang, karena hari ini motor nya sedang di bengkel. Dari kejauhan Fiza melihat lampu motor yang mengarah ke tempat nya, Fiza mengkerjapkan matanya karena silau dari lampu motor itu. Motor itu berhenti di depan Fiza, dan turun laki-laki yang memakai jaket tebal. Laki-laki tersebut langsung duduk di samping Fiza dengan jarak yang agak berjauhan. Laki-laki itu berdehem.

"Ehem" Laki-laki itu Fatar, yang sedang berteduh bersama Fiza.

Fiza hanya menoleh sebentar lalu mengalihkan pandangan ke arah aspal.

"Lagi teduhan?" Tanya Fatar.

"Iya" jawab Fiza singkat tanpa mengalihkan pandangannya.

Fatar yang melihat gadis di sebelahnya itu, terlihat kedinginan. Lalu Fatar melepas jaketnya dan langsung memakaikan di pundak Fiza. Sontak Fiza membulatkan matanya.

"Pakai aja" Ucap Fatar tulus.

"M-makasih" Jawab Fiza.

"Sama-sama" Jawab Fatur, "oh iya nama kamu siapa?," Tanya Fatur.

"Fiza, nama kamu?"

"Nama saya Fatar" Jawab Fatar yang melebarkan senyum manis nya itu.

Fiza membalas senyuman Fatar.

'cantik' batin Fatar, melihat senyum Fiza yang menawan.

Setelah 15 menit keheningan diantara mereka, hujan akhirnya reda. Tiba-tiba handphone Fatar berdering. Fatur terpampang panggilan dari handphone Fatar. Fatar langsung mengangkat telfon dari kakak nya itu.

"Hallo assalamualaikum"

"..."

"Iya bentar lagi gue pulang, ini lagi teduhan juga"

"..."

"Iya sabar napa"

"..."

"Okee wa'alaikumussalam" Fatar langsung menutup telfonnya dan langsung menyambar motor ninja nya.

Fiza melihat Fatar yang ingin pergi dan langsung menghentikan bentar.

"Eh ini jaket kamu, makasih ya" Ucap Fiza sambil menyodorkan jaket ke arah Fatar.

"Oh iya sama-sama, aku duluan dulu ya assalamualaikum" Ucap Fatar sambil menatap Fiza. Fiza pun melihat mata teduh Fatar dan langsung mengalihkan pandangan lalu beristighfar.

"Wa'alaikumussalam" Jawab Fiza.

Dan tak lama Fatar pergi, mobil umum pun datang. Fiza langsung naik dan langsung pulang.

Fatar POV

Setelah sampai di rumah, Fatar langsung menuju ke kamarnya dan mendapatkan kakak nya sedang mengerjakan tugas kampusnya. Fatar yang jahil, langsung mengagetkan Fatur hingga Fatur terjungkal ke bawah.

"Baaaaaa"

"Eh ayam ayam, adoh" Keluh Fatur yang kesakitan.

"Eh durhaka lo ya sama kakak sendiri" Protes Fatur.

My Husband is My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang