is it too late?

511 90 1
                                    


" kau bisa kook, SEMANGAT" ucapnya memberikanku semangat

Setelah itu aku berlari keluar, aku di ikuti oleh yoongi hyung, tae hyung, dan jimin hyung . Sedangkan yang lain memilih menunggu di villa.

Aku sudah berada di pinggir pantai ditempat yang sama aku melihat wujud lain dari jihyo

"JIHYO" aku meneriaki nama jihyo, aku tidak mendapatkan tanda tanda keberadaan jihyo bahkan baju yang tergeletak di atas batu tadi sudah tiada "JIHYO DIMANA KAU? Aku menyesal jihyo, aku tidak akan meninggalkanmu" ketiga hyungku menatapku sedih jimin hyung semakin terisak.

Aku berlari meninggalkan pantai menuju rumah dahyun, aku yakin pasti dia berada di sana.

Ketiga hyungku masih setia mengerjarku

Tok tok tok

Tak ada yang membukakan pintu

Tok tok tok

Aku mengetok pintu dengan kuat, meskipun air mata sedari tadi menghujani wajahku

Ceklek

" oh kau" ucap chae saat membukakan pintu untukku

" jihyo" nama yang pertama kali kuucapkan, aku bisa melihat senyum remeh dari chae

" apa kau baru mencari jihyo eonni saat kau sudah menyakiti hatinya?" tanya chae kepadaku, aku kembali mengeluarkan air mata. "kau sangat brengsek jungkook kau taukan jihyo eonni adalah perempuan yang sangat polos, kenapa kau melakukannya kau bahkan lebih rendah dari pada gembel jungkook" lanjut chae

" hei jaga ucapanmu yah" aku mengangkat tanganku sebelah kala mendengar taehyung hyung mengeluarkan suara berusaha membelaku

" dia benar hyung, aku telah menyakiti jihyo, aku mohon pertemukan aku dengannya, JIHYO AKU TAU KAU DI DALAM, KUMOHON KELUARLAH" teriak jungkook di akhir kalimat

" siapa chae? Jungkook" ucap dahyun yang datang dari dalam rumah

" dahyun tolong pertemukan aku dengan jihyo kumohon" ucapku sambil berlutut di bawah kaki dahyun, dahyun meraih bahuku

" sayangnya jihyo sudah pergi, tapi sebelum pergi dia memberiku ini" dahyun mengeluarkan sepucuk surat dan sepatu abu abu yang kuberikan untuk jihyo "jihyo bacalah ketika kau sudah tidak bersedih lagi, dia juga berpesan agar kau berhenti mencarinya"

Bagai disambar petir aku kembali runtuh kakiku sudah tidak bisa menahan berat badanku, ketiga hyungku berlari kearahku membawaku pulang kevilla

🧜‍🧜‍🧜‍

Normal pov.

Keesokan harinya semua orang yang berada di villa mewah milik jungkook gelisah karena jungkook yang sakit, badannya panas. Mulutnya terus mengucapkan nama jihyo

" kook makanlah dulu, sudah dari tadi pagi kau tidak makan" ucap jimin sedari tadi di samping jungkook merayunya agar ingin makan karena sedari tadi pagi dia tidak pernah memakan apa apa

" iya kook, kau akan tambah sakit jika seperti ini" ucap jin yang berada di samping jimin

" aku ingin jihyo hyung" ucap jungkook dengan suara parau

Jin memutar bola matanya " jihyo jihyo jihyo terus, kau hanya akan membuat jihyo khawatir jika terus seperti ini, sadarlah kook dia bukanlah satu satunya perempuan di dunia ini" ucap jin

Jungkook yang melihat itu hanya bisa menundukkan kepala

" ini ayo makan" ucap jimin lalu menyuapkan sesendok nasi kemulut jungkook, dia sudah menerima suapan itu.

impossible love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang