"JUNGKOOK"
Tes
Tes
Tes
Tampa berkedip air mata jihyo jatuh. Dia berlari kearah jungkook yang terbaring lemah dengan dahi yang berdarah serta beberapa luka lainnya.
Jungkook pov.
Aku sangat senang kala jihyo berteriak menerimaku. Jadi, aku merentangkan kedua tanganku dan menyuruhnya masuk kedalam pelukanku.
Jihyo yang mengerti maksudku, langsung saja berjalan kearahku tampa melirik kekanan dan kekiri. Karena memang jalan saat itu sangatlah sepi. Akan tetapi saat jihyo berada ditengah jalan tiba tiba sebuah mobil datang dari arah kanan yang siap menghantam tubuh jihyo.
Dengan gerakan gesit aku mendorong jihyo kepinggir jalan dan membiarkan tubuhku terpintal keatas mobil dan berikutnya tubuhku mendarat dengan keras keatas aspal dingin malam itu.
Berikutnya, aku merasa cairan merah menganak sungai didahiku. Aku mendengar suara pekikan dari semua hyungku serta yang lain.
Jihyo berlari kearahku, dan aku cukup bersyukur dia tidak apa apa.
Namun yang membuatku senang, kumpulan ingatanku telah kembali. Kaset yang dulunya rusak kini telah menjadi susunan cerita tampa jeda, aku tersenyum ditengah sakitnya kepalaku
Kepalaku sekarang telah berada dipangkuan jihyo
"gwe gwecana" ucapku saat melihat jihyo menitihkan air mata karenaku, dengan berat aku membawa tanganku untuk menghapus air matanya
"ja jangan men me menangis, ka kau sa sangat jelek me mermaidku" ucap ku terpatah patah
Aku melihat wajah terkejut jihyo, mungkin karena kata kata yang kukatakan
"kau mengingatnya kook" ucap jihyo dengan air mata yang semakin menjadi
"sa saranghae" ucapku masih terpatah, jihyo mengangguk cepat
"saranghae kookie, bertahanlah" ucap jihyo dan berikutnya terdengar suara sirine ambulance dan semua menjadi gelap.
🧜🧜🧜
Jihyo pov.
Kami sekarang telah berada didepan ruangan yang tak kunjung mengeluarkan salah satu orangnya.
Aku melirik lampu yang tak kunjung berubah warna. Aku menyandarkan diriku di dinding rumah sakit dan memeluk lutut serta meraung disana.
Semua saudariku bersama para hyung jungkook telah menitihkan air mata, entah karena kasian kepadaku ataupun karena melihat jungkook yang kecelakaan.
Kedua orang tua jungkook juga telah berada diantara kami, tuan dan nyonya jeon terduduk diatas kursi tunggu rumah s sakit. Dengan nyonya jeon yang menangis terisak didada tuan jeon.
Aku semakin merasa bersalah karenanya.
"jihyo" nayeon eonni datang dan menepuk pundakku.
Aku mendongak dan melihatnya dengan kedua mata yang sembab karena air mata. Berikutnya nayeon eonni tampak kembali menitihkan air mata karenaku.
Aku berdiri memeluk nayeon eonni, mengelus punggungnya lembur
"ada apa eonni? Aku tidak apa apa" ucapku menenangkan
"tidak apa apa bagaimana, kau telah mengeluarkan air mata untuk jungkook jihyo" ucapnya terisak
DEG
aku baru mengingat satu fakta bahwa aku telah mengeluarkan air mataku untuk jungkook. Aku menoleh kearah momo eonni, sana eonni, dan mina. Mereke tampak menangis melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
impossible love [END]
RomansaApakah jihyo mampu bertahan di cinta beda dunia ini?