Sudah 4 hari ini Aisyah tidak masuk sekolah begitupun dengan Azka yang tidak masuk untuk mengajar. Tak heran bila kedua teman Aisyah sedari pagi mengintrogasi Aisyah tentang dia yang tidak masuk selama 4 hari, karena tentunya Farah dan Shela tidak mengetahui bahwa Aisyah sudah menjadi istri dari guru IPA Biologinya."Syah, kenapa sih kamu gak berangkat selama 4 hari gak berangkat? Tumben banget deh Syah." Itulah kalimat yang sudah 3 kali Farah ajukan kepada Aisyah.
"Aku lagi ada acara keluarga Rah," dan itulah jawaban yang selalu Aisyah berikan. Tapi benar kan ada acara keluarga?. Acara keluarga antara pak Azka dan Aisyah. Hahaha ...
"Acara keluarga apa Syah? Kamu juga biasanya berangkat bareng tapi sekarang kalo diajak selalu nolak. Kita punya salah ya sama kamu?" Tambah Shela membuat Aisyah tak enak hati. Haruskah ia menceritakan yang sebenarnya?.
Baru saja Aisyah akan menjawab, tiba-tiba guru IPA Biologi mereka masuk ke dalam kelas, siapa lagi kalau bukan Azka. Untuk sesaat Aisyah aman dari pertanyaan kedua sahabatnya.
"Assalamu'alaikum semua ..." sapa Azka kepada murid-muridnya.
"Wa'alaikumussalam pak," jawab semuanya kompak.
"Yeyyy! Akhirnya pak ganteng masuk ke kelas kita lagi." Sorak Icha membuat beberapa siswa didekatnya terkejut. Dan entah kenapa hati Aisyah mendadak panas. Kipas! Kipas! Kipas mana ...
"Eh genit banget sih loe! Kuping gue sakit nih," gerutu siswa yang duduk disampingnya yang bernama Azam.
"Suka-suka gue dong! Makanya tutupin kuping loe!" Balas Icha tak mau kalah.
"Suttt, ini mau berantem atau mau belajar?!" Tiba-tiba Azka berbicara agak tegas. Sontak semuanyapun menjadi diam.
Aisyah yang duduk dibangku ke tiga ikut terkejut dengan ucapan Azka yang bernada agak tinggi.
Azkapun nampaknya memejamkan matanya seraya beristighfar meredam emosinya.
"Sekarang, buka buku paket kalian halaman 29. Tentang Abiotik dan Biotik, mari kita ulang kembali pelajaran di SMP karena pasti akan keluar di UN." Semua murid langsung kompak mencari halaman yang Azka sebutkan.
"Sudah ketemu halamannya?" Tanya Azka.
"Sudah ... " jawab mereka kompak.
"Coba saya akan tunjuk dari kalian untuk menyebutkan apa itu Abiotik dan Biotik. Secara singkat ya jelasinnya." Mendadak kelas menjadi tegang, karena pasti dari beberapa mereka tidak ingat pengertian dari dua materi tersebut.
"Hmm, Aisyah. Menurut kamu Abiotik itu apa sih?" Tiba-tiba Azka menunjuk istrinya sendiri. Sedangkan Aisyah yang nampak terkejut segera menetralkan raut wajahnya.
"Menurut saya Abiotik itu benda yang tak hidup." Untung ingatan Aisyah masih kuat, jadi mudah menurutnya menjawab pertanyaan itu.
"Bagus. Kalau Biotik?" Tanya Azka lagi.
"Biotik ya benda yang hidup pak," jawab Aisyah lagi.
"Oke, sekarang saya tanya satu persatu secara acak untuk menyebutkan contoh dari Biotik atau Abiotik nanti yang saya sebutkan. Tapi dijawab dengan cepat ya." Ucap Azka lagi.
"Rudi, contoh Abiotik." Tunjuk Azka kepala siswa yang berada dibangku paling pojok.
"Batu." Jawabnya cepat.
"Icha, contoh Biotik." Azka kembali menunjuk muridnya.
"Cinta." Kompak murid-muridpun menatap Icha bingung begitupun Azka.
"Cinta?" Tanya guru IPA itu.
"Iya, kayak cinta kita yang hidup pak." Sejurus kemudian kelas menjadi ramai akibat sorakan siswa siswi melihat Icha yang terang-terangan menggoda. Azka terlihat cuek dan biasa saja. Kembali Aisyah merasa emosinya naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Halal
Teen Fiction[Akan direvisi setelah tamat] part ada yang keacak. . "Tolong, sampaiin ke orang tua kamu ya, nanti malam ada yang mau ngekhitbah putrinya yang sekolah disini. Nama lelaki yang in syaa Allah nanti malam akan mengkhitbahnya adalah Muhammad Azka Putra...