Why?

248 11 4
                                    

Kaniya dibawa ke rumah sakit dengan secepat mungkin 3 orang perawat mengambil alih kaniya dan membawanya secepat mungkin ke sebuah ruang Gawat Darurat satria terhenti di pintu ruangan mengintip dari luar bagai mana dokter mengatasinya beberapa menit kemudian dokter memasang elektrokardiogram (EKG) pada kaniya, satria mondar mandir hawatir terjadi apa-apa pada kaniya  sambil sesekali mencoba menelpon orang tua kaniya

Obrolan di telpon
"assalamualaikum tante, ini satria temannya kaniya"

"waalaikum salam, ada apa satria?"

"tante kaniya masuk rumah sakit"

"hah rumah sakit! Tante ke sana sekarang"

"i Iya tante"

Satria mematikan telponnya dan kembali mondar mandir.
Dokter keluar dari ruangan

"dokter gimana keadaan pacar saya?" sedak

"keadaan ya baik cuman alerginya pada demu membuat dia agak sulit bernapas untuk memerapa waktu, lain kali jagain lebih jeli lagi ya biar gak kek gini, kamu boleh lihat dia sekarang" jelas dokter sambil tersenyum lalu menepuk bahu satria dan berlalu pergi

Satria membuka pintu perlahan "assalamualaikum, niya" ucap satria dengan begitu lembut

Kaniya terbaring lemas di kasur dengan selang oksigen di hidungnya dan beberapa kabel elektrokardiogram di dadanya, satria terdiam sejenak matanya berkaca-kaca, bibirna bergetar, pipinya berubah ping, tangan ya mengenal dan dua tetes air mata tak sanggup lagi terbendung kedua ya jatuh begitu saja.
Satria segera menghampiri kaniya mengelus kepala ya perlahan sambil berkata rilis "bangun pau, ini aku" lalu Satria duduk di samping kaniya sembari memegang lengannya yang cabi Serta dingin itu sambil berkata "pai plis bangun aku butuh kamu, maafin aku harusnya tadi aku aja yang di hukum kalo aku tau kamu punya alergi terhadap debu, Pau.... Maafin aku plis bangun pau"

"niya...., niya sayang kamu kenapa, bangun Nak ini bunda" cemas Erna melihat kondisi kaniya

"maaf tante, harusnya igi gak terjadi kalau niya gak beresin gudang lama di sekolah tadi" ucap satria sambil menunduk

"kenapa kaniya beresin gudanglama di sekolah?!"

"karna tadi kaniya terlampat, dan saya juga lalu kami di hukum membersihkan gudanglama di sekolah, saat sedang beres-beres kaniya bersin-bersin setelah itu pingsan tante,Maaf tante saya gk tau kaniya alergi debu." jelas satria sambil merasa bersalah

"sudah tak apa, lagi pula ini juga salahnya niya selalu terlambat masuk sekolah" jawab Erna menyenangkan satria

"Iya tante" balas satria sebari menunduk

"bun.. Da.." ucap kaniya liris

"Iya sayang ini bunda Nak ini bunda" so tak Erna langsung memegang tangan kaniya lalu menaruhnya di pipi erna

"bunda niya di mana?" Loris niya sambil melihat perlahan sekeliling ruangan

"kamu di RS Nak"

"niya kenapa bun?"

"enggk gak papa kamu sehat kok, kamu harus kuat ya Nak" jawab Erna sambil mentahan tangisnya

"bun, gak ada orang yang baik-baik aja tapi idungnya di pake in selang" kritik niya

"kamu istirahat aja ya Nak" jawab erna

Kaniya melirik ke kanan dan satria tersenyum tipis padanya kaniya membuang mukanya melihat ke langit-langit rumah sakit sambil ber gumam

Kenapasi harus dia kenapa gak Bima?!

"syukurde kamu sudah sadar Pau, maaf aku gak tau kamu alergi debu kalau aku tau aku gak bakaln ngebiarin kamu bersihin gudang tadi" ucap satria liris

"ya!" balas kaniya tanpa me nengok sekali pun.



ADE PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang