Berantakan.

601 14 0
                                    

"dev,jangan narik-narik mulu napa sakit!"ucap kaniya tak terima tangannya di tarik "abisnya kamutu lama jalannya" jawabnya sambil terus menarik tangan kaniya "ih,kamutu gk bisa rasain apa,sakit pea" "iya ni aku lepas"devi melepas tangan kaniya lalu lanjut berjalan "devi,kita mau ke kantin mana?" "kantin bawah niya".

Kaniya dan devi baru sampai di taman atas dan kantin bawah terlihat di sini,nampak semua indah dan rapi aku hampir menyukainya "niya,ayo malah diyem" "eh iya" merekapun melanjutkan perjalanan menuju kantin.

Sesamlajnya di kantin kaniya berhenti di dekat jalan masuk menuju kantin,wajah yang tadinya manis karna suka melihat ketentraman menjadi melongo kaget karna semua tak seperti yang di lihat
"pulang yu devi"ucap kaniya sambil menggoyang-goyangkan tangan devi "kenapa emangnya?" jawabnya sambil merasa heran "ini seperti bintang,indah di kejauhan namun berantakan tak karuan jika dari dekat." "gak papa niya ayo."devi menarik tangan niya berjalan ke salah satu kantin yang agak ramai "bu,nasi uduknya satu ya"ucap devi mulai memesan makanan "iya neng,tunggu sebentar yah"niya hanya berdiri sambil memeluk bukunya samapi akhirnya dia di ajak duduk di bangku makan depan kantin itu.

Kaniya mulai jenuh dengan suasana bising,dia mulai membuka kembali bukunya dan mulai menulis kembali

Baru aku sadari bahwa kehidupan itu tak selamanya seperti yang di bayangkan

Kalimat demi kalimat kaniya tulis begitu asyiknya menulis kaniya sampai tak mendengar kalau devi memanggilnya "niya?" "niya...." ucap devi sambim agak teriak "eh iya apa?" "dari tadi nulis mulu,nulis apaansi?" "enggk bukan apa-apa" "apa?" "novel" "segitunya samapai harus setiap waktu kau menulis niya gk ada jedanya" "namanya juga hoby".

🦅

"boleh ikutan duduk gak?."ucap seorang priya yang menghampiri kaniya dan devi,kaniya reflek melihat laki-laki itu berbadan timggi berkulit putih bermata coklat siapa lagi kalo bukan dimas.

Dimas anak mpls kelompok delapan kelasnya samping kelas kaniya dan dia sering sekali liyatin kaniya saat kaniya duduk di bangku sedang menulis.

"iya silahkan saja"jawab devi sambil bergeser "makasi"jawabnya sambil duduk membawa nampan berisi makanan "namamu kaniya ya?"tanyanya memastikan "iya"ketus kaniya sambil melanjutkan menulis "aku denger dari candra dia ngasi suratya ke kamu?"ucapnya sambil membuka bungkus snek citos,kania terkejut reflek langsung melihat dimas dan melotot "eng enggak" jawabn kaniya gugup "masasi?" balas dimas tak percaya "emangnya kenapa?"ucap kaniya "udah kamu baca blom kaniya?" "blom!" "eum...yaudahde".

ADE PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang