Teriakan Maut

203 5 0
                                    

Hari kembali pagi cahaya pagi ini tak begitu hanga, cahaya pagi terhalang oleh awan gelap yang siap menurunkan Ribuan tetes air Hujan ke tanah

Kaniya sedang berdua di perpustakan, memanjakan dirinya dengan puluhan buku pelajaran yang membuat kaniya penasaran, tak lama kaniya tertidur tak sengaja karna lelah membaca buku yang tersisa tinggal satu yang belum selesai di baca dan kaniya tak sengaja tertidur

Bima masuk ke perpustakan untuk mencari buku panduan pramuka, setelah ketemu Bima duduk di samping kaniya dan mulai membaca.
Dia merasa ada yang aneh lantas Bima lalu mengambil buku yang menutipi wajah kaniya, bima terkejut sekaligus terpesona dengan wajah lugu dan imut saat kaniya tertidur
Hendak kaniya mengusap pipi manis ya tapi kaniya ke bangun

"eh kak bim" jawab kaniya dengan wajah lugu nya mengusap perlahan matanya lalu mengingat kembali kata yang ia ucapkan

"kak bim?, hah!" jawab kaniya kaget lalu menutup wajahnya dengan buku karna malu

"kenapa di tutup cabi" ucap Bima sambil tertawa geli

"EU... EU... Gk papa kak" balas kaniya pipinya merona karna malu

"oh iya, cabi kakak mau nanya moleh gak?"

"boleh kak, nanya apa?" jawabnya sambil menutipi mukanya dengan buku novel

Bima menurunkan perlahan buku kaniya "cabi sudah anak 10 yang sudah menguasai pelajaran kelas 11 dan 12 kan"

"I,, Iya kak" jawab kaniya menundukkan kepalanya agar Bima tak tau pipinya merona

"nah kalo gitu cabi mau gak bantu kakak?"

Kaniya menaikan wajah ya "bantu apa kak?"

"jadi gulu les kakak"

"Hah!" kaniya kaget bukan main

"gimana mau kan, soalnya minggu depan kakak ada ulangan kimia di kelas."

"eum..."

"di tunggu di rumah ya hari selasa jam 07:00 oke" ucap Bima lalu beranjak pergi meninggalkan kaniya sendirian di perpus

Kaniya menusap kepalanya karna bingung harus bagai mana, Sampai tak sengaja kaniya menjerik karna pusing memikirkan les mana yang harus di selesaikan

"Syut...... Jangan berisik, ini perpustakaan" ucap ibu penjaga perpus di mejanya

"ma,, maaf bu "

Belpun berbunyi kaniya membereskan semua buku yang sudah Iya baca lalu kembali lagi ke kelas.
Di perjalanan kaniya merapikan buku yang Iya pinjam Sampai saat hendak berganti jalan BRAK!

"aduh, aw.." kaniya terjatuh dan bukunya berserakan

"maaf aku gk sengaja" ucap pria itu sambil merapikan buku kaniya yang berserakan

"Iya gak papa kok" jawab kaniya lalu me mungut sisa bukun yang berserakan

"nih, niya!" jawab pria itu kaget saat menyodorkan buku

"kak satria!" jawab kaniya lalu penunduk dan pergi meninggalkan santia

"niya, bukunya gak mau di bawa?" sahut satria sambil tersenyum jail

"eh iya lupa, makasi" jawab kaniya lalu bergegas pergi.



ADE PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang