Didalam kamar terlihat seorang gadis tengah duduk diatas kasur empuknya, tangannya mengambil diary kecilnya. Dia ingin mastikan apakah benar ini diarynya atau hanya sekedar namanya saja yang menempel disampulnya.
Lembar pertama persis apa yang dia tulis kala itu hingga sampai lembar terakhirpun sama dengan apa yang ia tulis, lalu tanpa sengaja ia melihat selembar kertas yang diselipkan disela-sela lebar diarynya. Dengan rasa penasaran Aisyah ambil kertas itu dan dibacanya, seketika jantungnya berdetak abnormal tatkala melihat sebuah puisi.
Bidadari Bermata Bening
Dibilik-bilik ilmu ...
Ku lihat dia yang anggun dengan balutan baju takwanya,
Menawan hati ini untuk menemuinya,
Entah dorongan apa yang membuatku yakin padanya ...Matanya yang bening bak embun
Membuatku seketika terpesona,
Sosoknya bagaikan bidadari
Yang selama ini ku cari.
Seketika hati berdesir tatkala berada dihadapannya ...
Dengan merapalkan istighfar ku tundukkan pandangan ...Kau bidadari bermata bening ...
Yang selalu menghampiri dalam mimpi,
Yang selalu ku selipkan namanya dalam do'a tulusku.
Hati ini selalu berharap, semoga bisa milikimu,
Semoga ...[By: author😅]
Sejurus kemudian gadis SMA itu diam tak berkutik setelah membaca puisi itu hingga tuntas. Ia terpesona dengan puisi itu dan ia merasa bahwa dialah yang menjadi topik utama dalam puisi itu. Gadis itu adalah Aisyah, dan dia ragu-ragu dengan puisi yang menyelip didiarynya itu. Apakah itu tulisan pak Azka? Karena hanya dialah orang yang pernah membantu dan bertemu digramedia itu.
Seketika Aisyah teringat akan kata-kata gurunya, "Tolong, sampaiin ke orang tua kamu ya. Nanti malam ada yang mau ngekhitbah putrinya yang sekolah di sini, nama lelaki yang in syaa Allah akan mengkhitbahnya adalah Muhammad Azka Putra". kata-kata itu terus terngiang ditelingaya hingga ia baru ingat bahwa harus menyampaikannya kepada abi atau umi Aisyah.
"Ini beneran nih, pak Azka mau dateng nanti malam?." Gumam Aisyah dengan menggigit bibir bawahnya. Gerogi.
"Kalau iya beneran, berarti aku mau dikhitbah dong? Emang abi sama umi punya anak cewek lagi ya?. Haaaaahhhh ... kok gerogi sih," nampak Aisyah gerogi tingkat tinggi.
Akhirnya dengan keberanian yang entah darimana datangnya, Aisyah berniat membicarakannya dengan sang umi karena abinya belum pulang dari kantor. Dia mulai turun dari kamarnya yang berada dilantai dua seraya mengucap Bismillah ...
Srengg ...
Terdengar bunyi orang menggoreng sesuatu didapur. Rupanya itu umi. Mendadak tubuh Aisyah gemetar, keringat dinginpun tak lupa menyertainya. Dengan inisiatif meminimalisir rasa geroginya, Aisyah mengambil satu botol air putih dikulkas, selanjutnya ia segera meminumnya dengan duduk dikursi dekat uminya beraktivitas.
"Um-" terlihat Aisyah membuka mulutnya lalu menutupnya lagi, ia bingung mau mulai dari mana. Begitu aja terus sampai Upin Ipin gondrong.
Tiba-tiba datanglah sang adik. Farhan membuka kulkas dan mengambil sebuah apel, ketika hendak pergi. Farhan dibuat bingung dengan kakaknya yang sedari tadi hanya membuka mulutnya lalu menutupnya lagi, tidak jadi berbicara?.
"Kak Aisy? Kok persis ya kayak ikan yang diaquarium itu," ucap Farhan dengan menunjuk aquarium besar yang berada tak jauh dari tempat mereka berdua.
"Ih adek! Apaan sih," sontak Aisyahpun kesal dan memelototinya. Sedangkan Farhan malah ngacir pergi dengan tawanya yang terbahak-bahak, umi juga dengan tiba-tiba berbalik badan mendengar suara Aisyah dan Farhan. Sejak kapan anaknya itu dibelakangnya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Halal
Dla nastolatków[Akan direvisi setelah tamat] part ada yang keacak. . "Tolong, sampaiin ke orang tua kamu ya, nanti malam ada yang mau ngekhitbah putrinya yang sekolah disini. Nama lelaki yang in syaa Allah nanti malam akan mengkhitbahnya adalah Muhammad Azka Putra...