Normal pov.
"ada apa dengannya?" tanya lisa kenayeom
Nayeon hanya menggedikkan bahu,
Sedangkan jungkook terus memperhatikan jihyo yang berjalan kearah toilet, jungkook menyatukan kedua alisnya kala melihat jihyo berjalan kearah yang berlawanan dengan toilet
'apakah dia tidak tau?, atau memang dia sengaja' ucap jungkook dalam hati, hati jungkook terus berkata untuk pergi mengejar jihyo, namun dia tidak menghiraukannya.tapi alhasil jungkook menyerah dia memilih pergi menyusul jihyo
"lisa aku ingin pergi ketoilet dulu" bisik jungkook kepada lisa yang sedang asyik mengobrol dengan nayeon, lalu lisa hanya mengangguk
Jungkook berlari menyusul jihyo yang salah arah, dia tidak menemukan jihyo dimana mana, hingga iya melihat jihyo duduk disalah satu meja pelanggan yang kosong dengan menidurkan kepalanya diatas meja dengan lengan sebagai bantalnya.
Jungkook kembali mengernyit, lalu berjalan pelan mendekati meja itu.
"hei" panggil jungkook, namun tidak ada jawaban dari jihyo. "ekhm, hei" jungkook kembali memanggil dengan suara yang sedikit besar.
Jihyo yang baru sadar bahwa ada orang didepannya, langsung mendongak dan terkejut ketika yang didapatkannya adalah jungkook
"oh jungkook-shi" ucap jihyo sambil membungkuk
"panggil jungkook saja, siapa namamu tadi?" ucap jungkook lalu kembali bertanya
Jihyo meneguk ludah kasar, keringat dingin mengalir di pelipisnya "ji jihyo" ucap jihyo tergagap
'saranghae' mendengar suara jihyo, jungkook kembali mendengar kata itu, dan potongan potongan cerita kembali memenuhi kepalanya. Jungkook menunduk berusaha untuk menahan sakit kepala yang menyerangnya
Jihyo yang melihat itupun panik dan berdiri mendekati jungkook "jungkook kau kenapa?" tanya jihyo dengan nada khawatir
Jungkook tersadar dan segera menggelengkan kepala "aku tidak apa-apa," ucap jungkook yang membuat jantung jihyo berpacu dengan cepat karena kembali dapat mendengar suara berat dari jeon jungkook
"oh ya, kenapa kau kesini? Bukannya kau ingin ketoilet?" tanya jungkook saat sudah merasa lebih baik
"yah ak aku memang ingin ketoilet" ucap jihyo gelagapan
"tapi toilet ada di sebelah sana" telunjuk jungkook mengarah ke arah tulisan toilet dengan 2 gambar berbeda.
Jihyo memerah karena malu, jadi memutuskan untuk meninggalkan jungkook, saat baru ingin melanjutkan langkah ketiganya,
"jihyo" jihyo dipanggil oleh jungkook, yang membuat dia berhenti tampa berbalik, dia enggan berbalik karena pipinya yang masih memerah
"ah" ucap jihyo singkat
"apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya jungkook, yang membuat hati jihyo berdegup semakin kencang
"mungkin saja pernah" ucap jihyo masih bertahan dengan posisinya
"apakah kau jihyo? Emmm_" jungkook menjeda perkataannya "apakah kau pernah menjadi kekasihku?" jungkook melanjutkan pertanyaannya, dengan kalimat terakhir dipelankan namun masih bisa didengar oleh jihyo
DEG
Mata jihyo berkata kata, antara bahagia dan sedih dia rasakan saat ini. Bahagia karena jungkook masih bisa mengingat sedikit tentang dia, dan merasa bersedih ketika mengingat jungkook memiliki tunangan bahkan tunangannya adalah temannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
impossible love [END]
RomanceApakah jihyo mampu bertahan di cinta beda dunia ini?