Buper

404 9 0
                                    

1 sepester sudah aku mengikuti pramuka di sekolah, berbagai kisah aku rasakan setiapkali katihan.

Kaniya melalum di atas rerumputan  sambil menatap langit yang indah penuh bintang teringan dulu saat pertama kali datang ke sini.

Saat itu kaniya masi ber umur 10 tahun kecintaannya akan petualangan iya dapatkan saat bersama teman nya semasa kecil dan kini ia mendapat kannya saat masuk ke ekskul di sekolahnya, waktu itu dia sedang memakai baju olahraga berwarnabiru berlogo SDN RARAHAN di samping dadanya. Dan bergambarkan kegiatan yang sering di lakukan di punggungnya.

Pada malam itu dia dusuk di dapur bersama 3 rekan lainnya, memikirkan masakan apa yang akan  di masak pada saat itu yang ada di benaknya adalah mie rebus dengan telur jadi langsung saja dia memasak.

Malam semalin larut dan suhu semakin dingin, dia masuk ke tenda dan memakan baju hagat tapi dia lupa tak membawa selimbut dan terpaksa tidur dengan seadanya, salah seorang wanita menyelimutinya saat dia tengah menggigil kedinginan, tapi tak lama selimbut itu di tarik kembali oleh wanita itu.

Hari ke 2 kaniya mengikuti kegiatan jalan-jalan mengelilingi cibodas pagi itu  tapi temannya dari regu 2 tak menyukainya dan mulai menyudutkan, membentaknya, menariknya dari barisan, dan mendorongnya untuk baris di belakang dengan kasar, kaniya tak membalasnya dengan apapun hanya diam dan menuruti semua orang memperhatiannya tapi dia mengabaikannya, setelah balir di barisan pa... Ling belakang di dia tak kuasa menahan perih yang iya rasakan diapun menangis ter sedu-sedu sampai salah satu pembina dari sekolahnya menghampiri dan langsung memarahi orang yang bersangkutan dan memeluk kaniya, saat itu badan kaniya dingin karan cuaca semalam dan perlengkapan hangat yang seadanya tapi dia tak ingin kembali ke tenda dia ingin ikut berjalan-jalan dengan yang lain, pembinapun mengizinkan.

Hari ke 3 semua pramuka siaga harus mengumpulkan, alamat, ulang tahun, dan mana peserta siaga dari sekolah lain.

Saat itu kaniya gugup sekali karna selama ini dia belum pernah menyapa siapapun, tapi dia menghancurkan rasa gugupnya dengan memeberanikan diri, 5orang suda teman baru yang iya dapatkan kurang 5 orang lagi sampai akhirnya dia ingat kalau teman semasa kecilnya pernah bilang

Tak usah jauh-jauh cari kami jika kami hilang, kami akan slalu ada di bumi perkemahan ini.

Dia mencari terus dan terus tanpa henti sampai akhirnya BUG.. "sorry gak sengaja." ucap kaniya, dia tersungkur rok nya kotor karna tanah basah.

"(menjulurkan tangan) ayo bangun gak papa kan?"

Kaniya membersihkan rok nya.

"ada yang luka gak?"

"gak ada, makasi ya"

"iya"

"sekali lagi aku minta maaf"

"iya gak papa, buru-buru banget mau kemana?"

"aku mau cari.. (tiba-tiba kaget), kamu afaz kan? Alumni yang tinggal di bandung  tapi udah pindah?"

"iya kok tau, jangan jangan.... Kamu panda ya?"

"(menjerit gembira) akhirnya ketemu juga, iya ini aku afaz"

Mereka berpelukan sambil melompat-lompat girang, sampai mereka akhirnya menangis karna terharu bisa bertemu setelah 3tahun berpisah.

"afaz aku rindu, jangan tinggalin aku ya" ucap kaniya sambil menangis di pelukan afaz

"iya panda iya sesuai kalimat yang kita buat dulu kan?"

"(mengusap air mata) yang lain mana?"

"ada sini ikut" afaz menarik tangan kaniya membawanya ke salah satu tenda.

Di sana terdapat lingkaran kecil di mana ada anak-anak yang sedang bernyanyi bersama dan ada yang memainkan ukulele.

"Dimas, sini"

"(menengok) eh iya bentar"

"udah lancarni main ukulelenya :v"

"udah af mayanla seginima, eh ini... Bentar-bentar(melihat keseluruhan) kaya ada hawa-hawa kenal tapi... Siapa ya?"

"yang suka lu usilin dim."

"ah masa ini, yang bener?"

"bener la"

"niya, yaallah apakabar"

"baik dim hehe"

"sumpah niya lo beda sekarang"

"lebih cantik ya dim"

"bukan"

"apadong?"

"ah udahla tar kalo gue kasi tau lu marah lagi"

"bilang aja ayo..."

"lu, jadi... CABI niya(lari) "

"apa...., awas ya dimas.... (ngejar)"

Masa-masa itulah yang kaniya ingat sampai orang kelima, mereka berkumpul kembali saat kaniya pertama di buper saat itu, kesedihan dan keterpurukan kaniya lenyap seketika saat bersama 5 sahabatnya dan hanya kebahagiaan saja yang muncul saat bersama mereka.

ADE PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang