Hawatir

495 13 0
                                    

Kaniya tertawa kecik setelah membaca surat dari kapten tanpa kapal itu,memasukkannya kembali kedalam amplop dan membuka kotak kecil berwarna biru itu.

Diatas kotak terdapat sepucuk surat yang di lipat

jangan penasaran gak baik buat kesehatan kamu sans aja :v

Kaniya tertawa terbahak-bahak,perlahan iya membuka kotak itu dan di dalamnya terdapat kotak lagi dan terdapat sepucuk surat yang terlipat di atasnya

Tuh kan aku bilang apa jangan kepo kamusi,jadinya kamu harus lanjutin sampe ketemu isinya

Kaniya tak bisa berhenti tertawa sampai perutnya terasa sakit.

Tuhan
Kenapa dengan hari ini
Aku tak mengerti
Semua terasa berbeda
Aku tidak faham
Kenapa mereka membuatku tertawa
Hingga perutku terasa sakit karenanya.

Ucap kania saat melihat dua kiriman itu yang tak memiliki pemilik.
Kaniya terus membuka kotak yang tak berujung itu,sampai akhirnya dia menemukan sebuak remasan koran pada kotak terakhir.
Kaniya membukanya dan terdapat gantungan kunci ber bentuk anak ayam yang masih di dalam cangkang,lucu sekali.
Kaniya tersenyum kecil saat melihat gantungan itu di balik gantungan itu terdapat surat kecil,kaniya membukanya

Cie.... Ketemu,syukurdeh
Jangan heran kenapa anak ayam
Karna itu menggambarkan wajahmu yang imut dan lucu.
Maaf aku belum bisa menyebutkan siapa aku,namun yang perlu kau tau kau sudah curi hatiku.
Kini letaknya bukan pada diriku tapi pada hatiku
Kau jahat niya aku tak bisa lepas darimu kau mengunci hatiku di dalam hatimu tanpa kau beritau di mana kuncinya(.

"apaansi:v"ucap kaniya sambil tersenyum iseng "udah ah" lanjutnya lalu menyimpan kiriman itu di kotak di bawah kasurnya yang iya beri judul Barang hilang ,kaniya membuka pintu kamarnya lalu berjalan ke anak tangga menuju lantai bawah "bi unah,bunda udah pulang blum bi?" tanya kaniya,kaniya memang slalu menanyakan keberadaan sang bunda dan sang ayah berkali-kali karna dari kecil kaniya tak pernah jauh dari mereka "belum kak"jawab bi unah sambil menengok ke arah kaniya.

🦅

"kakak,ayo main sama julpi" ucap laki-laki berbadan kecil bermata coklat terang memakai baju hijau bergambar robot dan memakai celana kargo pendek berwarna hitan,dia adinya kaniya satu satunya. Muhammad tajul arifin adalah namanya dia baru saja berumur 5tahun dia anak ke empat atau bungsu dan hobynya bermain bersamaku setelah pulang sekolah
"main di mana??" jawabku sambil agak jongkok "di taman yu kak,aku lagi bikin istana buat kita" "wah,ayo kakak bantu"ucap kaniya "ayo kak"balas julpi lalu menarik kaniya ke taman belakang tempat julpi biasa main.

"kakak bagus gak?" ucap julpi memperlihatkan istana yang iya buat
"eumm...bangus"balas kaniya dengan muka tak yakin,istana itu tak berbentuk tapi julpi semangat sekali membuatnya meski tak terlihat bentuk apa itu.
"sini kakak bantu bikinnya"ucap kaniya mulai bekerja.

"tara...sudah selesai" "ucap kaniya senang "wah,kakak hebat" kaniya tersenyum sambil mengelus kepala julpi perhalan "kakak ke dalam dulu yah"ucap kaniya sambil tersenyum,julpi hanya mengangguk dan melanjutkan bermain sedangkan kaniya masuk kedalam rumah.

ADE PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang